Penyakit TBC atau juga dapat dikenal dengan Infeksi Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yang paling sering menginfeksi organ paru.
Penyakit TBC tidak hanya dapat menginfeksi organ paru saja, tetapi juga dapat mengenai selaput otak, kelenjar getah bening, kulit, rahim, dan juga organ tubuh lainnya.
Penyakit TBC ini disebabkan oleh infeksi bakter Mycobacterium tuberculosis. Infeksi ini cukup berbahaya dan rentan menular pada beberapa orang, terutama pada orang-orang yang memiliki kekebalan daya tahan tubuh yang lemah, seperti pada anak-anak, penderita diabetes, penderita HIV, atau gangguan imunitas lainnya.
Pengobatan penyakit TBC bergantung dari faktor risiko lainnya, umumnya dibutuhkan waktu pengobatan sekitar 6 bulan. Selama pengobatan penyakit TBC dibutuhkan komitmen yang kuat dan kepatuhan, agar tidak menimbulkan bahaya putus obat TBC dikemudian hari.
Banyak yang masih belum mengetahui bahaya putus obat TBC efeknya bagaimana.
Jika Anda atau keluarga Anda adalah penderita penyakit TBC bacalah artikel berikut ini , untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana pengobatan penyakit TBC serta bahaya putus obat TBC .
Apa yang dimaksud dengan Penyakit TBC ?
sumber: www.indushealthplus.com
Penyakit TBC merupakan penyakit serius, yang paling sering menyerang organ paru. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini dapat menyebar dari satu penderita ke penderita yang lain melalui droplet, seperti melalui batuk atau bersin. Akibat adanya kontaminasi tersebut, maka bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh hingga paru-paru.
Penyakit TBC menyebar denga mudah pada kerumunan orang atau pada seseorang yang hidup di dalam kondisi yang padar. Pada orang dengan kondisi khusus, penyakit ini lebih rentan untuk terkena karena memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik seperti pada penderita penyakit gula, HIV/AIDS, kanker, atau penyakit lainnya dengan gangguan daya tahan tubuh.
Jangan khawatir, saat ini pengobatan penyakit TBC dapat diatasi dengan baik dengan antibiotik.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit TBC, silahkan klik tautan berikut ini
Apa saja Tanda dan Gejala Penyakit TBC ?
sumber: https://www.tbindonesia.or.id
Ketika bakteri penyakit TBC ini dapat bertahan hidup di dalam tubuh, maka bakteri dapat berkembang biak di dalam paru, hal inilah yang disebut dengan infeksi TBC. Infeksi TBC dapat terjadi dalam salah satu dari tiga tahap. Gejalanya berbeda pada setiap tahap.
Tahap pertama infeksi TBC disebut dengan infeksi primer. Pada tahap ini sel-sel sistem kekebalan tubuh menemukan dan menangkap bakteri TBC. Lalu, kekebalan tubuh berusaha untuk melenyapkan bakteri sepenuhnya. Tetapi terkadang bakteri yang telah tertangkap ini mungkin masih dapat bertahan hidup dan juga berkembang biak.
Kebanyakan orang-orang pada tahap ini masih belum memiliki gejala yang khas, tetapi ada juga beberapa orang yang telah mengalami gejala seperti flu, meliputi :
- Demam subfebris
- Kelelahan tanpa alasan
- Batuk
Tahap selanjut dari penyakit TBC adalah infeksi TBC laten. Infeksi primer biasanya juga diikuti oleh tahap infeksi TB laten.
Sel-sel sistem kekebalan tubuh membangun dinding di sekitar jaringan paru-paru dengan bakteri TBC. Bakteri tidak dapat membahayakan jika sistem kekebalan tubuh dapat mengendalikannya. Tetapi bakteri masih tetap dapat bertahan hidup, sehingga tidak ada gejala selama infeksi TBC laten.
Bakteri dapat tidak membahayakan jika tubuh memiliki sistem kekebalan yang baik, tapi hanya saja bakteri masih dapat bertahan hidup, hanya saja gejala tidak berkembang selama infeksi TBC laten.
Jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengendalikan infeksi TBC, maka penyakit dapat berkembang ke tahap TBC aktif. Bakteri dapat menyebabkan penyakit di paru atau bagian tubuh lainnya. Tahap TB aktif dapat berkembang segera setelah infeksi primer. Tetapi biasanya terjadi setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah infeksi TBC laten. Gejala penyakit TBC aktif di paru biasanya dimulai secara bertahap dan dapat memburuk selama beberapa minggu.
