Seseorang dikatakan mengalami diare ketika dalam 24 jam setidaknya tiga kali buang air besar dengan konsistensi yang cair.
Diare akut adalah diare yang hanya berlangsung sebentar (satu atau dua hari, tetapi juga dapat berlangsung selama dua minggu). Biasanya juga disertai dengan gejala lain, seperti mual muntah, kram perut, dan demam. Diare kronis berlangsung lebih lama, dapat terjadi hingga 30 hari.
Diare akut dan kronis disebabkan oleh hal yang berbeda.
Penyebab Diare Akut
Diare akut paling sering disebabkan karena infeksi saluran pencernaan, biasanya karena virus dari makanan. Akan tetapi selain virus, bakteri juga bisa menjadi penyebabnya. Kondisi akut biasanya dapat sembuh sendiri dan seringkali berlangsung tidak lebih dari 48 jam.
Penyebab Diare Kronis
Diare terus menerus setelah beberapa waktu biasanya disebabkan karena adanya gangguan kesehatan lainnya, misalnya:
- sindroma iritasi usus (irritable bowel syndrome, IBS)
- penyakit iritasi usus (irritable bowel disease, IBD), yang muncul sebagai penyakit Crohn atau kolitis ulseratif
- intoleransi laktosa
- sensitivitas gluten dan penyakit seliak
- pankreatitis kronis
- pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan (small intestinal bacterial overgrowth, SIBO)
- pengangkatan kandung empedu
Selain itu, banyak obat-obatan yang dijual bebas ataupun yang diresepkan memiliki efek samping diare, termasuk ibuprofen dan obat penurun tekanan darah tertentu.
Suplemen yang dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama vitamin C dan magnesium, juga dapat menyebabkan diare.
Sumber gambar: my.clevelandclinic.org
Cara Mengatasi Diare
Cara mengatasi diare bergantung pada penyebabnya. Akan tetapi yang paling penting adalah mencegah terjadinya dehidrasi, sehingga pastikan asupan cairan mencukupi.
Anda sebaiknya beristirahat dan dapat mengkonsumsi obat antidiare yang dijual bebas untuk membantu mengurangi gejala seperti nyeri perut dan mual.
Lebih lanjut mengenai cara mengatasi diare dapat Anda baca dalam artikel: Diare.
Sumber gambar: www.verywellhealth.com
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?
Secara umum, diare bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan, terutama pada kondisi akut, yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu atau dua hari bahkan tanpa pengobatan apapun.
Akan tetapi hal ini tidak selalu berlaku, terutama bila ada tanda-tanda bahaya yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan dari dokter.
Pada kondisi berat (buang air besar lebih dari 10 kali dalam sehari atau ketika konsistensi buang air besar sebagian besar hanya cairan dan asupan cairan tidak sebanding dengan yang keluar), dapat terjadi dehidrasi.
Dehidrasi dan diare berat adalah kondisi kegawatdaruratan yang dapat mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani. Dehidrasi terutama berbahaya pada anak-anak, orang lanjut usia, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Periksakan diri Anda ke dokter bila ada tanda dan gejala berikut ini:
- diare yang berlangsung lebih dari dua hari tanpa adanya perbaikan
- Anda mengalami dehidrasi dan tidak dapat makan atau minum karena mual dan muntah atau karena hal lain (tanda dehidrasi: sangat haus, kulit kering, tidak buang air kecil atau air seni berwarna gelap, sangat lemah, rasa melayang atau pusing)
- nyeri perut yang sangat berat
- ada darah dalam tinja, atau tinja berwarna hitam
- demam ≥ 38.8°C
Tanda dan gejala pada anak yang berbahaya, yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter antara lain:
- diare yang tidak membaik setelah 24 jam
- popok tidak basah setelah tiga jam atau lebih
- demam lebih dari 39°C
- tinja berwarna hitam atau terdapat darah
- mulut kering atau menangis tanpa keluar air mata
- terus menerus mengantuk, tampak bingung, tidak merespons, rewel
- perut, mata atau pipi tampak cekung
- kulit yang tidak kembali ke bentuk semula setelah dicubit dan dilepaskan
Konsultasikan juga dengan dokter bila Anda mengalami diare kronis.
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan tinja untuk menentukan penyebabnya dan memberikan terapi yang sesuai.
Pengobatan Diare yang Tidak Kunjung Sembuh
Bila diare kronis terjadi akibat sindroma iritasi usus atau adanya sensitivitas terhadap makanan (misalnya intoleransi laktosa atau gluten), modifikasi diet biasanya menjadi tindakan pertama.
Langkah-langkah berikut ini dapat membantu mengatasi diare yang tidak sembuh-sembuh:
- menghindari makanan yang dapat mencetuskan atau membuat gejala kambuh
- mengkonsumsi banyak serat (25 gram per hari untuk wanita, 38 gram per hari untuk pria)
- mengkonsumsi makanan sehat, membatasi makanan yang melalui banyak proses pemasakan
Bila Anda kesulitan mengidentifikasi makanan yang menjadi penyebab diare, buatlah catatan khusus mengenai makanan yang Anda konsumsi setiap harinya dan gejala-gejala yang berkaitan.
Pada diare kronis, yang tidak sembuh-sembuh, penyebabnya dapat lebih kompleks. Dokter mungkin akan merujuk Anda ke dokter gastroenterologist.
Dokter gastroenterologist Anda mungkin akan memberikan obat-obatan lain selain obat diare, yang berkaitan dengan penyakit yang mendasari, misalnya kortikosteroid atau obat antiradang untuk mengatasi penyakit radang usus.
Referensi:
- www.mayoclinic.org. Diarrhea When to see a doctor. 2023.
- www.houstonmethodist.org. When to See a Doctor for Diarrhea. 2022.