Anda mungkin pernah mendengar ungkapan diare karena salah makan. Apakah hal tersebut benar? Lalu apa saja makanan penyebab diare? Bagaimana mengatasinya?
Pada sebagian besar kasus, penyebab diare adalah virus atau bakteri. Meskipun begitu, beberapa jenis makanan tertentu juga dapat mencetuskan diare dan gejala pencernaan lainnya, terutama bila kita memiliki intoleransi terhadap makanan tersebut.
Makanan Penyebab Diare
Berikut ini beberapa makanan penyebab diare:
- Gula
Selain mengandung kalori yang tinggi, ternyata gula dapat menstimulasi usus untuk mengeluarkan air dan elektrolit, yang dapat meningkatkan pergerakan usus. Apabila gula yang dikonsumsi berlebihan, dapat terjadi diare.
Bentuk gula yang paling banyak menyebabkan diare adalah fruktosa, yang secara alami banyak terdapat dalam buah, atau ditambahkan ke dalam makanan atau minuman.
Banyak orang yang mengkonsumsi lebih dari 40–80 mg fruktosa per hari mengalami diare. Penyebab diare lainnya yaitu pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, dan sukralosa, dan gula alkohol seperti sorbitol, manitol dan xylitol.
- Produk susu
Susu, keju, yogurt, es krim, mengandung laktosa, yang pada sebagian orang sulit dicerna. Bila Anda mengalami diare setelah mengkonsumsi produk susu, mungkin Anda mengalami intoleransi laktosa.
Kondisi ini cenderung diturunkan dalam keluarga. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya mereka mengalami intoleransi laktosa karena kondisi ini dapat berkembang di kemudian hari (tidak sejak lahir).
Pada orang yang mengalami intoleransi laktosa, tubuh tidak memiliki enzim yang memecahkan gula tertentu dalam produk susu, sehingga tubuh membuang laktosa dengan cepat, dalam bentuk diare.
- FODMAPs
FODMAP adalah singkatan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols.
Jenis makanan yang termasuk FODMAP yaitu fruktosa, pemanis buatan, dan laktosa. Selain itu, gandum, bawang merah, bawang putih, polong-polongan, madu, pistachio, kacang mede, dan asparagus juga termasuk FODMAP.
Sumber gambar: charlestongi.com
Bawang merah dan bawang putih terbukti meningkatkan gejala sindroma iritasi usus, yang memiliki gejala diare, sakit perut, dan kembung.
- Gluten
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum. Orang yang sensitif terhadap gluten dapat kesulitan mencerna protein ini dan mengalami diare.
Pada penderita penyakit celiac, gluten yang dikonsumsi dapat membuat tubuh menyerang lapisan dalam usus halus, yang dapat menyebabkan kerusakan serius.
- Makanan pedas
Makanan pedas adalah penyebab umum dari diare, terutama pada orang-orang yang sensitif.
Senyawa yang menyebabkan ‘panas’ dalam cabe adalah capsaicin. Penelitian menunjukkan, selain memiliki banyak manfaat kesehatan (misalnya mengobati nyeri dan radang sendi), capsaicin juga merupakan zat iritan yang kuat, yang bisa mengiritasi lapisan lambung.
Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, capsaicin dapat menyebabkan diare yang panas, mual-muntah, dan sakit perut.
- Kafein
Kafein merupakan zat stimulan, yang selain dapat membuat kita waspada secara mental, kafein juga dapat menstimulasi sistem pencernaan.
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), minum kopi atau teh dua hingga tiga gelas perhari dapat menyebabkan diare.
Selain itu, biasanya kita juga secara tidak sadar menambahkan banyak stimulant ke dalam kopi, seperti gula, krimer, susu, yang semakin menambah efek pencahar.
Selain kopi, makanan dan minuman lain yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan diare, misalnya coklat, sehingga semua produk makanan atau minuman dengan rasa coklat (alami) dapat mengandung kafein yang tersembunyi.
Beberapa contoh minuman yang mengandung kafein misalnya teh, minuman berenergi, dan minuman soda.
- Brokoli dan kembang kol
Sayuran yang disebut banyak mengandung manfaat bagi kesehatan ini ternyata termasuk makanan penyebab diare.
Brokoli dan kembang kol dapat membantu mengatasi peradangan dan melawan stress oksidatif, tetapi karena tingginya serat di sayuran ini, saluran cerna dapat mengalami kesulitan mencernanya, terutama bila Anda menderita penyakit peradangan usus.
Bila Anda tidak terbiasa mengkonsumsi serat dalam jumlah besar, Anda dapat mengalami konstipasi, kembung, atau diare. Cobalah untuk mengkonsumsi serat dalam porsi kecil dan tingkatkan bertahap dengan perlahan.
- Makanan cepat saji
Makanan cepat saji atau makanan yang digoreng banyak mengandung lemak, yang dapat menyebabkan diare karena lemak sulit untuk dicerna.
Ketika seseorang kesulitan mencerna makanan berlemak, lemak tidak diserap dengan normal dan akan menuju usus besar. Di usus besar lemak dipecah menjadi asam lemak, yang menyebabkan usus besar memproduksi cairan dan terjadi diare.
Pada sebuah penelitian di tahun 2023 ditemukan bahwa diare paling sering terjadi setelah mengkonsumsi makanan cepat saji, kentang dan ikan, dan saus krim, dibandingkan dengan makanan lain.
- Alkohol
Minum minuman beralkohol dapat menyebabkan diare di hari berikutnya, terutama setelah minum bir atau anggur.
Mengatasi Diare karena Makanan
Secara umum, penanganan diare apapun penyebabnya adalah dengan:
- minum banyak air untuk menghindari dehidrasi
- mengkonsumsi obat antidiare yang dijual bebas (baca aturan pakai dan kontraindikasinya)
Bila diare terjadi akibat mengkonsumsi makanan tertentu, cobalah untuk mengidentifikasinya. Bila Anda mengetahui makanan penyebab diare, Anda dapat menghindari makanan atau minuman tersebut agar tidak mengalami diare kembali.
Bila Anda tidak mengetahui apa makanan penyebab diare, Anda dapat memulainya dengan membuat jurnal makanan, sehingga bila muncul diare, Anda dapat segera mengetahui penyebabnya.
Anda juga dapat mengikuti diet FODMAP-free agar tidak mengalami diare kembali. Akan tetapi karena banyak buah dan sayur juga termasuk dalam kategori FODMAP, konsultasikan dengan dokter gizi Anda untuk mendapatkan menu FODMAP free yang sehat.
Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut bila Anda masih tetap diare lebih dari 7 hari, atau gejala memburuk, atau ada gejala lain seperti:
- tanda-tanda dehidrasi (pusing, lemah, mengantuk, tidak buang air kecil atau sangat sedikit)
- muntah
- sakit perut atau kram perut hebat
- berat badan turun
- terdapat darah dalam tinja
Referensi:
- www.health.harvard.edu. Is something in your diet causing diarrhea?. 2023.
- www.healthline.com. Diarrhea After Eating: Why It Happens and How to Stop It. 2024.
- www.healthline.com. What Common Foods Can Cause Diarrhea?. 2024.