Pilihan Obat Diare yang Aman

Diare adalah kondisi yang sering terjadi yang bisa membuat penderitanya tidak nyaman dan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya. Kabar baiknya, sebagian besar diare biasanya ringan dan akan membaik dalam beberapa hari.

Akan tetapi, diare juga dapat menjadi masalah yang lebih serius. Diare dapat menyebabkan kita kekurangan cairan yang bila tidak segera diatasi bisa menjadi fatal.

Penyebab Diare

Penyebab diare paling sering adalah infeksi virus, selain itu diare bisa juga disebabkan oleh banyak hal, seperti:

  1. Infeksi bakteri atau parasit. Selain virus (rotavirus), diare juga bisa disebabkan karena infeksi bakteri atau parasit. Rotavirus merupakan penyebab diare akut tersering pada anak-anak.
  2. Keracunan makanan. Makanan yang terkontaminasi bakteri atau toksin dapat menyebabkan diare.
  3. Obat-obatan. Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan diare (efek samping obat). Misalnya antibiotik, antasida (obat maag), atau beberapa obat kanker.
  4. Makanan tertentu. Sebagian orang sensitif terhadap jenis makanan tertentu, misalnya orang dengan intoleransi laktosa. Ketika mengkonsumsi produk susu, orang dengan intoleransi laktosa dapat mengalami diare. Contoh lain adalah orang yang kesulitan mencerna gula fruktosa, atau orang yang tidak dapat mencerna protein gluten dalam terigu.
  5. Menderita penyakit usus. Beberapa penyakit pada usus seperti misalnya penyakit Crohn, colitis ulseratif, sindroma iritasi usus, dapat memiliki gejala diare.
  6. Setelah menjalani tindakan di usus. Sebagian orang mengalami diare setelah operasi usus.

Pilihan Obat Diare yang Aman

Pada sebagian besar kasus, diare dapat sembuh dengan sendirinya tanpa perlu obat. Akan tetapi ada obat diare yang dapat Anda beli tanpa resep, yang dapat membantu meredakan gejala. Obat-obatan ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Bila anak Anda diare, periksakan anak ke dokter.

  • Attapulgite (activated attapulgite). Obat diare ini bekerja lokal di usus, dengan menyerap bakteri dan racun penyebab diare, sehingga dapat membantu mengurangi hilangnya cairan.
  • Zinc. Suplementasi zinc dapat membantu mengurangi durasi dan  keparahan episode diare, membantu mengurangi mual dan gejala lain yang menyertai diare akut. Zinc juga dapat mengurangi kemungkinan terkena diare kembali dalam 2–3 bulan ke depan.
  • Probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup, yang serupa atau sama dengan mikroorganisme yang berada di usus. Probiotik biasanya ditambahkan ke dalam produk susu seperti yogurt, tetapi Anda juga bisa mengkonsumsi suplemen ini dalam bentuk kapsul atau serbuk.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat mengurangi durasi diare rata-rata 1 hari.

Selain dengan obat diare di atas, hal yang paling penting adalah memastikan kebutuhan cairan terpenuhi selama diare untuk menghindari dehidrasi.

Istirahat, minum cukup dan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dapat membantu Anda merasa lebih baik dan sembuh lebih cepat.

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda sudah melakukan langkah-langkah di atas tetapi gejala tidak membaik atau ada gejala lain, seperti:

  • Demam
  • Nyeri perut berat
  • Muntah
  • Ada lendir atau darah dalam tinja
  • Ada tanda-tanda dehidrasi
  • Berat badan turun

Tanda-tanda dehidrasi antara lain:

  • Pusing, rasa melayang, sakit kepala
  • Kulit kering
  • Air seni gelap, sedikit, atau tidak buang air kecil sama sekali (Pada bayi, popok yang basah kurang dari enam dalam satu hari. Pada anak, tidak ada popok yang basah atau tidak buang air kecil selama delapan jam)
  • Mual muntah berat
  • Linglung, mudah marah
  • Merasa sangat lelah yang tidak berkurang dengan istirahat
  • Saat bayi atau anak menangis tidak keluar air mata

