Penyakit asam urat atau gout adalah sejenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Ada beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk membantu mengobatinya, salah satunya adalah Allopurinol.
Allopurinol adalah obat yang diresepkan untuk mengobati gout dan bekerja dengan cara memperlambat kinerja enzim pembentukan asam urat dalam tubuh. Obat ini harus dikonsumsi berdasarkan saran dan petunjuk dari dokter.
Mengenal Obat Allopurinol
Allopurinol adalah obat yang dikonsumsi untuk menurunkan kadar asam urat akibat gout atau penyakit asam urat. Namun, obat ini tidak bisa untuk mengatasi nyeri ketika terjadi serangan gout. Obatnya diproduksi oleh banyak perusahaan farmasi.
Digunakan juga untuk terapi kanker untuk mencegah peningkatan kadar asam urat pada pasien. Pasien kemoterapi bisa mengalami peningkatan kadar asam urat (Hiperurisemia).
Selain itu, juga digunakan dalam pengobatan batu ginjal. Sistem kerja obatnya dengan cara mengurangi jumlah asam urat yang dibuat tubuh, hingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya batu ginjal.
Termasuk obat resep dan golongan jenis obat penghambat xanthine-oxidase. Allopurinol menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara menghambat xanthine-oxidase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat.
Ada beberapa merek dagang yang serupa dengan produk ini, diantaranya Purinic, Sinoric, Ponuric, Rinolic, Zyloric, dan masih banyak lagi. Untuk bisa mendapatkan obat ini harus dengan resep dokter.
Allopurinol adalah jenis obat dalam golongan obat keras. Jadi pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan dengan resep dokter. Ada aturan dosis penggunaan yang harus diikuti oleh pengguna berdasarkan dengan kondisi pasien.
- Dosis dewasa: untuk dosis awal 100 mg per hari, lalu ditingkatkan bertahap menjadi 200–300 mg per hari. Jika dalam kondisi berat, dosis awal Allopurinol 100 mg per hari dan ditingkatkan setiap minggu menjadi 400–600 mg per hari.
- Dosis anak-anak ditentukan oleh dokter kamu.
- Pada orang dewasa, pasien pengobatan batu ginjal, mengonsumsi obat sebanyak 200–300 mg per hari sebanyak 1–2 kali per harinya. Jumlah dosis disesuaikan dengan kebutuhan, namun tidak lebih dari 800 mg per hari.
- Dosis untuk anak-anak ditentukan oleh dokter kamu.
- Pasien hiperurisemia dewasa mengonsumsi 600–800 mg per hari sebanyak 1–2 kali, selama 2–3 hari sebelum menjalani kemoterapi.
- Untuk pasien anak-anak, obat Allopurinol dikonsumsi 150–300 mg per hari selama 2–3 hari sebelum menjalani kemoterapi. Dosis maksimal penggunaan adalah 400 mg per hari atau ditentukan oleh dokter.
Apabila kamu lupa mengonsumsi obat Allopurinol sesuai jadwal, minum sesegera mungkin saat ingat. Namun, jika sudah mendekati dengan jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis.
Untuk mengonsumsi obat Allopurinol yang benar harus mengikuti anjuran dokter dan membaca informasi yang tertera pada kemasan obat. Jangan pernah mencoba untuk menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dengan dokter.
Usahakan konsumsi obat ini setelah makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman di perut. Sebaiknya mengonsumsi obat di jam yang sama setiap harinya. Jangan hentikan penggunaan meski sudah merasa lebih baik, kecuali atas saran dokter.
Konsumsi obat Allopurinol dengan air, dianjurkan untuk mengonsumsi obatnya sekali sehari. Namun, jika kamu dalam pengobatan dosis tinggi, biasanya dokter akan menyarankan untuk membagi dosis dan meminumnya dua kali sehari.
Jika kamu baru saja mengalami serangan penyakit asam urat, pastikan gejala sudah hilang sebelum mengonsumsi obat. Obat ini bisa menyebabkan serangan gout lebih sering terjadi pada beberapa minggu pertama penggunaan.
Selama kamu mengonsumsi obat, biasanya dokter akan meminta kamu untuk melakukan tes darah secara rutin. Ikuti semua jadwal pemeriksaan yang sudah ditentukan oleh dokter kamu.
