Cara Tepat Mengatasi Luka Bakar

Luka bakar adalah salah satu cedera yang sering terjadi. Luka bakar tidak berarti hanya luka yang diakibatkan oleh api, tetapi bisa akibat tersiram air panas, terbakar sinar matahari, terkena bahan kimia atau listrik, atau menyentuh benda panas.

Luka akibat terbakar terbagi menjadi empat derajat berdasarkan tingkat keparahannya:

  1. Luka bakar derajat satu. Luka hanya terdapat pada lapisan terluar kulit. Gejala yang timbul antara lain nyeri ringan, kemerahan dan bengkak.
  2. Luka bakar derajat dua. Luka mencapai lapsan yang lebih dalam dan kulit melepuh, berwarna putih, basah dan mengkilat.
  3. Luka bakar derajat tiga. Luka merusak seluruh lapisan kulit.
  4. Luka bakar derajat empat. Luka mencapai sendi dan tulang.

Luka bakar derajat tiga dan empat adalah kegawatdaruratan dan hanya boleh ditangani di rumah sakit.

Bagaimana Cara Mengatasi Luka Bakar yang Benar?

Pada luka akibat terbakar (untuk semua derajat), segera lakukan hal berikut ini:

  1. Segera hentikan proses terbakar. Padamkan api, atau jauhkan penderita dari benda-benda yang menimbulkan luka akibat terbakar.
  2. Buka perhiasan, pakaian atau aksesoris yang mengikat tubuh, misalnya ikat pinggang, jam tangan atau gelang. Lakukan dengan hati-hati secepat mungkin, karena luka akibat terbakar dapat membengkak dengan cepat.

Mengatasi Luka Bakar Ringan

Luka bakar ringan umumnya memerlukan waktu untuk satu hingga dua minggu untuk sembuh, dan biasanya tidak meninggalkan bekas.

Luka bakar ringan yang tidak memerlukan penanganan medis dengan cepat antara lain:

  • Luka yang kemerahan di permukaan kulit (seperti terbakar matahari)
  • Luka yang nyeri, terdapat lepuhan
  • Luka yang ukuran diameternya tidak lebih dari 8 cm

Penanganan Luka Bakar Ringan

Tujuan dari penanganan luka akibat terbakar yang ringan adalah untuk mengurangi nyeri, mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan kulit.

  1. Dinginkan luka dengan air mengalir (bukan air dingin/es) selama kurang lebih 20 menit, atau rendam dalam air hingga nyeri hilang. Gunakan kompres bila tidak ada air mengalir selama 5–15 menit. Jangan mengompres berlebihan karena justru dapat mengiritasi kulit.
  2. Lindungi luka. Tutup luka dengan kassa steril. Jangan memasang kassa terlalu ketat untuk menghindari tekanan.
  3. Minum obat antinyeri yang dijual bebas. Anda dapat mengkonsumsi obat antinyeri seperti parasetamol, atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri (baca aturan pakai, efek samping dan kontraindikasi obat).
  4. Jangan pecahkan lepuhan. Seringkali orang mengira dengan memecahkan lepuhan maka luka akan cepat sembuh, akan tetapi yang seharusnya dilakukan adalah membiarkan lepuhan tersebut. Lepuhan yang berisi cairan pada luka bakar melindungi kulit dari infeksi. Bila lepuhan pecah dengan sendirinya, bersihkan area luka dengan air dan berikan salep antibiotik.
  5. Jangan gunakan minyak, lotion, krim ataupun mentega. Gunakan salep antibiotik dan tutup luka dengan kassa steril.
  6. Kurangi paparan sinar matahari. Kulit yang terbakar sensitif terhadap sinar matahari.
  7. Gunakan lidah buaya dan madu. Keduanya hanya boleh digunakan pada luka akibat terbakar yang ringan. Tanaman lidah buaya asli tentunya lebih baik dibandingkan dengan produk kecantikan (misal lotion) yang mengandung lidah buaya terutama yang mengandung pewarna dan pengharum.
  8. Gunakan madu. Madu memiliki efek anti peradangan dan merupakan zat antibakteri dan anti jamur alami. Madu dapat membantu penyembuhan luka akibat terbakar yang ringan.

 

Anda mungkin pernah mendengar bahan-bahan yang dapat dioleskan pada luka akibat bakar. Sayangnya beberapa bahan tersebut justru dapat membuat luka bertambah berat. Hindari penggunaan bahan-bahan berikut ini:

  1. Mentega. Tidak ada bukti yang mendukung mentega efektif mengatasi luka bakar. Bahkan mentega dapat memperburuk luka karena dapat menahan panas dan dapat menjadi sarang bakteri yang dapat menginfeksi kulit yang luka.
  2. Minyak. Banyak orang mengoleskan minyak kelapa pada luka akibat terbakar. Seperti halnya mentega, minyak kelapa dapat menahan panas yang dapat membuat kulit semakin terbakar.
  3. Putih telur. Putih telur mentah dapat berisiko menyebabkan infeksi bakteri. Selain itu telur juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.
  4. Pasta gigi. Mungkin ini adalah bahan yang paling sering Anda dengar dapat digunakan pada luka akibat terbakar. Sayangnya tidak ada bukti kuat mengenai hal ini. Selain itu pasta gigi dapat mengiritasi luka dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk terjadinya infeksi karena tidak steril.
  5. Es. Es dan air dingin dapat mengiritasi kulit mengalami luka akibat terbakar.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Bila Anda mengalami luka akibat terbakar ringan dan mengalami hal berikut, segera periksakan diri Anda ke dokter:

  • Ada tanda-tanda infeksi pada luka, seperti merah, bengkak, bernanah, nyeri bertambah, dan demam
  • Nyeri bertambah berat meskipun sudah minum obat pereda nyeri
  • Ada cedera lain selain luka akibat terbakar
  • Sedang hamil
  • Berusia di atas 60 tahun atau di bawah 5 tahun
  • Memiliki penyakit lain, misalnya penyakit jantung, paru atau liver
  • Menderita penyakit imun, misalnya penderita HIV, pasien kanker dengan kemoterapi
  • Vaksin tetanus terakhir sudah lebih dari 5 tahun yang lalu
  • Ada tanda-tanda bahaya seperti kulit dingin, lembab, berkeringat, napas pendek dan cepat, dan lemah atau pusing
  • Luka akibat terbakar bahan kimia dan sengatan listrik. Luka akibat sengatan listrik memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena dapat menyebabkan kerusakan hingga ke jaringan atau organ dalam tubuh.

Orang yang menghirup asap dari kebakaran juga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena bisa terjadi kerusakan di saluran pernapasannya meskipun dari luar tidak tampak adanya luka.

Gejala yang timbul dapat muncul belakangan, misalnya:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit bernapas
  • Bulu hidung terbakar
  • Wajah terbakar

Penanganan Luka Bakar Berat

Segera hubungi atau datang ke rumah sakit bila mengalami hal berikut ini:

  • Luka dalam
  • Kulit menjadi kering dan kaku
  • Kulit terlihat hangus, atau terdapat bercak putih, coklat atau hitam
  • Diameternya lebih dari 8 cm, atau mengenai tangan, kaki, wajah, selangkangan, alat kelamin, bokong, atau sendi-sendi utama

Sebelum bantuan medis datang, lakukan hal-hal berikut ini:

  1. Jauhkan penderita dari bahaya lebih lanjut. Pastikan Anda melakukannya dengan aman, terutama pada luka bakar akibat tersengat listrik.
  2. Pastikan penderita bernapas. Bila diperlukan, lakukan pernapasan buatan bila Anda mengetahui cara melakukannya.
  3. Buka perhiasan, aksesoris yang dapat mengikat tubuh, terutama yang dekat dengan area yang terbakar atau dekat leher.
  4. Tutup luka dengan perban yang lembab atau kain yang bersih.
  5. Jangan rendam luka bakar yang luas di dalam air karena dapat menyebabkan hipotermia (suhu tubuh turun).
  6. Posisikan bagian tubuh yang terbakar lebih tinggi dari jantung, bila memungkinkan.
  7. Perhatikan tanda-tanda kegawatdaruratan seperti pingsan, pucat, dan napas pendek-pendek.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://www.healthline.com/health/first-degree-burn
  • https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-burns/basics/art-20056649
  • https://www.nhs.uk/conditions/burns-and-scalds/treatment/
  • https://www.webmd.com/first-aid/thermal-heat-or-fire-burns-treatment