Pahami Siklus Hidup Aedes Aegypti untuk Mencegah Demam Berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue yang menyebabkan infeksi, kemudian menjadi penyebab penyakit DBD.

 

Tak hanya itu, nyamuk ini juga merupakan pembawa virus yang menyebabkan demam kuning, Bancroft's filariasis, chikungunya, dan demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika. Oleh sebab itu, dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai hal mengenai DBD  serta nyamuk Aedes aegypti. Mari simak informasinya!

 

Gejala dan Tata Laksana Demam Berdarah Dengue

 

DBD merupakan penyakit yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Meski hanya demam, namun penyakit ini juga dapat membahayakan, hingga berujung pada kematian. Bergantung pada gejala yang dialami oleh pasien saat terkena demam.

 

Demam berdarah ringan menyebabkan dapat demam tinggi dengan gejala yang mirip flu. Sementara itu, gejala DBD yang parah perlu diwaspadai, karena dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok), hingga kematian.

 

Ada jutaan kasus infeksi DBD yang terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya. Namun, penyakit ini paling umum terjadi di Asia Tenggara, kepulauan Pasifik bagian barat, Amerika Latin, dan Afrika. Indonesia juga merupakan negara dengan angka penderita DBD yang cukup tinggi.

 

Dalam 5 tahun terakhir, terdapat peningkatan kematian yang disebabkan karena demam berdarah. Meski terlihat remeh, penyakit ini juga wajib diwaspadai. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui beberapa hal mengenai penyakit ini. Mulai dari gejala, diagnosa, hingga tatalaksana pengobatan di bawah ini :

 

1. Gejala Demam Berdarah Ringan

 

Saat mengalami demam berdarah ringan, banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala yang signifikan. Ketika gejalanya muncul, sering disalah artikan sebagai penyakit lain, seperti flu dan demam biasa.

 

Gejala ini biasanya muncul 4-10 hari setelah Anda digigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Gejala-gejala ringan yaitu :

 

  • Demam tinggi, mungkin terjadi hingga 40 derajat Celcius
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang atau sendi
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit di belakang mata
  • Bengkak pada kelenjar
  • Ruam

 

Untuk demam berdarah ringan ini, kebanyakan orang pulih dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, jika gejalanya memburuk, disebut demam berdarah berat atau sindrom syok dengue yang dapat menyebabkan kematian,

 

2. Demam Berdarah Berat

 

DBD berat terjadi ketika adanya pembuluh darah yang rusak dan bocor. Disertai dengan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah yang juga menurun. Hal ini dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, kegagalan organ, dan hingga kematian.

 

Tanda-tanda peringatan DBD parah merupakan keadaan darurat yang mengancam jiwa. Gejala ini juga dapat berkembang dengan cepat dan dimulai dimulai pada hari pertama atau kedua setelah demam hilang. Gejalanya adalah :

 

  • Sakit perut yang parah
  • Muntah terusmenerus
  • Pendarahan dari gusi atau hidung
  • Darah dalam urin atau tinja
  • Muntah darah
  • Pendarahan di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
  • Sulit bernafas
  • Kelelahan
  • Gelisah

 

Segera pergi ke unit gawat darurat untuk mendapatkan bantuan medis jika Anda ataupun keluarga mengalami demam dan salah satu tanda gejala berat di atas.

 

3. Tatalaksana Pengobatan

 

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit DBD. Hanya saja, perlu diberikan obat sesuai dengan gejala yang diderita pasien. Jika pasien mengalami demam, segera berikan obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen. Pasien juga perlu banyak meminum cairan agar terhindar dari dehidrasi.

 

Namun, jika terdapat gejala DBD parah, segera bawa ke rumah sakit karena pasien akan mendapatkan pengobatan :

 

  • Perawatan suportif di rumah sakit
  • Penggantian cairan dan elektrolit intravena (IV).
  • Pemantauan tekanan darah
  • Transfusi jika ada kehilangan darah

 

Selain informasi mengenai penyakit ini, Anda juga perlu informasi mengenai nyamuk penyebabnya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Oleh sebab itu, kami akan memberikan informasi mengenai siklus hidup, serta cara mencegah perkembangbiakan nyamuk ini. Berikut informasinya!

