Semakin hari semakin maraknya kasus yang dilaporkan terkena HIV dan AIDS. HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi lahir hingga orang dewasa, tetapi saat ini infeksi HIV dan AIDS banyak diderita oleh ibu rumah tangga dan dewasa muda.
Tampaknya masih banyak yang belum menyadari dan mengetahui bahwa mereka sebenarnya berisiko terkena HIV dan AIDS.
HIV dan AIDS termasuk penyakit yang dapat menular dan sulit untuk disembuhkan secara total, dan hanya dapat mengontrol keluhan saja.
Oleh sebab itu, kita harus mencegah dan mengetahui HIV dan AIDS sedini mungkin agar anda serta keluarga dapat terhindar dari infeksi HIV dan AIDS.
Apa itu sebenarnya HIV dan AIDS?
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan infeksi virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan stadium lanjutan dari infeksi HIV.
Tanpa terapi, Infeksi HIV dapat menjadi AIDS dalam 10 Tahun.
Bagaiamana HIV dan AIDS dapat ditularkan dan apa saja penyebabnya?
HIV disebabkan oleh Infeksi Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
HIV menyerang dan merusak sel darah putih yaitu CD4. Sel CD4 ini memiliki peran yang sanagat penting dalam membantu tubuh melawan penyakit/infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Jika sel ini terlah diserang dan dirusak, maka seseorang tersebut menjadi mudah terkena penyakit.
HIV merupakan penyakit yang dapat menular satu sama lain. Infeksi HIV dapat ditularkan melalui cara, seperti:
- Kontak darah, seperti melalui transfusi darah atau dari ibu hamil yang terinfeksi HIV dan menularkan ke janin melalui tali pusar (plasenta), atau melalui jarum suntik.
- Kontak seksual, seperti melalui cairan vagina, cairan sperma, atau cairan anus.
- Melalui pemberian ASI dari ibu yang terinfeksi HIV
Perlu diketahui HIV dan AIDS tidak ditularkan melalui udara, keringat, air liur, sentuhan fisik, atau gigitan nyamuk.
Faktor risiko tinggi terkena HIV dan AIDS:
- Hobi berganti pasangan seksual.
- Melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
- Tidak melakukan hubungan seksual yang aman (memakai kondom).
- Mempunyai riwayat infeksi menular seksual, seperti kencing nanah, raja singa (sifilis), herpes, atau chlamydia.
- Penggunaan jarum suntik berulang dan bersama-sama.
- Pada homoseksual atau biseksual.
- Pada petugas kesehatan yang tidak sengaja terkena jarum suntik yang terkontaminasi.
Apa saja gejala yang muncul jika terkena HIV dan AIDS?
Pada stadium awal HIV dan AIDS jarang memunculkan gejala, dan jika muncul mungkin seseorang tersebut mengabaikannya atau tidak menyadarinya.
Biasanya gejala awal pada HIV adalah mirip flu yang diderita cukup lama.
Memiliki gejala-gejala mirip flu, tidak berarti Anda mengidap HIV. Penyakit lain juga dapat menyebabkan gejala serupa.
Gejala HIV dan AIDS dapat dibagi berdasarkan stadium:
- Stadium I (Stadium HIV Akut)
Beberapa orang yang sudah terinfeksi HIV awalnya mengalami penyakit mirip flu dalam waktu 2-4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Tahap ini dapat berlangsung dalam beberapa hari hingga beberapa munggu. Bahkan, ada beberapa penderita yang tidak menunjukkan gejala pada tahap ini.
Gejala yang mungkin dapat dirasakan pada stadium ini, adalah:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan nyeri sendi
- Muncul ruam kulit
- Sakit tenggorokan dan sariawan yang tak kunjung sembuh
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Diare atau BAB Cair yang tak kunjung sembuh
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Batuk yang lama
- Berkeringat di malam hari
Gejala-gejala yang dirasakan bersifat ringan, sehingga mungkin anda tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus yang berada di dalam sirkulasi darah (viral load) sangat tinggi dalam stadium ini. Akibatnya, infeksi lebih mudah ditularkan ke orang lain dibandingkan pada stadium lainnya.
