Salah satu pilihan obat yang digunakan untuk meringankan serangan asma yaitu Symbicort Turbuhaler. Obat keras ini mengandung formoterol fumarate dan Budesonide yang bermanfaat untuk mengatasi asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) berat seperti bronkitis dan riwayat eksaserbasi.
Pada artikel ini, kami akan menyajikan informasi lengkap seputar Symbicort Turbuhaler seperti manfaat, efek samping, dosis dan cara penggunaannya. Simak penjelasannya sampai selesai ya!
Mengenal Obat Symbicort Turbuhaler
Symbicort Turbuhaler adalah obat asma yang mengandung Budesonide dan formoterol fumarate yang berfungsi untuk mengatasi serangan asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) berat. PPOK merupakan peradangan pada paru-paru kronis yang ditandai dengan batuk berdahak dan sulit bernapas.
Symbicort Turbuhaler sebagai salah satu obat asma pilihan masyarakat Indonesia, terbukti mampu mengurangi intensitas keparahan pada serangan emfisema, bronkitis kronis, riwayat eksaserbasi atau asma berulang yang disertai dengan keadaan sesak, mengi, batuk, dada terasa berat dan semacamnya.
Symbicort Turbuhaler tergolong obat resep yang digunakan untuk mengatasi asma pada usia 6 tahun dan orang dewasa.
Asma sendiri merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan gejala sesak napas. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasan.
Salah satu kandungan obat pereda asma ini, yaitu Budesonide merupakan golongan inhalasi kortikosteroid (ICS) yang bekerja dengan cara menekan inflamasi pada saluran nafas.
Jenis glukokortikosteroid ini berperan sebagai anti peradangan yang bereaksi dalam hitungan jam. Reaksi ini membantu meringankan gejala asma dan meminimalisir serangan kambuh asma.
Sedangkan formoterol adalah golongan long-acting beta agonis (LABA). Formula ini ketika dihirup dapat membantu pembukaan dan relaksasi dari otot polos pada saluran pernafasan.
Sehingga membuka jalan napas secara bolak-balik dan mempermudah pernafasan. Dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.
Symbicort Turbuhaler mengandung dua bahan aktif yakni budesonide dan formoterol fumarate. Budesonide termasuk dalam kategori obat kortikosteroid yang bekerja dengan cara menghambat produksi zat yang menimbulkan peradangan.
Selain itu juga bekerja sebagai imunosupresan yang bermanfaat untuk menurunkan aktivitas dan kerja sistem imun.
Sementara formoterol fumarate merupakan kategori obat bronkodilator jenis agonis beta. Kandungan ini berguna untuk merelaksasi otot-otot di saluran pernapasan.
Sehingga saluran pernapasan akan melebar sehingga aliran dari luar ke dalam paru-paru menjadi lancar. Berikut keterangan pada obat Symbicort Turbuhaler :
- Golongan : Obat keras.
- Bentuk : Serbuk inhaler.
- Satuan Penjualan : Box.
- Kelas Terapi : Anti asma dan Preparasi PPOK.
- Kandungan : Budesonide 80 mcg, formoterol fumarate 4.5 mcg; Budesonide 160 mcg, formoterol fumarate 4.5 mcg.
- Kemasan : Box, 1 Turbuhaler @ 60 dosis dan 120 dosis.
Symbicort bermanfaat mengatasi serangan asma dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) berat, seperti serangan emfisema, bronkitis kronis serta riwayat eksaserbasi (kekambuhan parah) asma berulang disertai dengan keadaan mengi, sesak, batuk, dada terasa berat/kombinasi dari beberapa gejala di atas.
Symbicort Turbuhaler termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga harus disesuaikan dengan anjuran dan resep dokter di setiap pembeliannya.
Dosis penggunaan obat ini juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Sebab setiap individu memiliki dosis penggunaan nya berbeda-beda dan tergantung seberapa berat penyakit yang diderita.
Pada umumnya, obat ini digunakan dengan dosis dua kali hisapan sebanyak dua kali sehari. Sebaiknya usahakan untuk tidak melewatkan satu dosis atau melebihi dosis penggunaan.
