Bahaya Obesitas pada Anak

Setiap tahun, setidaknya 2,6 juta orang meninggal karena kelebihan berat badan atau obesitas.  

Obesitas pada anak adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling serius, angka kejadiannya meningkat dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Secara global, pada tahun 2016, jumlah anak di bawah usia 5 tahun yang kelebihan berat badan diperkirakan mencapai 41 juta anak. Hampir separuh dari anak berusia di bawah 5 tahun yang kelebihan berat badan berasal dari Asia dan seperempatnya berasal dari Afrika.

Penyebab Obesitas pada Anak

Penyebab dasar dari kelebihan berat badan dan obesitas pada anak adalah ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan yang digunakan.  

Masalah gaya hidup (sedikit aktivitas dan terlalu banyak kalori) merupakan kontributor utama dari obesitas pada anak. Akan tetapi faktor genetika dan hormonal juga ikut berperan. Penelitian terbaru menemukan bahwa perubahan pada hormon pencernaan dapat mempengaruhi sinyal tubuh yang memberitahu Anda bila sudah kenyang.

Faktor Lingkungan

Sulit bagi anak dan orang tua untuk memilih makanan sehat dan cukup beraktivitas fisik bila terpapar lingkungan yang tidak mendukung kebiasaan hidup sehat. Tempat-tempat seperti pusat penitipan anak, sekolah, dapat mempengaruhi pola makan dan aktivitas fisik. Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi pola makan dan aktivitas fisik antara lain kemampuan untuk memilih makanan sehat, dukungan teman sebaya dan lingkungan sosial, iklan dan pemasaran, dan kebijakan komunitas.

Tidak seperti orang dewasa, anak dan remaja tidak dapat memilih lingkungan tempat tinggal dan makanan yang dimakan. Mereka juga memiliki keterbatasan untuk memahami konsekuensi jangka panjang dari perilaku mereka.

Faktor Psikologi

Stress personal, orang tua dan keluarga dapat meningkatkan risiko anak mengalami obesitas. Beberapa anak akan makan berlebihan ketika menghadapi masalah atau emosi, atau untuk melawan kebosanan.

Faktor sosio-ekonomi

Orang-orang di komunitas tertentu memiliki keterbatasan sumber daya dan akses ke supermarket. Akibatnya, mereka mungkin akan membeli makanan yang tidak mudah rusak, misalnya makanan beku, dan kue-kue. Selain itu, orang yang tinggal di lingkungan dengan pendapatan rendah mungkin tidak memiliki akses yang aman untuk berolahraga.

Dampak Obesitas pada Anak

Akibat obesitas, akan menjadi hal yang mungkin bila anak-anak kita memiliki angka harapan hidup yang lebih singkat dibandingkan orang tuanya. Kelebihan berat badan dan obesitas pada anak memiliki dampak kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka Pendek

  1. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular.
  2. Risiko toleransi glukosa terganggu (TGT), resistensi insulin dan diabetes tipe 2 meningkat.
  3. Masalah pernapasan, misalnya asma dan sleep apnea.
  4. Masalah tulang, otot dan sendi.
  5. Penyakit perlemakan hati, batu empedu, dan refluks gastroesofagus.
  6. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
  7. Infeksi kulit akibat kelembaban dari keringat yang terperangkap di lipatan kulit.
  8. Kelelahan.
  9. Masalah psikologis misalnya kecemasan dan depresi, rasa rendah diri.
  10. Masalah sosial misalnya perundungan (bullying) dan stigma.

Jangka Panjang

Anak yang obesitas akan cenderung menjadi orang dewasa yang obesitas. Obesitas pada orang dewasa berkaitan dengan peningkatan sejumlah risiko kesehatan serius, misalnya:

  1. Tekanan darah tinggi
  2. Stroke
  3. Kanker jenis tertentu (endometrium, payudara dan usus besar)
  4. Penyakit jantung
  5. Penyakit hati
  6. Diabetes tipe 2
  7. Demensia

Diagnosis

Dokter akan menghitung indeks massa tubuh anak (IMT) dan menentukan IMT anak di kurva pertumbuhan. Selain IMT, dokter juga akan mengevaluasi:

  1. Riwayat obesitas dalam keluarga dan masalah kesehatan berkaitan dengan berat badan, misalnya diabetes
  2. Kebiasaan makan anak
  3. Tingkat aktivitas anak
  4. Masalah kesehatan lain yang dimiliki anak
  5. Riwayat psikososial, termasuk kejadian depresi, gangguan tidur, dan apakah anak merasa terisolasi atau kesepian atau menjadi target perundungan (bullying).

