Mengenal Jenis-jenis Kolagen dan Manfaatnya

Saat ini banyak tersedia minuman atau suplemen kolagen yang disebut-sebut dapat meningkatkan kesehatan kulit, seperti menghilangkan jerawat, flek di wajah, mengurangi kerutan, dan lain sebagainya.

Dengan maraknya iklan di media massa, banyak orang terutama para wanita yang kemudian tergiur untuk mengkonsumsi suplemen ini.

Akan tetapi, tahukah Anda sebenarnya kolagen itu? Benarkah manfaatnya seperti yang disebut-sebut?

Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu Kolagen?

 

Kolagen merupakan satu jenis protein yang menyusun struktur atau kerangka sel-sel dan jaringan. Kolagen membentuk ¾ kulit dan 1/3 protein dalam tubuh.

Kolagen berperan penting dalam berbagai proses, diantaranya:

  • perbaikan jaringan
  • respons imun
  • komunikasi selular
  • migrasi selular (sebuah proses penting untuk pemeliharaan jaringan)

Tubuh membuat kolagen secara alami dengan menggabungkan asam amino yang terdapat dalam makanan.

Untuk memproduksi kolagen, tubuh memerlukan:

  • Proline: Terdapat dalam putih telur, susu, kol, jamur dan asparagus.
  • Glycine: Terdapat dalam kulit babi, kulit ayam, gelatin, dan berbagai makanan tinggi protein lainnya.
  • Vitamin C
  • Zinc: Terdapat dalam daging sapi, domba, babi, kerang-kerangan, kacang polong, keju, dan berbagai kacang dan biji-bijian.
  • Tembaga: Terdapat dalam organ hewan (misalnya hati, ginjal, dll).

Jenis-Jenis Kolagen

 

Ada 28 jenis kolagen yang diketahui, tetapi mayoritas kolagen tubuh terdiri dari lima jenis kolagen utama, yaitu tipe I, II, III, IV dan V.

Kolagen tipe I dan III adalah yang terbanyak di tubuh, dengan tipe I menyusun sekitar 90% kolagen dalam tubuh.

Kolagen Tipe I

Tipe I tidak hanya jenis kolagen terbanyak, tetapi merupakan salah satu molekul terbanyak di tubuh, dan terutama penting untuk kulit, tulang dan jaringan ikat.

Tipe I, juga terdapat dalam tendon, kornea, dinding pembuluh darah dan jaringan ikat lainnya. Kolagen tipe I diproduksi oleh sel-sel yang disebut dengan fibroblas, yang secara dominan ditemukan di kulit, dan terutama penting untuk kesehatan dan perawatan kulit.

Kolagen tipe I dapat ditemukan dalam suplemen yang mengandung kolagen bovine (sapi) atau marine (ikan). Kolagen telur (yang berada di bagian putih telur dan cangkang telur), mengandung sebagian besar kolagen tipe I, dan kolagen lainnya.

Kolagen Tipe II

Kolagen tipe II merupakan jenis kolagen utama yang ditemukan dalam tulang rawan. Tulang rawan merupakan jaringan ikat yang melindungi bagian ujung tulang panjang. Tulang rawan juga merupakan komponen struktural dari telinga, hidung, saluran bronkus, iga, dan lainnya.

Suplemen yang mengandung kolagen ayam, mengandung kolagen tipe II. Kolagen ayam juga mengandung kondroitin sulfat dan glukosamin sulfat, dan asam hyalunorat, substansi seperti gel yang menghidrasi kulit dan rambut, mengisi mata, mengelilingi jaringan di sekitar saraf dan mengandung cairan synovial di antara sendi. Substansi ini melubrikasi dan berfungsi sebagai peredam kejut di sendi.

Kolagen Tipe III

Kolagen tipe III merupakan jenis kolagen terbanyak kedua di tubuh, yang ditemukan sebagai komponen struktural utama pada organ seperti kulit, pembuluh darah besar, rahim, paru-paru dan usus.

Kolagen tipe III juga memiliki fungsi dalam penyembuhan luka dan aktivitas pembekuan darah.

Kulit muda, terdiri dari 80% kolagen tipe I, dan sekitar 15% tipe III.  

Kolagen tipe IV, terdapat di beberapa lapisan kulit.

Kolagen tipe V, terdapat dalam kornea dan beberapa lapisan kulit dan rambut.

