Sembelit merupakan salah satu keadaan yang membuat resah. Buang air besar susah, sehingga kadang menimbulkan rasa tidak nyaman di perut. Jika hal tersebut terjadi kepada Anda, Dulcolax bisa menjadi pilihan terbaik.
Namun sebelum mengkonsumsi Dulcolax, harus tahu dosis dan aturan pakainya. Dengan begitu, bisa memberikan manfaat yang semestinya dan tidak menimbulkan reaksi berlebihan. Anda bisa menyimak hal tersebut dalam pembahasan ini.
Penjelasan Lengkap Tentang Dulcolax
Dulcolax merupakan obat stimulan atau pencahar untuk mengatasi susah buang air besar yang disebut juga dengan sembelit atau konstipasi. Obat ini tersedia dalam 2 jenis, yaitu bentuk tablet dan supositoria atau supp.
Dalam mengkonsumsi obat ini, Anda harus mengikuti petunjuk dari dokter. Namun, jika tidak memakai resep dokter, maka harus memahami dosis pakainya dengan baik. Biasanya sudah tertulis di belakang kemasan.
Dosis dan cara pakai tablet dan supositoria berbeda. Maka dari itu, jangan sampai menyamakannya, meskipun memiliki manfaat yang sama. Selain itu, jangan mengkonsumsi Dulcolax lebih dari seminggu, kecuali atas petunjuk dokter.
Jika ternyata sembelit tidak kunjung sembuh atau semakin memburuk seperti keluar darah, maka segera periksa ke dokter. Sebab, bisa saja mengalami masalah lain pada area anus.
- Kandungan Dulcolax
Obat sembelit ini mengandung bahan aktif berupa bisacodyl. Kandungan inilah yang berfungsi untuk merangsang pergerakan pada usus besar sehingga mempermudah terjadinya BAB.
Dengan cara kerja tersebut rasa mulas pasti dialami atau normal terjadi setelah mengkonsumsi Dulcolax. Dulcolax tablet 5 mg bekerja dalam waktu semalam (6-12 jam).
- Manfaat
Berdasarkan penjelasan di atas, tentunya sudah ada gambaran mengenai manfaat Dulcolax. Namun, di bawah ini akan mendeskripsikannya dengan detail agar Anda lebih paham.
- Mengatasi sembelit atau konstipasi.
- Membuat kadar air pada feses meningkat, sehingga feses bisa lebih lunak.
- Bisa juga untuk membersihkan usus atau mengosongkan perut sebelum proses operasi, endoscopy, colonoscopy, x-ray, dan prosedur usus lainnya.
- Dosis
Takaran konsumsi obat sembelit untuk anak-anak dan dewasa tentu berbeda. Maka dari itu, sesuaikan dengan aturan yang ada. Sebab, patokan ini adalah takaran yang sering direkomendasikan.
Anak-Anak Usia 6-10 Tahun |
|||||
Tablet |
Supositoria |
||||
Penggunaan |
Dosis |
Waktu |
Penggunaan |
Dosis |
Waktu |
pengobatan |
1x1 hari (5 mg) |
Malam hari |
Pengobatan |
1x1 hari (10 mg) |
Malam hari |
Pengosongan perut |
1x1 hari (10 mg) |
1 jam sebelum proses medis |
Dewasa |
|||||
Tablet |
Supositoria |
||||
Penggunaan |
Dosis |
Waktu |
Penggunaan |
Dosis |
Waktu |
Pengobatan |
1x1 hari (5-20 mg) |
Malam hari |
Pengobatan |
1x1 hari (10 mg) |
Malam hari |
Pengosongan perut |
1x1 hari (10 mg) |
Malam hari selama 2 hari sebelum proses medis |
Pengosongan perut |
1x1 hari (10 mg) |
1 jam sebelum proses medis |
- Cara Penggunaan
Jika Anda mengkonsumsi Dulcolax dalam bentuk tablet, maka sebaiknya telan utuh. Jadi, tidak perlu menghancurkannya, mengunyah, dan lainnya. Kemudian, jangan menggunakannya setelah meminum susu dan antasida.
Hal itu bisa membuat lapisan tablet rusak, sehingga bisa menimbulkan reaksi sakit perut atau mual. Sedangkan, jika memakai dalam bentuk supositoria, maka buang air kecil terlebih dahulu.
Pastikan sudah mencuci tangan sebelum memegangnya dan jangan terlalu lama sebab bisa meleleh di tangan. Jika teksturnya menjadi lembek, Anda bisa menyimpannya beberapa menit di lemari pendingin dahulu.
Mengenai cara penggunaanya, baringkan tubuh dalam posisi menyamping. Kemudian, angkat salah satu lutut ke arah dada Anda. Setelah itu, masukkan suppositoria ke anus dengan perlahan.