Mengonsumsi obat Allopurinol sebaiknya diiringi dengan penerapan gaya hidup sehat. Kamu bisa mulai dengan banyak minum air putih, mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan, serta mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
Simpan obat ditempat yang kering dan sejuk, serta terlindungi dari cahaya matahari. Jauhkan obat dari suhu titik beku, dari jangkauan anak-anak. Jangan menyimpan obat yang tidak diperlukan lagi, tanyakan kepada profesional cara membuangnya.
Efek Samping Penggunaan Obat
Sama seperti obat lainnya, Allopurinol bisa menimbulkan efek samping yang harus dipahami dengan baik. Efek sampingnya cukup beragam yang terbagi efek samping umum dan efek samping tergolong serius.
Efek samping yang umum terjadi pada penggunaan obat ini adalah ruam pada kulit, mual, diare, perubahan dalam hasil tes fungsi hati, dan gout flare-up apabila kamu menderita gout.
Jika timbul reaksi ruam kulit, segera konsultasikan pada dokter dan sebaiknya hentikan konsumsi obat. Sedangkan untuk efek samping ringan lainnya, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Efek samping obat Allopurinol yang tergolong serius bisa berupa ruam kulit yang parah dan gangguan pada hati. Keduanya bisa memiliki gejala tertentu.
Pada efek samping ruam kulit, gejala yang tampak adalah gatal-gatal dengan munculnya benjolan di kulit. Selain itu, bintik-bintik merah atau ungu, demam, sulit bernapas, menggigil, kulit bersisik, dan pembengkakan di wajah atau tenggorokan.
Gejala yang tampak pada gangguan hati ditandai dengan menurunnya berat badan, berkurangnya nafsu makan, kelelahan, muncul rasa sakit pada bagian perut kanan atas, dan penyakit kuning yang ditandai dengan urin berwarna gelap.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Obat Allopurinol
Termasuk sebagai salah satu obat keras yang harus sesuai resep dokter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi obat inil. Berikut beberapa diantaranya:
- Beri tahu dokter kamu tentang riwayat penyakit atau alergi yang dimiliki. Jangan konsumsi obat jika kamu alergi terhadap jenis obat Allopurinol.
- Beri tahu dokter, apabila kamu sedang menderita atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit liver, penyakit tiroid, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung kongestif.
- Beri tahu dokter, jika kamu sedang menjalani kemoterapi atau sedang menderita kanker.
- Apabila sedang menjalani program diet atau sedang berpuasa, beri tahu dengan jelas pada dokter kamu.
- Setelah mengonsumsi obat, sebaiknya kamu jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan. Allopurinol bisa menyebabkan pusing atau kantuk.
- Selama menjalani pengobatan dengan obat ini, kamu jangan mengonsumsi minuman beralkohol karena bisa memperberat keluhan. Bahkan bisa meningkatkan risiko efek samping penggunaan obat.
- Pada minggu pertama penggunaan obat Allopurinol, bisa menyebabkan serangan penyakit asam urat yang lebih sering terjadi. Segera hubungi dokter apabila kondisi kamu tidak membaik setelah 6 minggu mengonsumsi obat.
- Jika terjadi reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping obat yang serius setelah mengonsumsi Allopurinol, segera temui dokter kamu.
- Pada ibu hamil, penggunaan obat harus dikonsumsi dengan benar, diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter.
- Pada ibu menyusui, obat Allopurinol bisa masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter kamu sebelum mengonsumsi obat saat sedang menyusui.
Jika kamu mengalami penyakit asam urat, sebaiknya segera konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Konsultasi dengan dokter akan bermanfaat dalam penentuan diagnosa dan pemilihan obat yang tepat.
Allopurinol termasuk ke dalam obat keras, jadi penggunaanya harus sesuai dengan saran dan petunjuk dari dokter.
Apabila sudah memiliki resep, dapatkan obatnya di apotek terdekat. Pastikan kamu memberikan resep yang telah diterima kepada petugas apotek. Medicastore menjadi salah satu apotek terpercaya yang bisa kamu jadikan tempat untuk membeli obat.
Obat Allopurinol bisa didapatkan dengan mudah di Medicastore. Semua produk yang dijual sudah terdaftar di BPOM, aman dan original. Jadi tidak perlu khawatir terhadap keaslian produk. Langsung buka websitenya dan pesan sekarang juga!