Panadol tablet kunyah untuk anak bisa menjadi pilihan terbaik jika anak Anda mengalami panas tinggi. Obat ini mempunyai kandungan paracetamol yang efektif untuk menurunkan demamnya.
Meskipun begitu, sebaiknya ketahui dulu tentang dosis, efek samping, dan hal terkait lainnya. Dengan begitu, bisa menggunakan obat ini dengan tepat dan tidak mengakibatkan hal berbahaya.
Penjelasan Tentang Panadol Tablet Kunyah untuk Anak
Di bawah ini akan dijelaskan dengan lengkap mengenai dosis, komposisi, efek samping, dan hal lainnya. Jadi, perhatikan baik-baik supaya Anda tidak salah ketika memberikannya pada si kecil.
Panadol anak mempunyai kandungan paracetamol sebesar 120 mg. Nama lain dari Paracetamol adalah acetaminophen. Biasanya sering digunakan sebagai analgesik atau pereda nyeri.
Bisa juga dipakai sebagai antipiretik atau penurun demam. Namun, penggunaannya harus sesuai resep dokter atau dosis yang berlaku. Paracetamol pun mempunyai efek anti inflamasi.
Meskipun begitu, obat ini tidak dimasukkan dalam kategori obat NSAID. Hal itu karena efek anti inflamasinya telah dianggap tidak signifikan. Untuk cara kerjanya sendiri biasanya akan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX).
Enzim tersebut berperan penting pada pembentukan prostaglandin atau senyawa penyebab nyeri. Jadi, dengan terhambatnya kerja enzim COX, maka prostaglandin dalam sistem saraf pusat jumlahnya akan berkurang.
Dengan begitu, respon tubuh terhadap nyeri juga ikut berkurang. Kemudian, paracetamol bisa menurunkan suhu tubuh, yaitu dengan menurunkan hipotalamus set-point. Hipotalamus tersebut yang ada di pusat pengendali suhu tubuh, yaitu otak.
Dosis Panadol Tablet Kunyah untuk Anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa Panadol tablet kunyah anak ini harus dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Jika tidak menggunakan resep dokter, maka bisa melihat dari keterangan di kemasan.
Jika mengalami demam pasca imunisasi, maka bisa memberikan dosis tunggal sebanyak 60 mg. Hal itu berlaku pada anak usia 2 sampai 3 bulan. Kemudian, dosis kedua diberikan setelah 4 sampai 6 jam jika diperlukan.
Dalam setiap harinya, maksimal hanya boleh 4 dosis. Kemudian, jika ingin mengkonsumsinya untuk demam atau nyeri ringan sampai sedang, maka bisa menggunakan dosis berikut
- Umur 1 sampai 2 bulan, berikan dosis 30 sampai 60 mg setiap 8 jam.
- Untuk usia 3 sampai kurang dari 6 bulan, dosisnya adalah 60 mg.
- Kemudian, usia 6 bulan sampai kurang dari 2 tahun, dosisnya adalah 120 mg.
- Dari usia 2 tahun sampai kurang dari 4 tahun, berikan dosis 180 mg.
- Untuk anak usia 4 sampai 6 tahun, dosisnya adalah 240 mg
- Selanjutnya, anak umur 6 sampai kurang dari 8 tahun, dosisnya ialah 240 atau 250 mg.
- 8 sampai kurang dari 10 tahun, bisa Anda berikan 360 atau 375 mg.
- Untuk usia 10 sampai kurang dari 12 tahun, dosisnya adalah 480 atau 500 mg.
- Terakhir, untuk usia 12 sampai 16 tahun, dosisnya adalah 480 atau 750 mg. Berikan setiap 4 sampai 6 jam ketika diperlukan.
Sebenarnya, Panadol ini bisa digunakan untuk segala usia. Akan tetapi, penggunanya pada orang dewasa tentu mempunyai dosis yang berbeda. Untuk orang dewasa bisa menggunakan dosis 0,5 sampai 1 gram setiap 4-6 jam.
Baca juga :
1. Paracetamol, Obat Demam dan Pereda Nyeri Andalan Keluarga!.
Indikasi Panadol Tablet Kunyah untuk Anak
Dengan kandungan paracetamol dalam Panadol anak ini, maka bisa digunakan untuk menurunkan demam. Namun, yang disarankan adalah ketika suhu tubuh benar-benar tinggi. Selain itu, juga telah membutuhkan terapi obat untuk menurunkan panasnya.
Seperti halnya yang direkomendasikan oleh WHO. Rekomendasi tersebut berupa jika ingin menggunakan obat penurun panas, sebaiknya pada suhu tubuh 38,5 derajat Celcius atau lebih.
Selain untuk menurunkan panas, obat ini juga cukup efektif untuk meredakan gejala lainnya. Jika ingin tahu apa saja indikasinya, maka bisa lihat daftar berikut.
- Bisa meredakan sakit kepala, nyeri ringan, dan sakit gigi. Untuk nyeri yang lebih berat, misal pasca operasi, biasanya akan dikombinasikan dengan analgetik opioid.
- Kemudian, kombinasi Paracetamol dengan kafein, bisa menjadi obat lini pertama untuk pengobatan migrain.
- Obat ini juga dapat meredakan nyeri ketika mengalami arthritis ringan. Efeknya akan sebanding dengan aspirin, tetapi lebih ringan.
- Flu dan pilek juga bisa diatasi dengan obat ini.
Setiap obat tentu mempunyai efek samping tersendiri, begitu pula dengan Panadol anak ini. Efek sampingnya pun beragam, tetapi tidak semua orang akan mengalaminya. Berikut beberapa efek samping yang kemungkinan bisa terjadi.
- Panadol anak bisa menyebabkan kerusakan hati ketika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dosis. Potensi efek sampingnya akan meningkat bagi orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
- Kemudian, juga bisa menimbulkan efek samping ringan di saluran pencernaan, seperti mual dan muntah.
- Jika sampai mengkonsumsinya secara berlebihan atau menggunakan dosis lebih tinggi, maka bisa menimbulkan pendarahan lambung.
- Untuk penggunaan jangka panjang, maka bisa meningkatkan risiko kerusakan pada ginjal.
- Kemungkinan efek pada kulit juga bisa terjadi. Misalnya berupa sindrom steven johnson dan juga necrolisis epidermal toksik. Namun, efek samping ini jarang sekali terjadi.
- Jika anak mempunyai riwayat asma, maka jangan Anda berikan obat ini. Hal itu karena bisa meningkatkan risiko asmanya.
- Reaksi hipersensitivitas, efek samping yang juga jarang terjadi. Namun jika sampai terjadi, maka harus segera mendapatkan pertolongan medis. Hal itu karena bisa menimbulkan syok anafilaksis yang akan berakibat fatal.
- Jika dikonsumsi oleh ibu hamil, maka bisa meningkatkan risiko terjadinya asma dan peningkatan ADHD pada anak. Jadi, lebih baik tanyakan pada dokter dahulu supaya mendapatkan penanganan yang tepat.
Panadol anak bisa berinteraksi dengan beberapa obat-obatan lain. Maka dari itu, harus hati-hati ketika ingin mengonsumsinya dengan obat yang lain. Berikut daftar obat yang bisa menimbulkan reaksi.
- Metoclopramide, bisa meningkatkan efek analgetic.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin, dapat meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide, bisa mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin, bisa membuat efek koagulasi obat ini meningkat. Dengan begitu, berpotensi mengalami risiko perdarahan.
Perhatian Saat Mengkonsumsi Panadol Tablet Kunyah
Ketika Anda ingin memberikan Panadol tablet kunyah ini ke anak, maka harus memperhatikan beberapa hal berikut. Dengan demikian, bisa mengetahui apa yang seharusnya diperbolehkan dan tidak.
- Pertama, pemakaian Panadol ini harus dihentikan ketika terjadi gejala reaksi alergi. Misalnya gatal, ruam, demam, sakit tenggorokan, pucat, dan lain sebagainya.
- Kemudian, harus menggunakannya secara hati-hati untuk anak yang mempunyai asma.
- Paracetamol memang bisa ikut keluar bersama ASI meskipun dalam jumlah kecil maka dari itu, bisa menjadi pilihan yang bagus untuk meredakan nyeri atau menurunkan panas pada bayi. Akan tetapi, jika ragu untuk menggunakannya, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter.
- Panadol tablet kunyah ini memang relatif lebih kecil efeknya terhadap pendarahan lambung. Hal itu jika dibandingkan dengan obat-obat golongan NSAID. Meskipun begitu, sebaiknya konsumsi obat ini setelah makan.
- Jika mengonsumsi alkohol, maka bisa berpotensi mengalami kerusakan hati yang sangat tinggi. Terutama jika menggunakannya dalam jumlah dosis tinggi dan jangka panjang.
- Obat ini juga harus dikonsumsi dengan hati-hati pada penderita ginjal dan gangguan fungsi hati.
Jika kesulitan mendapatkan obat ini di apotek terdekat, maka bisa memesannya di Medicastore. Medicastore merupakan apotek yang berbasis online sehingga lebih praktis dan mudah dalam pemesanannya.
Apotek ini juga menyediakan berbagai obat selain Panadol tablet kunyah untuk anak. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir ketika membutuhkan obat-obatan tertentu. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat laman penawaran kami disini.