Sumber gambar: www.ortorisolitoral.com.br
Gigi yang kuat adalah simbol dari kesehatan dan gaya hidup yang sehat. Gigi yang tanggal (terutama gigi depan) dapat memberikan efek psikologis (tidak percaya diri). Kehilangan satu gigi saja sudah cukup untuk membuat kita enggan tersenyum bukan?. Gigi yang tanggal juga dapat menyebabkan gangguan fisiologis (mengunyah).
Penyebab Gigi Tanggal
Gigi yang tanggal dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya kondisi bawaan, akibat cedera, penyakit pada gigi dan gusi, atau gigi yang rusak.
Efek Gigi Tanggal
Setelah gigi tanggal, terjadi perubahan di rongga mulut. Perubahan tersebut antara lain:
Sumber gambar: texas-dental-implants.com
1. Gigi yang berdekatan dapat bergeser ke daerah bekas gigi yang tanggal. Pergeseran ini menyebabkan perubahan jarak antar gigi, yang menyebabkan timbulnya masalah oklusi (oklusi adalah kontak fungsional dari gigi atas dan gigi bawah, misalnya saat menggigit, mengunyah atau mengatupkan rahang). Bila gigi yang tanggal adalah gigi belakang (geraham) bawah, maka gigi geraham atas akan cenderung bergerak ke bawah (turun) untuk mengisi ruang yang kosong. Penurunan gigi ini dapat mempengaruhi kerapatan gigi di dekatnya sehingga terbentuk celah yang dapat menjadi tempat penumpukan sisa makanan yang dapat menimbulkan penyakit misalnya karies gigi (gigi berlubang) atau penyakit gusi.
2. Perubahan pada sendi rahang. Ketika terjadi pergeseran gigi, proses mengunyah makanan menjadi terganggu dan dapat terjadi kelainan pada sendi rahang yang dapat menyebabkan nyeri.
Sumber gambar: www.pittsburghdentalimplants.com
3. Tulang rahang di tempat gigi yang tanggal dapat rusak (mengecil) yang menyebabkan munculnya masalah estetika dan dapat menghambat pilihan perbaikan di masa yang akan datang.
Kehilangan gigi dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan gangguan estetika yang signifikan pada wajah, profil, dan garis rahang. Seiring waktu, kehilangan gigi dapat menyebabkan seseorang tampak lebih tua karena pipi, dagu atau rahang menyusut atau menjadi kendur.
Selain efek estetika, kehilangan gigi dapat mengganggu fungsi mengunyah dan pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (membatasi jenis makanan yang dapat menyebabkan kurang nutrisi) karena biasanya orang yang giginya tanggal enggan memakan makanan keras, misalnya apel. Gigi yang tanggal juga dapat mengubah cara bicara atau pengucapan.
Penggunaan Gigi Tiruan
Penggunaan gigi tiruan tidak sekedar untuk tujuan estetika, tetapi dapat membantu mempertahankan fungsi mengunyah yang baik dan mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat gigi tanggal. Jenis gigi tiruan terbagi menjadi dua, yaitu gigi tiruan cekat yang tidak bisa dilepas sendiri oleh pemakai, dan gigi tiruan yang dapat dilepas.
Implan gigi
Sumber gambar: www.smookedental.com
1. Gigi tiruan cekat misalnya gigi yang dipasang dengan teknik implan, crown & bridge. Pada gigi tiruan implan, gigi dipasang dengan menanamkan pasak khusus ke dalam tulang rahang melalui proses pembedahan. Gigi tiruan ini bersifat permanen. Pada teknik crown & bridge, gigi penyangga disesuaikan terlebih dahulu bentuknya kemudian dibuatkan selubung dan disambungkan ke gigi-gigi di sebelahnya. Gigi tiruan ditempelkan menggunakan perekat khusus. Tidak ada plat yang digunakan (yang biasanya menutupi langit-langit) sehingga tidak seperti sedang menggunakan gigi tiruan.
Sumber gambar: www.cosmeticdentistrylongisland.net
2. Gigi tiruan yang bisa dilepas sendiri oleh pasien misalnya gigi tiruan dengan kerangka logam, akrilik, atau gigi tiruan fleksibel.
Pilihan gigi tiruan terbaik tentunya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan harus berdasarkan rekomendasi dokter gigi karena diperlukan pemeriksaan yang lengkap sebelum menentukan gigi tiruan yang tepat. Penggunaan gigi tiruan selain dari dokter gigi dapat menimbulkan komplikasi tambahan, misalnya iritasi gusi akibat gigi tiruan yang tidak presisi dan kemudian timbul infeksi.