Bila Anda tidak sembuh dengan penanganan diare di rumah, dokter mungkin akan memberikan Anda:

  • antibiotik atau anti parasit, bergantung pada penyebab diare
  • obat untuk mengatasi kondisi kronis penyebab diare (misalnya sindroma iritasi usus)

Efek Samping Obat Diare

Obat diare yang dijual bebas biasanya tidak menyebabkan efek samping, meskipun begitu, seperti halnya obat lain, obat diare bisa saja menyebabkan efek yang tidak diinginkan, misalnya:

  • sakit perut
  • sembelit
  • pusing
  • mual atau muntah
  • telinga berdenging
  • ruam kulit

Meskipun obat diare mudah didapatkan, sebagian orang tidak disarankan untuk mengkonsumsinya dengan sembarangan.

Anda mungkin mengenal obat diare loperamide. Obat diare ini memperlambat pergerakan makanan di usus, sehingga usus dapat menyerap cairan lebih banyak.

Akan tetapi penggunaan obat ini sebaiknya hanya berdasarkan petunjuk dokter. Loperamide sebaiknya dihindari bila Anda mengalami:

  • masalah atau penyakit jantung, seperti irama jantung yang lambat atau tidak teratur
  • kadar kalium dalam darah yang rendah
  • demam
  • diare berdarah atau diare kehitaman
  • ada riwayat alergi terhadap obat ini sebelumnya

Loperamide sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak dan lansia karena dapat menyebabkan sembelit dan nyeri perut hebat.

Selain itu, apabila Anda juga sedang mengkonsumsi obat-obatan lain, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kapan dan berapa dosis obat diare yang tepat untuk Anda minum, karena bisa saja obat diare berinteraksi dengan obat-obatan lainnya.

Penanganan Diare Lainnya

Selain obat diare, penanganan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi diare yanitu:

  • Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare. Anda dapat minum jus buah yang diencerkan, atau kuah sup. Minuman elektrolit pengganti cairan tubuh mengandung natrium dan gula yang diperlukan tubuh. Natrium membantu memperlambat jumlah cairan yang keluar dari tubuh, dan gula membantu tubuh menyerap natrium.
  • Konsumsi makanan rendah serat tertentu dapat membuat tinja lebih padat, misalnya pisang, kentang, nasi, mi, daging sapi tanpa lemak, ikan dan ayam tanpa kulit.
  • Hindari kafein dan alkohol. Makanan dan minuman yang mengandung kafein dapat memiliki efek laksatif yang dapat memperburuk diare. Hindari kopi, teh, soda, dan coklat saat diare.
  • Hindari makanan dan minuman yang mengandung banyak gas seperti kubis (dan sejenisnya), atau minuman berkarbonasi, untuk mencegah perut kram. Terkadang diare membuat kita menjadi intoleran terhadap laktosa, oleh karena itu sebaiknya hindari produk susu sampai Anda sembuh.

Selain itu, hindari juga makanan yang pedas, berlemak atau digoreng dengan banyak minyak, buah-buah yang asam dan makanan tinggi gula.

Cara Mencegah Diare

Diare tidak selalu dapat dicegah, tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko diare akibat infeksi atau kontaminasi makanan:

  • Menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan, setelah ke toilet, dan setelah memegang hewan peliharaan.
  • Mendapatkan vaksin rotavirus (virus penyebab diare paling sering).
  • Menyimpan makanan dengan benar sesuai jenisnya dan memasak makanan hingga matang. Tidak mengkonsumsi makanan yang sudah kadaluarsa.
  • Berhati-hati ketika membeli makanan dan minuman yang dijual di jalan. Hindari air yang tidak dimasak (misalnya es dari air mentah), susu yang tidak dipasteurisasi, daging atau kerang yang tidak matang, atau sayuran mentah untuk menghindari kontaminasi kuman.

 

 

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. diarrhea. 2023
  • www.webmd.com. understanding diarrhea treatment. 2024