 

Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah

Siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes aegypti memiliki habitat berkembang biak di tempat dengan air yang menggenang dan terbuka, seperti tempat penampungan air (TPA) untuk keperluan sehari-hari berupa tangki air, drum, bak mandi, tempayan, dan ember, dan air menggenang lainnya.

 

Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti dimulai dari telur nyamuk hingga menjadi nyamuk dewasa. Dibutuhkan waktu sekitar 7-10 hari bagi telur untuk berkembang menjadi nyamuk dewasa.

 

Perkembangannya akan lebih banyak dan cepat saat musim hujan. Karena nyamuk membutuhkan air untuk berkembangbiak. Berikut siklus hidup nyamuk Aedes aegypti :

 

1. Telur

 

Nyamuk betina dewasa akan bertelur di dinding bagian dalam wadah berisi air di atas permukaan air. Telur kemudian menempel pada dinding wadah. Mereka juga dapat bertahan hidup dalam keadaan kering, bahkan dapat bertahan hidup di musim dingin

 

Nyamuk Aedes aegypti sebenarnya hanya membutuhkan sedikit air untuk bertelur. Sehingga sering bertelur di tempat-tempat seperti mangkuk, gelas, air mancur, ban, drum, tong, vas bunga, dan barang lainnya yang dapat menampung air, meski hanya sedikit air. Wadah tersebut dapat menjadi tempat pembibitan yang bagus.

 

2. Larva

 

Larva nyamuk Aedes aegypti hidup di air. Terjadi ketika air menutupi telur, larva akan menetas. Larva-larva nyamuk ini dapat dilihat bergerak sangat aktif di dalam air. Larva inilah yang sering disebut dengan jentik-jentik.

 

3. Kepompong

 

Kepompong nyamuk atau pupa hidup di air. Saat kepompong pecah, nyamuk keluar dan menjadi nyamuk dewasa, kemudian terbang dari tempatnya.

 

4. Nyamuk Dewasa

 

Nyamuk-nyamuk Aedes aegypti yang dewasa ini tidak bisa terbang dengan jarak yang jauh. Setelah menjadi dewasa, nyamuk betina akan menggigit manusia dan hewan karena membutuhkan darah untuk menghasilkan telur. Setelah makan, nyamuk betina kemudian mencari sumber air untuk bertelur.

 

Itulah siklus terbentuknya nyamuk Aedes aegypti dari telur hingga menjadi dewasa dan menggigit manusia.

 

Nyamuk ini berkembangbiak di tempat-tempat dengan air yang menggenang. Oleh sebab itu, pemerintah menganjurkan untuk melakukan gerakan 3M Plus dalam mencegah nyamuk demam berdarah, apakah 3M Plus itu?

 

Gerakan 3M Plus Untuk Cegah Nyamuk Demam Berdarah

 

Penting bagi kita untuk melakukan pencegahan yang dapat menghambat perkembang biakan nyamuk. Oleh sebab itu, ada gerakan 3M Plus untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu : 

 

  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempattempat penampungan air
  • Mendaur ulang barangbarang yang bisa dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

 

Selain itu, ada pula poin Plus, yaitu dari 3M Plus, yaitu :

 

  • Menanam tumbuhan yang bisa menangkal nyamuk
  • Memeriksa tempattempat penampungan air
  • Memelihara ikan yang bisa memakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Menggunakan kawat pada jendela serta ventilasi
  • Melakukan gotong royong dan membersihkan lingkungan
  • Meletakkan pakaian kotor dalam wadah yang tertutup
  • Menggunakan larvasida (pembunuh larva / jentik)
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tergenang

 

Itulah beberapa informasi yang dapat kami sampaikan mengenai demam berdarah dan nyamuk Aedes aegypti. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat bagi Anda.

 

Anda bisa mendapatkan obat penurun panas, serta obat-obatan lainnya di Apotek Online Medicastore. Kami menyediakan obat-obatan dan alat kesehatan terlengkap, serta konsultasi langsung dengan apoteker yang bertugas. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami, disini!