Gabapentin adalah jenis obat yang sering diresepkan dokter untuk mengobati kejang. Namun, pada beberapa kasus obat ini juga digunakan untuk pasien dengan penyakit lain.
Saat mengalami sakit, tentu Anda tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat. Anda perlu mengetahui apa saja manfaatnya, cara menggunakan, dosis serta informasi penting lain tentang obat tersebut. Nah, berikut ini ulasan tentang Gabapentin, apa saja manfaatnya, cara menggunakan serta dosisnya.
Tentang Obat Gabapentin
Gabapentin merupakan obat antikonvulsan yang mempunyai efek antispasmodik dan pelemas otot. Obat ini sering dimanfaatkan dalam tatalaksana neuralgia postherpetik dan epilepsi.
Obat ini bekerja menghambat pelepasan neurotransmitter eksitatorik. Sehingga dapat menghalangi munculnya neurotransmisi patologis, seperti yang ditemukan pada kasus nyeri neuropati dan gangguan kejang.
Gabapentin ditemukan pertama kali di Jepang pada 1970-an dan pertama kali digunakan sebagai pelemas otot dan obat antispasmodik. Namun, ditemukan pula bahwa ternyata obat ini berpotensi sebagai obat antikonvulsan dan sebagai tambahan antikonvulsan yang lebih kuat.
Dalam penggunaan obat ini tidak perlu merasa khawatir, karena Gabapentin sudah memperoleh persetujuan FDA untuk terapi kejang parsial pada 1993. Sekarang, obat ini telah mengantongi persetujuan FDA untuk neuralgia postherpetik.
Selain itu, untuk terapi tambahan kejang parsial dengan maupun tanpa generalisasi sekunder. Terutama pada pasien usia di atas 12 tahun dengan epilepsi dan restless leg syndrome (RLS) sedang sampai berat.
Manfaat Gabapentin
Gabapentin merupakan obat yang difungsikan untuk mengobati epilepsi atau kejang-kejang. Epilepsi sendiri adalah penyakit yang menyebabkan gerakan berulang atau diam dalam jangka waktu tertentu. Hal demikian terjadi akibat aktivitas di otak yang abnormal.
Selain mengobati epilepsi, obat ini juga sering digunakan untuk mengatasi nyeri neuropati perifer atau nyeri akibat kerusakan saraf. Penyakit ini memunculkan rasa nyeri dengan sensasi terbakar dan nyeri ditusuk-tusuk jarum yang terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Obat ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibat herpes zoster serta meredakan gejala sindrom kaki gelisah. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi aktivitas abnormal di otak yang menyebabkan kejang dan mengubah cara tubuh dalam merasakan sakit di otak.
Cara Pakai Obat Gabapentin
Untuk mengkonsumsi obat, sebaiknya ikuti anjuran yang diberikan dokter. Jangan mengurangi maupun menambahkan dosis obat tanpa sepengetahuan dokter, sebab akan membuat kerja obat tidak efektif atau menyebabkan efek samping.
Selain itu, jangan mengkonsumsi obat lebih dari yang dianjurkan dokter. Untuk obat jenis tablet atau kapsul, sebaiknya langsung ditelan tanpa digigit, dipecahkan atau dibuka kapsulnya.
Obat ini dapat Anda konsumsi setelah makan maupun bersama dengan makan. Untuk hal ini mungkin dokter dapat memberikan aturan yang berbeda kepada setiap pasien.
Biasanya, selama beberapa hari awal terapi, dokter bisa meningkatkan dosis secara bertahap. Sehingga, tubuh Anda bisa menyesuaikan diri dengan obat. Obat akan bekerja dengan baik ketika jumlah obat di dalam tubuh tetap dalam kadar yang konstan.
Oleh karena itu, gunakan obat ini dengan interval yang kurang lebih sama. Apabila Anda mengonsumsi obat 3 kali sehari untuk mengendalikan kejang, maka jangan berikan obat dengan jeda lebih dari 12 jam, karena kejang bisa meningkat.
Dosis Obat Gabapentin
Dalam pemberian obat, dokter akan menentukan dosis sesuai kondisi pasien. Namun, secara umum dosis yang diberikan sesuai dengan penyakitnya, seperti berikut ini.