Jenis Kolagen Berdasarkan Sumbernya

 

BOVINE COLLAGEN

 

Bovine collagen adalah jenis kolagen hewani dari keluarga bovine, paling sering sapi. Biasanya dibuat dari tulang, tulang rawan, dan kulit.

Bovine collagen kaya dengan kolagen tipe I dan III, dan paling menyerupai kolagen yang ada dalam tubuh manusia.

MARINE COLLAGEN

 

Marine collagen umumnya dibuat dari produk sisa ikan, misalnya kulit dan sisik ikan. Marine collagen kaya dengan kolagen tipe I dan III, dan disukai karena sangat ‘bioavailable’. 

Penyerapan kolagen ikan lebih baik karena ukuran partikel peptida yang lebih kecil.

jenis-jenis kolagen

Sumber gambar: naturalforce.com

VEGAN COLLAGEN

 

Karena tanaman tidak memiliki jenis kolagen alami seperti manusia dan hewan, saat ini tidak ada sumber kolagen yang benar-benar vegan. Tanaman memiliki asam amino dan protein yang bermanfaat bagi manusia, tetapi tidak sama dengan kolagen.

Asam amino yang terdapat dalam suplemen vegan collagen dapat membantu produksi kolagen. Meskipun begitu, kita tidak dapat memprediksi atau mengendalikan asam amino tersebut akan digunakan untuk apa, apakah untuk membentuk kolagen, atau digunakan untuk hal lain.

Suplemen kolagen vegan lainnya mengandung kolagen buatan dari ragi, yang juga berfungsi menyokong produksi kolagen.

Suplemen Kolagen

 

Sebagian besar suplemen mengandung jenis kolagen tipe I, II, dan III, yang paling banyak ditemukan dalam tubuh. Suplemen ini mengandung bentuk kolagen yang mudah dicerna, yang disebut dengan collagen peptides atau hydrolyzed collagen.

Collagen Peptides

 

Karena kolagen tidak dapat diserap dalam bentuk utuh, kolagen perlu dipecah menjadi asam amino yang lebih kecil atau peptida. Collagen peptides adalah kolagen hewan yang berbentuk kecil yang diserap melalui saluran pencernaan.

Hydrolyzed Collagen

 

Hydrolyzed collagen, atau hydrolysate collagen, mengacu pada kolagen yang melewati proses yang disebut dengan hidrolisis, yang memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil dengan berat molekul yang rendah, sehingga lebih mudah untuk diserap.

Kolagen terhidrolisasi memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi dan lebih cocok dengan tubuh. Jenis kolagen ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk bovine dan marine.

Manfaat Mengkonsumsi Kolagen

 

Suplementasi kolagen memberikan berbagai manfaat kesehatan, diantaranya:

  1. Dapat memperbaiki kesehatan kulit

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa collagen peptides dapat membantu memperlambat penuaan kulit. Selain itu ada anggapan lain yang menyebutkan bahwa suplemen ini dapat membantu mencegah jerawat dan kondisi kulit lainnya, akan tetapi hal ini tidak didukung oleh bukti sains.

  1. Dapat meredakan nyeri sendi

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa suplemen kolagen dapat memperbaiki gejala osteoarthritis dan mengurangi nyeri sendi secara umum.

Penelitian pada penderita osteoarthritis menemukan bahwa mengkonsumsi kolagen dapat memperbaiki kaku sendi, tetapi tidak membantu mengurangi nyeri ataupun keterbatasan fungsi.

Penelitian menyebutkan bahwa suplemen kolagen dapat terakumulasi dalam tulang rawan dan menstimulasi jaringan untuk memproduksi kolagen sehingga peradangan dan nyeri berkurang.

Meskipun begitu, diperlukan bukti lebih lanjut hingga kolagen dapat direkomendasikan sebagai terapi osteoarthritis.

  1. Dapat mencegah kerusakan tulang

Tulang tersusun sebagian besar dari kolagen. Seiring dengan bertambahnya usia, produksiya mengalami penurunan dan kerusakan, sehingga massa tulang berkurang. Hal ini menyebabkan tulang mengalami kondisi osteoporosis.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen kolagen dapat membantu menghambat pemecahan tulang yang menyebabkan osteoporosis.

  1. Dapat meningkatkan massa otot

Sebagai protein terbanyak di tubuh, kolagen merupakan komponen otot rangka yang penting.

