Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya sakit kepala pada pria & wanita, termasuk diantaranya adalah usia & riwayat kesehatan keluarga. Akan tetapi pada wanita, sering kali terdapat kaitan antara sakit kepala & perubahan hormon. Untuk mengetahui lebih jelas lagi dapat dilihat pada artikel dibawah ini, yang medicastore.com ambil dari mayoclinic.com & nhs.uk.
Kaitan hormon dengan sakit kepala
bioidenticalhormoneexperts.com
Pada wanita terdapat hormon estrogen & progesteron, yang berperan untuk mengatur siklus menstruasi & kehamilan. Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi zat kimia di otak yang berkaitan dengan sakit kepala. Seperti misalnya, kadar hormon estrogen yang tinggi membantu meringankan sakit kepala, sedangkan kadar hormon estrogen yang rendah dapat memperburuk sakit kepala yang dialami.
Meskipun demikian, bukan berarti setiap sakit kepala yang dialami oleh wanita, disebabkan oleh adanya perubahan hormon. Untuk itu disarankan pada para wanita yang seringkali mengalami sakit kepala untuk membuat jurnal yang mencatat kejadian sakit kepalanya tersebut. Kemudian buat juga catatan mengenai siklus menstruasi (setidaknya 3 siklus menstruasi). Dari situ baru bisa dilihat apakah sakit kepala yang dialami berkaitan dengan siklus menstruasi atau tidak.
Bila ternyata hal tersebut berkaitan, jangan putus asa karena doker dapat membantu untuk mengatasi atau bahkan mencegah terjadinya sakit kepala karena hormon tersebut.
Cara mengatasi sakit kepala karena hormon
Berikut adalah tips-tips untuk mengatasi sakit kepala yang berkaitan dengan hormon :
Berikut adalah tips-tips untuk mengatasi sakit kepala yang berkaitan dengan hormon :
1. Sakit kepala saat menstruasi
buzzle.com
Rendahnya kadar hormon estrogen sebelum menstruasi dapat menjadi penyebab timbulnya sakit kepala. Sakit kepala sendiri merupakan gejala pre-menstruasi yang sering dirasakan & banyak wanita yang mengalami migrain juga menyatakan sering mengalami sakit kepala sebelum menstruasi.
Bila mengalami sakit kepala sebelum menstruasi, maka bisa dicoba beberapa tips berikut ini untuk mengatasi rasa sakit kepalanya tersebut :
- Kompres dingin. Buat kompres dari es yang telah dibalut dengan handuk & tempelkan di sekitar area kepala yang sakit atau area di belakang leher.
- Pijat. Dengan memijat otot-otot yang berada di belakang kepala juga dapat membantu meredakan rasa sakit kepala tersebut.
- Mengkonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti : paracetamol, aspirin & ibuprofen juga dapat membantu meredakan sakit kepala yang dialami.
Bila mengalami > 3 kali sakit kepala ringan dalam waktu 1 bulan, maka dokter akan menyarankan pencegahan sakit kepala, baik dengan obat yang di jual bebas ataupun dengan obat yang dibeli atas resep dokter. Bila siklus menstruasinya teratur, maka obat tersebut dapat mulai dikonsumsi beberapa hari sebelum perkiraan waktu menstruasi akan tiba & dilanjutkan hingga beberapa hari setelah mengalami menstruasi. Tetapi jika mengalami migrain sepanjang siklus menstruasi & mempunyai siklus menstruasi yang tidak teratur, maka sebaiknya obat pereda nyeri tersebut dikonsumsi setiap hari untuk pencegahan.
2. Sakit kepala saat menggunakan pil kontrasepsi
articles.timesofindia.indiatimes.com
Beberapa wanita ada yang mengalami sakit kepala saat pertama kali mengkonsumsi pil kontrasepsi atau cara kontrasepsi lain yang juga menggunakan hormon. Beberapa wanita juga ada yang merasakan, bahwa dengan mengkonsumsi kontrasepsi hormonal tersebut terjadi perubahan pola sakit kepala yang dialami, bisa memburuk atau menjadi lebih baik.
Bila metode kontrasepsi yang digunakan, ternyata memicu terjadinya sakit kepala atau membuat sakit kepala yang dialami menjadi lebih buruk, maka sebaiknya konsultasi ke dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.
Selain itu, terkadang cara-cara berikut ini dapat membantu meredakan rasa sakit kepala tersebut :
- Gunakan pil kontrasepsi yang mempunyai pil plasebo (pil tanpa zat aktif) lebih sedikit atau tanpa pil plasebo sama sekali.
- Gunakan koyo yang mengandung estrogen saat mengkonsumsi pil plasebo.
- Bila masih belum berhasil, dapat juga mengkonsumsi pil kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progestin saja atau bahkan beralih ke metode kontrasepsi lain yang tidak menggunakan metode hormonal.
3. Sakit kepala saat hamil
health32.com
Pada saat awal kehamilan, kadar estrogen akan meningkat dengan cepat & tetap tinggi selama masa kehamilan berlangsung. Pada saat itu, kondisi migrain yang dirasakan bisa jadi membaik atau bahkan menghilang saat hamil, meskipun sakit kepala akibat ketegangan otot tidak berkurang. Setelah melahirkan, seringkali akibat penurunan kadar estrogen, yang juga disertai dengan stres, pola makan yang tidak teratur & kurangnya istirahat, dapat memicu timbulnya sakit kepala kembali.
Bila mengalami sakit kepala saat hamil, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Banyak obat pereda sakit kepala yang bisa mempengaruhi janin atau belum diketahui efeknya terhaap perkembangan janin, terutama bila dikonsumsi pada masa awal kehamilan. Untuk konsumsi obat pereda sakit kepala saat menyusui, meskipun tetap harus dikonsumsi dengan penuh perhatian tetapi pilihan obatnya lebih banyak dibandingkan saat sedang hamil.
4. Sakit kepala saat pre-menopause & menopause
ladycarehealth.com
Banyak wanita yang merasa, migrain yang dialami menjadi lebih sering terjadi & lebih buruk setelah memasuki masa pre-menopause. Hal ini karena adanya fluktuasi kadar hormon dalam tubuh, yang dapat memicu terjadinya migrain.
Bagi sebagian besar wanita, migrain yang dialami akan membaik ketika menstruasinya berhenti, meskipun sakit kepala karena ketegangan otot akan menjadi lebih buruk. Terapi hormon yang dijalani wanita untuk mengatasi gejela pre-menopause & menopause juga dapat mempengaruhi sakit kepala yang dialami. Ada yang merasakan sakit kepalanya menjadi lebih baik saat menjalani terapi hormon, tetapi ada juga yang merasa malah menjadi semakin memburuk.
Bila sakit kepala yang dialami masih tetap terjadi setelah menopause, maka bisa menggunakan terapi yang sama. Bila memilih menggunakan estrogen untuk mengatasi gejala menopause, maka dokter akan merekomendasikan estrogen yang berbentuk seperti koyo (skin patch). Estrogen yang berbentuk koyo tersebut, akan mengeluarkan estrogen dengan dosis yang rendah & stabil, sehingga dapat mengurangi kemungkinannya untuk memicu sakit kepala.
Setiap wanita unik
Yang perlu disadari adalah tidak ada yang sama untuk setiap orang, setiap wanita adalah unik. Ada wanita yang sangat sensitif terhadap efek dari hormon, tetapi ada juga yang tidak. Bila sakit kepala sudah mengganggu aktfitas sehari-hari, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Sumber :
1. mayoclinic.com
2. nhs.uk
Promo di medicastore.com