- Stadium II (Stadium HIV Kronik)
Pada stadium ini , HIV masih aktif dan terus berkembang biak di dalam tubuh. Mungkin, pada beberapa penderita masih belum ada yang menunjukkan gejala infeksi HIV. Tahap ini dapat berlangsung selama berahun-tahun pada orang yang tidak mendapatkan pengobatan HIV. Jika pada tahap ini, penderita HIV cepat terdiagnosis dan segera mendapatkan pengobatan, maka mungkin penyakit tidak berkembang ke tahap selanjutnya (AIDS).
Ketika virus terus berkembang biak dan menghancurkan sel-sel kekebalan tubuh, mungkin anda akan mengalami infeksi ringan seperti gejala pada stadium akut atau keluhan tambahan lainnya:
- Tampak putih-putih pada mulut, yang disebut dengan Oral Thrush
- Terinfeksi virus Herpes Zoster
- Mengalami infeksi atau radang paru
- Stadium AIDS
Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu sekitar 8-10 tahun, dan kebanyak penderita baru mengetahui terinfeksi HIV pada tahap ini. Stadium ini merupakan tahap infeksi HIV yang paling berat, jika tahap ini tidak mendapatkan pengobatan yang tepat mungkin penderita dapat bertahap hidup selama 3 tahun.
Bagaimana cara untuk mengetahui kita terinfeksi HIV dan AIDS?
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah terinfeksi HIV atau tidak adalah dengan melakukan pemeriksaan HIV. Saat ini banyak fasilitas kesehatan yang dapat membantu untuk memeriksa status HIV anda.
Pada orang yang memiliki risiko tinggi mengalami infeksi HIV, hendaklah untuk segera memeriksa diri sedini mungkin.
Mengetahui status HIV anda dapat membantu mendeteksi secara dini dan membantu anda membuat keputusan segera untuk mendapatkan pengobatan sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi dan menularkan infeksi HIV kepada orang lain.
Bagaimana cara mencegah penyakit HIV dan AIDS?
sumber: www.lalpathlabs.com
Terjadinya infeksi HIV tentunya dapat dicegah, dengan perlunya memahami dan menyadari diri sendiri untuk melakukan hal-hal berikut ini:
- Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
- Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
- Melakukan hubungan seksual yang aman (menggunakan kondom).
- Tidak mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan terlarang.
- Jika sudah terinfeksi HIV rutinlah untuk kontrol dan mengonsumsi obat-obatan anti virus.
- Untuk pasangan yang terinfeksi HIV dan berencana untuk memiliki keturunan, sebaiknya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk program kehamilan.
Apakah penyakit HIV dan AIDS berbahaya jika dibiarkan?
Infeksi HIV dan AIDS sangat berbahaya jika dibiarkan. HIV dan AIDS dapat merusak sel-sel tubuh sehingga tubuh kita mudah terserang berbagai macam penyakit, bahkan dapat berkembang menjadi kanker.
Infeksi yang biasanya terjadi pada HIV dan AIDS, seperti:
- Infeksi radang paru (Pneumonia)
- Infeksi Jamur (Candidiasis)
- Infeksi Tuberculosis
- Infeksi Virus, seperti Cytomegalovirus dan Toxoplasmosis
- Infeksi selaput pembungkus otak (meningitis)
Kanker yang dapat terjadi pada HIV dan AIDS adalah:
- Kanker kelenjar getah bening (Limfoma)
- Sarkoma Kaposi
- Kanker terkait HPV (Human Papilloma Virus
Apakah penyakit HIV dan AIDS ini bisa diobati?
Sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti bagaimana mengobati infeksi HIV secara tuntas. Saat ini infeksi HIV dan AIDS hanya dapat dikontrol dengan rutin mengonsumsi obat anti virus.
Selain mengonsumsi obat anti virus, penderita HIV dan AIDS sebaiknya untuk mematuhi perilaku gaya hidup yang selama ini kurang baik dan harusnya menghindarinya.
Melakukan hal ini, dapat membantu penderita HIV dan AIDS untuk mencegah komplikasi dan berkembangnya penyakit HIV dan AIDS.
Referensi:
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/symptoms-causes/syc
- https://www.cdc.gov/hiv/basics/whatishiv.html
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids