Sakit Tipes Karena Terlalu Banyak Kerja, Benarkah?

Kalimat ‘terlalu banyak bekerja menyebabkan sakit tipes’ mungkin sering Anda dengar, atau bahkan Anda sendiri pernah mengucapkannya kepada teman atau kerabat Anda. Apakah hal ini benar?

Lalu bila salah, apa sebenarnya penyebab sakit tipes? Mengapa terlalu banyak bekerja pada akhirnya akan benar-benar membuat kita sakit?

 

Mengenal Sakit Tipes

Tipes, atau dalam istilah medis disebut dengan demam tifoid, atau typus abdominalis, adalah penyakit infeksi pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.

 

Apa Penyebab Sakit Tipes?

Tidak seperti gurauan yang disebut-sebut akibat kelelahan bekerja, tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.

Seseorang bisa terkena sakit tipes bila makanan atau minuman yang dikonsumsi mengandung bakteri tersebut.

penyebab sakit tipes

Bakteri Samonella typhi

Sumber gambar: phil.cdc.gov

 

Lalu Mengapa Orang yang Terlalu Banyak Bekerja Bisa Terkena Sakit Tipes?

Saat lembur biasanya kita mengkonsumsi makanan yang praktis, yang mudah didapatkan, dan terkadang tidak memperhatikan kebersihannya. Apabila makanan dan minuman yang kita konsumsi tercemar bakteri Salmonella, kita akan terkena sakit tipes.

Ketika kita lembur bekerja, pola makan dan pola tidur kita menjadi terganggu. Selain itu, beban pekerjaan dan lingkungan sosial dapat ikut menambah stress. Kesemuanya itu dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan kita mudah terkena penyakit apapun, termasuk tipes.

Kemungkinan lain, sebenarnya kita terkena penyakit lain yang memiliki gejala menyerupai tipes, sehingga dikait-kaitkan dengan sakit tipes.

 

Apa Gejala Sakit Tipes?

Biasanya gejala sakit tipes mulai timbul secara bertahap dalam waktu 8-14 hari setelah terinfeksi.

Gejala sakit tipes antara lain:

  • demam selama beberapa hari
  • menggigil, berkeringat
  • sakit kepala, nyeri sendi, rasa sangat lelah
  • sembelit, nyeri perut
  • mual, tidak nafsu makan
  • sakit tenggorokan

Pada kasus yang berat bisa terjadi penurunan kesadaran.

 

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Apabila Anda demam selama beberapa hari, tidak membaik dengan obat-obatan pereda demam, disertai dengan gejala-gejala seperti di atas, periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

 

Diagnosis Tipes

Untuk memastikan diagnosis tipes, dokter akan melakukan pemeriksaan darah.

  1. Tes Widal

Tes Widal biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan awal yang hasilnya bisa cepat didapat. Tes Widal menentukan kadar antibodi tubuh terhadap antigen O dan H baktei typhoid. Antigen O adalah senyawa dari permukaan badan bakteri, sedangkan antigen H berasal dari ekor bakteri.

Satu kali pemeriksaan tes Widal kurang akurat karena dapat memberikan hasil negatif palsu hingga 30%, sehingga hasil tes Widal yang negatif belum tentu tidak ada infeksi.

Tes Widal juga dapat positif pada beberapa kondisi lain, seperti:

  • Infeksi berulang oleh bakteri Salmonella lainnya (bukan bakteri Salmonella typhi).
  • Mendapatkan vaksinasi tipes sebelumnya
  • Infeksi lain, misalnya malaria.
  1. Anti-Salmonella typhi IgM 

Tes IgM Anti-Salmonella typhi mendeteksi antibodi bakteri tifoid yang muncul dalam 3–4 hari sejak demam dimulai.

 

Biaya pemeriksaan tes tipes di atas bervariasi bergantung pada masing-masing laboratorium atau rumah sakit tempat Anda memeriksakan diri.