- Epilepsi
- Gabapentin untuk usia dewasa:
Dosis awal, 300 mg di hari pertama, 300 kg diminum sebanyak 2 kali sehari pada hari kedua dan 300 mg diminum 3 kali sehari pada hari ketiga.
Dosis pemeliharaan, 300 - 600 mg, diminum 3 kali sehari, dosis maksimum yaitu 3600 mg dalam tiga dosis terbagi. Waktu maksimum jadwal pemberian obat tidak boleh lebih dari 12 jam.
- Gabapentin untuk usia anakanak di atas 12 tahun:
Dosis awal, 300 mg pada hari pertama, 300 mg diminum dua kali sehari pada hari kedua, dan 300 mg diminum 3 kali sehari pada hari hari ketiga.
Dosis pemeliharaan, 900 - 1800 mg per hari, dapat dibagi menjadi tiga dosis.
- Gabapentin untuk anak usia 3 12 tahun:
Dosis awal, 10 - 15 mg/kg per hari, diberikan dalam tiga dosis terbagi.
Dosis pemeliharaan, 40 mg/kg per hari untuk pasien usia 3 dan 4 tahun, diberikan sebanyak 3 kali sehari, 25 - 35 mg/kg untuk pasien usia 5 tahun ke atas sebanyak 3 kali sehari. Jarak antar dosis tidak boleh lebih dari 12 jam.
- Nyeri Neuropatik
Dosis awal, 300 mg pada hari pertama, 300 mg sebanyak dua kali sehari pada hari kedua dan 300 mg sebanyak tiga kali sehari pada hari ketiga.
Dosis pemeliharaan, tingkatkan dosis secara bertahap 300 mg per hari dengan maksimal 1800 mg. Obat diberikan dalam dosis terbagi tiga.
Interaksi Gabapentin Dengan Obat Lain
Sebelum mengonsumsi obat ini, sebaiknya Anda memberitahukan dokter obat apa saja yang sedang Anda konsumsi, baik obat herbal, obat resep, suplemen dan lainnya.
Hal demikian karena interaksi obat bisa mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Simpan daftar produk obat yang sedang Anda gunakan dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Sebaiknya, Anda tidak memulai, memberhentikan atau mengganti dosis obat apapun tanpa ada persetujuan dari dokter. Jika Anda menggunakan Gabapentin dengan obat lain yang menyebabkan mengantuk atau memperlambat napas bisa memperburuk efek tersebut.
Oleh sebab itu, tanyakan dokter sebelum menggunakan Gabapentin ini. Apalagi jika penggunaan dengan obat tidur, obat anti nyeri narkotik, pelemas otot atau obat anti cemas, depresi maupun kejang.
Pastikan Anda memberitahukan dokter semua obat yang Anda konsumsi. Baik itu yang Anda mulai atau berhenti konsumsi selama terapi dengan obat ini, terutama hydrocodone dan naproxen.
Efek Samping Gabapentin
Saat mengkonsumsi obat ini, ada kemungkinan munculnya efek samping yang cukup ringan dan umum terjadi, seperti berikut ini:
- Pusing
- Mengantuk
- Lemas
- Gejala gangguan pencernaan, seperti mual, diare, sembelit
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Pembesaran payudara
- Mulut kering
- Hilang keseimbangan atau koordinasi
Apabila muncul gejala yang baru atau memburuk, maka konsultasikan pada dokter, seperti perubahan suasana, cemas, depresi, gelisah, mudah marah, hiperaktif, teragitasi (secara fisik atau mental) dan bila muncul keinginan melukai diri atau bunuh diri.
Dapatkan Obat Gabapentin Hanya di Medicastore!
Anda bisa mendapatkan obat Gabapentin di apotek baik yang offline ataupun online seperti apotek Medicastore. Apalagi kami merupakan apotik online terpercaya di Indonesia yang mana Anda bisa membeli segala produk kesehatan. Baik obat resep maupun non resep, suplemen, alat kesehatan, susu bayi dan lainnya.
Pastikan Anda tidak sembarangan mengkonsumsi obat termasuk Gabapentin tanpa ada saran atau petun juk dari dokter. Apabila Anda mengkonsumsi obat tanpa memperhatikan dosis dan ketentuan dari dokter, bisa-bisa akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.