Namun apabila melewatkan satu dosis, ambil dosis berikutnya pada waktu yang sama seperti biasanya. Berikut detail dosis penggunaannya :
- Dewasa dan remaja usia lebih dari 12 tahun, besar dosisnya tergantung dari besarnya gejala, 1 inhalasi pada pagi dan sore atau 2 inhalasi Symbicort 160/4.5 mcg pada pagi atau sore.
Sebagai dosis pemeliharaan, dapat juga diberikan 2 inhalasi 2 kali sehari Symbicort 160/4.5 mcg dengan maksimal 4 inhalasi.
- Terapi pemeliharaan : Dewasa dan remaja usia lebih dari 12 tahun, 1-2 inhalasi 2 kali per hari Symbicort 160/4.5 mcg tergantung dari beratnya gejala.
- PPOK : Dewasa 2 inhalasi 2 kali per hari Symbicort 160/4.5 mcg.
Perlu diketahui jika obat ini mampu bertahan selama 30 menit dan tidak dapat digunakan jika gejala datang secara tiba-tiba.
Cara Penggunaan Symbicort Turbuhaler
Pakai obat Symbicort sesuai dengan petunjuk dokter. Tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda jika ada hal yang tidak jelas mengenai obat ini. Penting untuk menggunakan obat ini setiap hari, meskipun Anda tidak memiliki gejala asma PPOK pada saat itu.
Berikut ini adalah tata cara penggunaan obat pereda asma ini yang bisa Anda terapkan :
- Pertama buka penutup Turbuhaler dengan dengan memutar ke kanan kemudian lepaskan penutupnya.
- Putar sampai terdengar bunyi “klik” dan pegang Turbuhaler tegak lurus. Putar grip ke kanan sejauh mungkin. Lalu putar kembali ke kiri sejauh mungkin, sampai bunyi terdengar bunyi "klik".
- Hisap Turbuhaler dan hembuskan nafas secara perlahan melalui mulut. Caranya letakan "mouthpiece" di antara bibir selanjutnya hisap "Turbuhaler" secara kuat dan dalam.
- Tahan napas selama 5-10 detik dan hembuskan secara perlahan.
- Tutup kembali Turbuhaler.
- Jangan lupa kumur-kumur untuk membersihkan obat dari rongga mulut.
Jika jumlah obat yang dihirup sangat kecil, mungkin tidak dapat merasakannya setelah terhirup. Dengan mengikuti instruksi di atas berarti Anda telah menghirup dosis dan obat saat ini di paru-paru.
Bila anak menggunakan obat ini, orang tua harus mengawasi dan memastikan cara penggunaannya sudah benar seperti yang dijelaskan di atas.
Apabila setelah menggunakan obat ini Anda mengalami gejala seperti nafas semakin sesak, sering terbangun di malam atau terasa berat di pagi hari dan sesak berlangsung lebih lama dari biasanya, maka segera hubungi dokter.
Sebab hal ini adalah tanda-tanda bahwa gejala asma atau PPOK sudah tidak dikontrol dengan baik dan membutuhkan perawatan lanjut.
Layaknya obat-obatan lainnya, Symbicort Turbuhaler juga dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang tertentu. Apabila hal ini terjadi pada Anda, hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter untuk mendapat perawatan. Lantas apa saja efek sampingnya? Berikut jawabannya :
- Muncul alergi seperti pembengkakan wajah, gatal ringan di tenggorokan dan suara serak, infeksi candida (Candidiasis) di mulut atau tenggorokan, kesulitan bernapas (angioedema), pingsan tiba-tiba, palpitasi, sakit kepala, Pneumonia pada pasien PPOK.
- Alami gejala sesak napas setelah menggunakan inhaler. Jika gejala ini terjadi maka segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Hal ini sangat jarang terjadi, kemungkinannya kurang dari 1 dari 10.000 orang.
Itulah beberapa informasi penting seputar Symbicort Turbuhaler. Semoga bermanfaat ya! Bagi Anda yang membutuhkan obat ini, jangan ragu untuk membelinya di Medicastore. Sebagai apotek online terpercaya di Indonesia, kami menyediakan beragam produk suplemen dan obat-obatan untuk Anda.