Untuk tes Widal, biaya berkisar antara Rp. 150.000,- hingga Rp. 300.000,-

Sedangkan untuk pemeriksaan IgM Anti-Salmonella typhi, biayanya berkisar antara Rp. 300.000,- hingga Rp. 500.000,-.

 

Bagaimana Pengobatan Sakit Tipes?

Orang yang terkena sakit tipes memerlukan antibiotik untuk pengobatannnya. Selain itu biasanya dokter akan memberikan obat lain untuk mengatasi gejala yang ada, misalnya obat demam, mual-muntah, dll.

Dengan pemberian antibiotik, tipes akan cepat menghilang. Selain itu, dengan pemberian antibiotik risiko kematian turun sampai kurang dari 1%. Pemulihan sempurna bisa terjadi dalam waktu beberapa minggu atau bulan.

Antibiotik harus dihabiskan sesuai dengan petunjuk dokter meskipun Anda sudah merasa lebih baik. Anda masih dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain meskipun sudah tidak ada gejala.

 

Catatan

Bakteri Salmonella dari berbagai tempat berbeda akan merespons antibiotik tertentu dengan lebih baik atau lebih buruk. Oleh karena itu, jangan pernah mengkonsumsi antibiotik sendiri tanpa petunjuk dokter atau menggunakan obat bekas orang lain.

Obat yang cocok untuk orang lain belum tentu sesuai untuk Anda karena banyaknya perbedaan pada setiap orang, misalnya berat-ringannya penyakit, berat badan, ada alergi atau tidak, apakah ada kontraindikasi obat tertentu, dan apakah ada obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.

 

Apa yang Terjadi Bila Tipes Tidak Diobati dengan Benar?

Pada penderita sakit tipes yang tidak diobati, atau pengobatannya terlambat, dapat terjadi komplikasi seperti:

  • Perdarahan usus atau usus pecah
  • Infeksi paru, kandung kemih, atau hati
  • Infeksi darah (bakteremia), yang kadang menyebabkan terjadinya infeksi tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi saluran kemih-kelamin
  • Gejala neurologis, seperti kebingungan, kejang
  • Pembengkakan selaput otak
  • Gagal ginjal
  • Keguguran

 

Kekambuhan Tipes

Pada sebagian orang, tipes memang dapat kambuh bahkan setelah sembuh. Kekambuhan biasanya terjadi sekitar satu minggu setelah antibiotik habis, tetapi bisa juga terjadi beberapa minggu atau bulan kemudian.

Gejala dapat lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun begitu, Anda tetap perlu memeriksakan diri kembali ke dokter, karena Anda mungkin perlu kembali mengkonsumsi antibiotik.

 

Bagaimana Cara Mencegah Terkena Tipes?

Cara terbaik untuk mencegah terkena tipes adalah dengan memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Jangan makan sayuran mentah dan makanan lain yang disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan, bila Anda tidak yakin dengan kebersihannya.

Ketika sedang bepergian, sebisa mungkin minum hanya dari minuman kemasan yang masih tersegel dengan baik (hindari minum minuman dingin dengan es yang tidak Anda ketahui apakah dibuat dari air minum yang layak atau tidak), dan makan makanan yang panas atau dari kemasan yang belum dibuka.

Vaksin tipes dapat membantu mencegah kita terkena demam tifoid (tipes). Vaksin direkomendasikan untuk orang-orang yang hendak bepergian ke daerah yang banyak terjadi kasus demam tifoid (tipes), orang-orang yang tinggal bersama dengan pembawa bakteri Salmonella, dan orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk terkena infeksi bakteri (misalnya petugas laboratorium).

vaksin tipes

Setelah vaksinasi, biasanya seseorang akan memiliki perlindungan minimal selama 2-5 tahun. Akan tetapi, meskipun Anda sudah mendapatkan vaksin tipes, Anda masih bisa terinfeksi jika bakteri yang masuk ke dalam saluran cerna jumlahnya sangat banyak.

 

 

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org. Typhoid Fever. 2022.
  • prodiadigital.com. Understanding Blood Tests for Typhoid Fever. 2024.
  • www.mayoclinic.org. Typhoid Fever. 2023.