Penanganan Obesitas pada Anak

Penanganan obesitas pada anak disesuaikan dengan usia anak dan apakah anak memiliki masalah kesehatan lainnya.

Anak berusia 6 hingga 11 tahun yang kelebihan berat badan dapat didorong untuk memodifikasi kebiasaan makan untuk mengurangi berat badan tidak lebih dari 0,5 kilogram per bulan. Anak yang lebih tua dan remaja yang obesitas atau sangat obesitas dapat didorong untuk mengubah kebiasaan makan untuk mengurangi berat badan hingga 1 kilogram per minggu. Metode untuk mempertahankan berat badan atau mengurangi berat badan sama: anak harus makan sehat (secara jenis dan jumlah) dan meningkatkan aktivitas fisik.

Makan Sehat

Orang tua adalah orang yang membeli bahan makanan, memasak makanan dan menentukan di mana makanan di makan.

- Ketika berbelanja makanan, pilih buah dan sayuran. Hindari makanan ringan seperti kue, biskuit dan makanan siap saji, yang seringkali tinggi gula, lemak dan kalori. Selalu sediakan cemilan sehat.

- Batasi minuman berperasa, termasuk jus buah. Minuman ini hanya memberikan sedikit nutrisi dengan kalori yang tinggi. Minuman ini juga dapat membuat anak merasa kenyang sehingga tidak ingin memakan makanan sehat.

- Duduk makan bersama. Jadikan makan bersama sebuah rutinitas yang menyenangkan, saatnya berbagi berita dan cerita.

- Sajikan makanan sesuai porsi anak. Anak tidak memerlukan makanan sebanyak orang dewasa.

Aktivitas Fisik

Bagian penting dari mengurangi dan mempertahankan berat badan sehat, terutama untuk anak-anak, adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik membakar kalori, menguatkan tulang dan otot, dan membantu anak tidur nyenyak di malam hari dan tetap terjaga di siang hari.

Untuk meningkatkan aktivitas anak:

Sumber gambar: sleepapnealakecounty.com

  1. Batasi menonton televisi dan komputer tidak lebih dari 2 jam sehari untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Jangan perbolehkan anak kurang dari 2 tahun menonton televisi. Aktivitas sedenter lain misalnya bermain komputer, video games, telepon genggam, juga harus dibatasi.
  2. Perbanyak aktivitas, bukan olahraga. Anak harus melakukan aktivitas sedang hingga berat selama setidaknya satu jam sehari. Aktivitas anak tidak harus berupa olahraga terstruktur, tujuannya adalah agar anak bergerak. Bermain petak umpet, lompat tali, dapat membakar kalori dan meningkatkan kebugaran.

Pencegahan Obesitas pada Anak

Untuk menjaga berat badan yang sehat, dapat dilakukan tips berikut ini:

  1. Batasi konsumsi minuman mengandung gula tinggi
  2. Sediakan banyak buah dan sayuran
  3. Usahakan untuk selalu makan bersama keluarga
  4. Batasi makan di luar rumah, terutama restoran cepat saji
  5. Sesuaikan porsi makan dengan usia anak
  6. Batasi waktu menonton tv
  7. Pastikan anak cukup tidur

Selain itu, pastikan anak mendapatkan pemeriksaan rutin oleh dokter setidaknya sekali setahun.

 

 

 

 

Referensi:

  1. https://childhoodobesityfoundation.ca/what-is-childhood-obesity/complications-childhood-obesity/
  2. https://www.cdc.gov/obesity/childhood/causes.html
  3. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-obesity/symptoms-causes/syc-20354827
  4. https://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/
  5. https://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_consequences/en/
  6. https://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_be_done/en/