Dalam sebuah penelitian, 26 pria berusia lanjut mengkonsumsi 15 gram kolagen dan melakukan program latihan. Dibandingkan dengan pria yang berolahraga tetapi tidak mengkonsumsi kolagen, otot dan kekuatan peserta kelompok pertama bertambah secara signifikan.

Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan potensinya untuk meningkatkan massa otot.

  1. Dapat meningkatkan kesehatan jantung

Para ahli memiliki teori bahwa suplemen kolagen dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung karena kolagen membentuk struktur pembuluh darah arteri.

Tanpa kolagen yang cukup, pembuluh darah arteri dapat menjadi kaku dan tidak elastis, sehingga bisa terjadi aterosklerosis, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Pada sebuah penelitian yang berlangsung selama 6 bulan, 30 orang dewasa sehat mengkonsumsi 16 gram kolagen setiap hari. Peserta mengalami penurunan kekakuan arteri yang signifikan.

Selain itu, kadar HDL (kolesterol baik) meningkat rata-rata 6%. Akan tetapi tetap diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

  1. Dapat memperbaiki kesehatan usus

Meskipun tidak ada penelitian yang mendukung klaim ini, beberapa tenaga kesehatan profesional melaporkan bahwa suplemen kolagen dapat mengatasi sindroma kebocoran usus.

Beberapa pasien melaporkan suplemen ini dapat membantu, akan tetapi tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.

  1. Dapat menguatkan rambut dan kuku

Mengkonsumsi kolagen dapat meningkatkan kekuatan kuku. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung klaim efek kolagen pada rambut, tetapi sebagian orang mengaku bahwa setelah mengkonsumsi suplemen, rambut menjadi tidak mudah patah.

Apa Penyebab Berkurangnya Kolagen?

 

Seiring dengan bertambahnya usia, produksi kolagen secara alami melambat dan menjadi terpecah-pecah. Perubahan ini, bersamaan dengan hilangnya protein struktural penting lainnya yang disebut dengan elastin, menyebabkan timbulnya tanda penuaan seperti kulit yang kendur, kering dan keriput.

Integritas kolagen yang ditemukan dalam sistem rangka juga menurun, sehingga kekuatan tulang juga menurun.

Kekurangan dan kerusakan kolagen akibat usia memang tidak dapat dihindari, tetapi ada faktor lain yang juga dapat mempercepat proses tersebut, yaitu diet tertentu dan gaya hidup.

Merokok diketahui dapat merusak kolagen dan menyebabkan kulit menua dan kehilangan elastisitas. Banyak minum alkohol dapat mempercepat penuaan dengan mengurangi produksi kolagen merusak mekanisme perbaikan kulit yang rusak.

Diet tinggi gula dan makanan yang melalui banyak proses pemasakan juga dapat mempercepat proses penuaan dengan mempengaruhi proses ‘glycation’, yang menurunkan penggantian kolagen dan mengganggu kemampuan kolagen untuk berinteraksi dengan sel-sel dan protein di sekitarnya.

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menurunkan produksi kolagen.  

Adakah Efek Samping Suplemen Kolagen?

 

Suplemen kolagen umumnya aman dan tidak berkaitan dengan efek samping tertentu. Akan tetapi biasanya produsen suplemen ini juga menambahkan bahan lain ke dalam produknya, misalnya vitamin dosis tinggi, daun-daun tertentu atau herbal, gula atau pemanis buatan, dan bahan-bahan lain yang diklaim dapat membantu menjaga kesehatan kulit.

Bahan-bahan tambahan tersebut bisa saja menimbulkan efek samping. Misalnya bahan herbal tertentu dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan dokter, atau tidak aman untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.

Oleh karena itu, bila Anda ingin mengkonsumsi suplemen ini, baca terlebih dahulu kandungannya dengan baik untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Sebagian orang mungkin alergi terhadap bahan marine collagen.

Konsultasikan dengan dokter apabila Anda ingin mengkonsumsi suplemen ini tetapi memiliki kondisi khusus, seperti sedang minum obat-obatan tertentu atau sedang hamil atau menyusui.

 

 

Referensi:

  • ancientnutrition.com/blogs/all/collagen-types
  • uk.doseandco.com/blogs/science/what-are-the-different-types-of-collagen-and-their-benefits
  • www.healthline.com/nutrition/collagen
  • www.healthline.com/nutrition/collagen-benefits
  • www.webmd.com/diet/collagen-health-benefits