Separation Anxiety

(Sumber gambar: www.momresource.ca)

Anak seringkali melewati fase di mana mereka sangat tergantung dan takut pada orang dan tempat baru.  ‘Separation anxiety’ atau rasa cemas ketika berpisah adalah hal yang normal pada anak yang berusia antara 8 hingga 14 bulan, sedangkan bayi yang berusia di bawah 6 bulan, selama kebutuhan dasarnya terpenuhi, mudah beradaptasi dengan orang lain.

Waktu munculnya separation anxiety bervariasi, kadang baru muncul ketika anak berusia antara 18 hingga 2,5 tahun. Beberapa anak tidak pernah mengalaminya, sedangkan pada anak lain, beberapa kejadian dapat menjadi pemicunya, misalnya tempat penitipan anak baru, atau pergantian pengasuh, hadirnya adik, pindah ke rumah baru, atau ketegangan di dalam rumah.

Bila separation anxiety tampak berlebihan, berlangsung lama (lebih dari empat  minggu) pada anak yang berusia lebih dari 6 tahun, anak mungkin mengalami masalah ‘separation anxiety disorder’. Beberapa anak mengalami gejala fisik, seperti sakit kepala atau sakit perut ketika memikirkan perpisahan. Ketakutan akan perpisahan dapat menyebabkan tekanan yang berat bagi anak dan dapat mengganggu aktivitas normal anak, misalnya pergi sekolah atau bermain dengan anak lain.

Separation anxiety disorder juga dapat dialami anak remaja dan dewasa, yang dapat menyebabkan masalah signifikan ketika harus meninggalkan rumah atau pergi bekerja.

Berapa Lama Separation Anxiety Berlangsung?

Lamanya separation anxiety dapat bervariasi, bergantung pada respons anak dan orang tua. Pada beberapa kasus, bergantung pada temperamen anak, separation anxiety dapat berlangsung sejak masa bayi hingga sekolah dasar.

Separation anxiety yang dialami anak yang lebih tua dapat merupakan tanda gangguan kecemasan yang lebih berat. Bila separation anxiety tiba-tiba muncul pada anak yang lebih tua, mungkin ada masalah lain, misalnya bully atau penyiksaan.

Bagaimana Menghadap Separation Anxiety?

Tips berikut ini dapat membantu orang tua dan anak melewati periode separation anxiety:

  1. Waktu yang tepat. Cobalah untuk tidak mulai menitipkan anak atau mengganti pengasuh ketika anak berusia antara 8 bulan hingga 1 tahun. Selain itu, jangan tinggalkan anak ketika ia lelah, lapar, atau mengantuk. Bila memungkinkan, jadwalkan kepergian Anda setelah anak tidur dan makan.
  2. Berlatih. Berlatihlah berjauhan dengan anak Anda, dan perlahan kenalkan orang baru dan tempat baru. Bila Anda berencana menitipkan anak Anda dengan keluarga atau pengasuh, kenalkan orang tersebut kepada anak Anda dan habiskan waktu bersama agar anak Anda terbiasa dengan orang tersebut. Bila anak Anda akan mulai dititipkan di tempat penitipan anak, kunjungi tempat tersebut beberapa kali sebelum waktunya anak akan dititipkan seharian. Berlatihlah menitipkan anak dengan pengasuh dalam waktu yang singkat sehingga anak Anda akan terbiasa.
  3. Bersikap tenang dan konsisten. Ciptakan kebiasaan mengucapkan kalimat perpisahan yang lembut, menyenangkan, tetapi tegas. Yakinkan anak, Anda akan kembali, dan jelaskan kapan Anda akan pulang menggunakan konsep yang dimengerti anak, misalnya setelah mandi sore.
  4. Tepati janji. Penting untuk menepati janji. Dengan begini, anak akan mengembangkan kepercayaan diri bahwa ia dapat melewati waktu menunggu Anda.

Sesulit apapun meninggalkan anak yang menangis atau menjerit, Anda harus yakin pengasuhnya dapat mengatasinya. Ketika Anda berangkat, mungkin anak Anda sudah tenang dan sedang bermain.

Ingatlah fase ini akan terlewati. Bila anak Anda tidak pernah diasuh oleh orang lain, pemalu, mengalami stress lainnya, separation anxiety akan lebih berat dibandingkan dengan anak lain.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Bila anak Anda memiliki gejala berikut ini, segera konsultasikan dengan dokter:

  1. Gejala panik; seperti mual, muntah, sesak, terutama ketika orang tua hendak pergi.
  2. Mengalami mimpi buruk mengenai perpisahan
  3. Takut tidur sendiri (meskipun hal ini wajar pada anak yang tidak mengalami separation anxiety)
  4. Ketakutan yang berlebihan akan hilang atau diculik atau pergi ke tempat tanpa orang tua

Percaya Insting

Bila anak Anda tidak mau dijaga oleh pengasuh tertentu atau tidak mau dititipkan di tempat penitipan anak tertentu, atau menunjukkan tanda-tanda ketegangan, misalnya sulit tidur atau tidak nafsu makan, mungkin ada masalah dengan pengasuh atau di tempat penitipan anak. Dalami lebih lanjut masalah tersebut, demi kenyamanan dan keselamatan anak Anda.



Referensi:

https://kidshealth.org/en/parents/sep-anxiety.html

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/separation-anxiety-disorder/symptoms-causes/syc-20377455

https://www.webmd.com/parenting/separation-anxiety#1