Pentingnya Zat Besi untuk Anak

Apa itu Zat Besi?

Zat besi adalah mineral yang merupakan komponen penting dari hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke tubuh.

Zat besi memberikan hemoglobin kekuatan untuk membawa oksigen di dalam darah, sehingga oksigen dapat disebarkan ke seluruh tubuh.

Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat membuat hemoglobin dan membuat sel darah merah yang lebih sedikit, sehingga jaringan dan organ tubuh tidak mendapatkan oksigen dalam jumlah cukup.

Kita bisa mendapatkan zat besi dengan mengkonsumsi makanan seperti daging dan sayuran berwarna hijau tua. Selain itu, zat besi juga ditambahkan ke dalam beberapa jenis makanan, misalnya susu formula dan sereal.

Pentingnya Zat Besi untuk Anak

Zat besi diperlukan untuk membantu pertumbuhan anak. Bila anak kekurangan zat besi (disebut dengan anemia defisiensi zat besi), pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu.

Berapa Banyak Zat Besi yang Diperlukan Anak?

Semua anak memerlukan zat besi karena penting untuk setiap tahap perkembangan anak, akan tetapi jumlah kebutuhan zat besi berbeda-beda bergantung usia dan jenis kelamin anak.

Bayi terlahir dengan cadangan zat besi di tubuh, akan tetapi sejumlah zat besi tambahan yang stabil diperlukan untuk tumbuh kembang bayi yang pesat.

Bayi yang mendapatkan ASI cenderung mendapatkan zat besi yang cukup dari ibunya hingga usia 4–6 bulan. Pada usia ini, makanan pendamping ASI yang diperkaya dengan zat besi biasanya diberikan. Bayi yang minum susu formula yang diperkaya dengan zat besi tidak memerlukan suplemen zat besi.

Atlet muda yang berolahraga intensif dengan teratur cenderung kehilangan zat besi lebih banyak dan dapat memerlukan zat besi di makanan mereka. Orang yang mengikuti diet vegetarian juga dapat memerlukan tambahan zat besi.

Berikut ini jumlah zat besi yang diperlukan berdasarkan usia:

Kelompok Usia

Jumlah zat besi yang direkomendasikan per hari

7–12 bulan

11 mg

1–3 tahun

7 mg

4–8 tahun

10 mg

9–13 tahun

8 mg

14–18 tahun (perempuan)

15 mg

14–18 tahun (laki-laki)

11 mg

Dampak Kekurangan Zat Besi

Setelah berusia 12 bulan, anak balita berisiko mengalami kekurangan zat besi ketika tidak lagi mengkonsumsi susu formula yang diperkaya zat besi tambahan dan asupan makanan kaya zat besinya kurang.

Selain itu, sebagian anak remaja perempuan juga berisiko mengalami kekurangan zat besi bila makanan yang mereka konsumsi tidak mengandung cukup zat besi selama menstruasi.

Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan bisa menyebabkan gangguan perilaku.

Tanda dan Gejala Kekurangan Zat Besi

Sebagian besar tanda dan gejala kekurangan zat besi tidak tampak sampai terjadi anemia defisiensi besi.

Bila anak Anda memiliki faktor risiko kekurangan zat besi, segera konsultasikan dengan dokter apakah anak perlu diberikan suplementasi zat besi.

Tanda dan gejala kekurangan zat besi diantaranya:

  • kulit pucat
  • mudah lelah
  • tangan dan kaki dingin
  • pertumbuhan dan perkembangan melambat
  • nafsu makan buruk
  • napas cepat dan tidak normal
  • sering mengalami infeksi
  • ingin makan makanan yang tidak bergizi, misalnya es, tepung, tanah, atau cat

Makanan Sumber Zat Besi

Ketika anak Anda sudah berusia 6 bulan dan mulai mengkonsumsi makanan pendamping ASI, pastikan Anda memberikan makanan yang kaya zat besi. Zat besi yang ditemukan di dalam makanan ada dua bentuk: heme dan non-heme.

Zat besi heme ditemukan dalam produk hewani dan lebih mudah untuk diserap tubuh, misalnya:

  • daging merah (sapi, domba, kambing)
  • seafood
  • unggas (ayam, kalkun)
  • telur

Zat besi non-heme dapat ditemukan dalam tanaman dan produk yang diberi tambahan zat besi. Zat besi jenis ini lebih sulit diserap tubuh dibandingkan dengan zat besi heme. Contoh makanan yang mengandung zat besi non-heme misalnya:

  • sereal yang diperkaya zat besi
  • tahu
  • polong-polongan
  • sayuran hijau tua

Mengkombinasikan makanan sumber non-heme dengan vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi non-heme, misalnya buah jeruk, pepaya, tomat, brokoli, stroberi, dll.

Untuk memastikan anak mendapatkan cukup zat besi:

  • Pada bayi yang lahir cukup bulan, mulailah memberikan zat besi tambahan di usia anak 4 bulan hingga anak mendapatkan zat besi dari makanan, kecuali anak Anda mengkonsumsi susu formula yang diperkaya zat besi, Anda tidak perlu memberikan suplemen zat besi. Pada bayi premature, konsultasikan dengan dokter Anda, kapan dan berapa banyak zat besi tambahan yang diperlukan anak.
  • Batasi konsumsi susu hanya 470–700 ml sehari.
  • Berikan makanan yang diperkaya zat besi.
  • Hindari memberikan teh atau coklat di jam makan karena keduanya mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi

 

 

 

Referensi:

  • https://kidshealth.org/en/parents/iron.html
  • https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/iron.html
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634