Anda bisa memasukkannya sekitar 2 cm yaitu pada sisi lancip suppositoria. Anda harus tetap berbaring sampai obat meresap sempurna. Pada umumnya, efeknya bisa dirasakan setelah 15 sampai 60 menit.
Jika dalam waktu tersebut ternyata tidak ada reaksi, maka jangan menggandakan dosisnya. Sebaiknya konsultasikan ke dokter. Pada penggunaan tablet, jika ingin reaksi lebih cepat maka konsumsi saat perut kosong.
- Cara Penyimpanan Dulcolax
Anda harus tahu tempat penyimpanan yang baik untuk Dulcolax, yaitu dalam suhu ruangan dan bukan pada lokasi lembab. Selain itu, jauhkan dari sinar matahari langsung dan jangan menyimpannya di kamar mandi.
Obat ini juga harus Anda jauhkan dari jangkauan anak kecil dan hewan peliharaan. Jika masanya telah kadaluarsa, maka langsung buang agar tidak ada yang mengkonsumsinya lagi.
Jika diperlukan bisa juga menanyakan cara penyimpanan lebih lanjut ke apoteker terdekat. Dengan begitu, obat bisa bertahan lama dan tidak cepat rusak sebelum masa berlakunya.
- Efek Samping
Meskipun obat ini berfungsi untuk mengatasi masalah sembelit, tetapi juga ada potensi efek samping. Pada umumnya, setelah mengkonsumsi obat ini akan mengalami beberapa efek samping berikut.
- Diare
- Rasa tidak nyaman pada pencernaan atau kram perut.
- Sakit kepala mencengkam.
- Hiperkalemia (kadar kalium meningkat).
Namun, jika ternyata efeknya melebihi hal tersebut. Dalam artian, terdapat efek samping lainnya yang menyertai, maka segera hubungi dokter. Gejala yang dimaksud yaitu:
- Kram otot.
- BAB darah.
- Mual atau muntah.
- Diare terus-menerus.
- Pingsan.
- Kelelahan.
- Iritasi anus (jika menggunakan suppositoria).
- Susah bernapas.
- Alergi, seperti gatal dan ruam pada wajah atau lidah.
- Kontraindikasi
Tidak semua orang bisa mengkonsumsi obat ini. Jadi, pastikan Anda bukan salah satu yang dimaksud. Jika termasuk dalam salah satu kondisi di bawah ini, maka harus dengan arahan dokter.
- Pasca operasi perut akut.
- Penderita obstruksi atau penyumbatan di usus.
- Hipertensif atau alergi.
- Wanita hamil.
- Ibu menyusui.
- Penderita penyakit perforasi usus.
- Mengalami radang usus akut.
- Penderita obstruksi ileus.
- Mengalami kolitis toksik atau inflamasi di usus besar.
- Dehidrasi berat
- Penderita megakolon toksik.
- Intoleransi pada sukrosa dan laktosa.
- Interaksi Obat
Sebagian obat tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Begitu pun dengan Dulcolax yang memiliki interaksi terhadap obat-obat tertentu. Hal ini harus dihindari, karena bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Selain itu obat ini tidak akan berfungsi dengan baik. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui jenis obat apa saja yang berinteraksi dengan obat sembelit ini. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
- Ondansetron atau Zofran. Jika dikonsumsi dengan bisacodyl maka berpotensi menimbulkan efek samping berbahaya. Misalnya membuat kadar kalium dan magnesium dalam darah menurun.
- Magnesium Hidroksida. Kandungan ini berfungsi untuk menurunkan asam lambung. Jadi, bisa mengurangi efek bisacodyl dalam Dulcolax jika mengkonsumsinya bersamaan.
- Furosemide. Fungsi kandungan ini untuk membuat kadar garam atau cairan berlebih di tubuh berkurang. Jika Anda konsumsi dengan bisacodyl bisa berakibat dehidrasi, kejang, kadar elektrolit tidak seimbang, masalah ginjal.
- Obat-obatan lain yang tidak semestinya dikonsumsi dengan Dulcolax. Diantaranya sodium sulfat, magnesium sulfat, potasium sulfat, deflazacort, potasium klorida, polyethylene glycol, dan dichlorphenamide.
Beli Obat Dulcolax di Apotik Terpercaya!
Anda bisa mendapatkan Dulcolax di Medicastore, apotek terpercaya yang sudah melayani lebih dari 10 tahun. Dulcolaz bisa dibeli secara offline atau online, pembelian secara online ini dapat mempermudah dan menghemat waktu Anda.
Apotek Medicastore juga menyediakan berbagai kebutuhan kesehatan Anda. Saat ini cabang dari apotek Medicastore ada 4, yaitu di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bandung, dan Surabaya. Informasi lengkapnya bisa mengunjungi situs Medicastore.