Gejala – gejala yang dapat dirasakan pada tahap ini, meliputi :
- Batuk
- Batuk darah atau lendir
- Nyeri dada
- Nyeri saat bernapas atau batuk
- Demam atau Menggigil
- Berkeringat di malam hari
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Nafsu makan berkuranh
- Mudah lelah
- Badan terasa tidak enak
Penyakit TBC aktif dapat berkembang diluar organ paru. Infeksi TBC dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini disebut dengan TBC ekstraparu. Gejala yang dirasakan dapat bervariasi, bergantung dari bagian tubuh mana yang terinfeksi.
Lokasi umum penyakit TBC aktif di luar organ paru-paru meliputi :
- Ginjal
- Hati
- Cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang
- Otot jantung
- Alat genitalia
- Kelenjar getah bening
- Tulang dan sendi
- Kulit
- Dinding pembuluh darah
- Kotak suara (laring)
Bagaimana Pengobatan Penyakit TBC ?
Tahap pengobatan penyaki TBC harus disegerakan jika seseorang telah diketahui terinfeksi penyakit TBC.
Sebelum memulai pengobatan penyakit TBC , seorang penderita tersebut harus melakukan pemeriksaan diagnostik , seperti rontgen paru dan juga pemeriksaan dahak, atau pada anak mungkin akan dilakukan uji tuberkulin.
Walaupun anda sedang memasuki tahap laten, pengobatan penyakit TBC sudah mulai dilakukan sebagai “Terapi Pencegahan” . Terapi ini bertujuan untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan masalah jika penyakit menjadi aktif. Pada terapi ini obat yang digunakan adalah jenis antibiotik. Terapi harus dimulai dan juga dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Pada pengobatan penyakit TBC yang aktif, terapi akan digunakan obat antibiotik kombinasi (OAT) dalam jangka waktu yang cukup lama mulai dari 6-12 bulan dikonsumsi setiap harinya secara rutin, bergantung dari tingkat keparahan penyakit TBC yang dialami.
Biasanya penderita sudah merasa lebih baik dalam beberpa minggu setelah pengobatan penyakit TBC dimulai, tetapi sebenarnya mengobati penyakit TBC membutuhkan waktu yang lama hingga bakteri tersebut benar-benar mati.
“Jangan memberhentikan obat TBC hanya karena Anda sudah merasa lebih baik. Bahaya putus obat TBC akan menanti !”
Kepatuhan dan komitmen dalam pengobatan penyakit TBC sangat diperlukan, dikarenakan obat ini dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Efek samping terhadap menjalankan terapi TBC mungkin dapat terjadi, tetapi efek samping yang dapat timbul jauh lebih berbahaya daripada kepatuhan terapi TBC ini tidak dijalankan.
Apa Saja Bahaya Putus Obat TBC ?
Jangan anggap sepele dalam pengobatan penyakit TBC ini, seringkali openderita TBC masih tidak patuh dalam menjalankan pengobatan.
Mereka tidak mengetahui bahaya putus obat TBC yang akan dihadapi jika dalam menajalankan pengobatan ini mereka tidak mematuhi pengobatan penyakit TBC .
Bahaya putus obat TBC , yang harus diketahui adalah seperti :
- Bakteri / kuman menjadi lebih kuat dan tahan obat (Resistensi)
- Obat menjadi tidak efektif dalam penyembuhan penyakit TBC
- Gejala menjadi lebih berat
- Perlu pengobatan yang lebih lama, obat lebih banyak dan dosis yang lebih tinggi
- Efek samping obat lebih berat
Penyebab TB Resisten Obat
- Tidak patuh minum obat / putus obat
- Malabsorbsi (Gangguan penyerapan)
- Reaksi terhadap efek samping obat sehingga menimbulkan ketidakpatuhan minum obat
- Masalah transportasi, informasi, sosial
Lama Pengobatan pada TB Resisten Obat
- Fase Intensif : minimal 6 bulan
- Fase Lanjutan : 3 - 18 bulan
- Total pengobatan : 9 bulan - 24 bulan
Bagaimana Tips Bahaya Putus Obat TBC ini Tidak Terjadi ?
- Buat jadwal pengobatan yang teratur dan disiplin
- Mintalah dukungan dari keluarga, temuan, komunikasi pasien TB
- Pastikan selalu mengonsumsi makanan yang sheat dengan gizi yang seimbang
- Menjaga kesehatan secara keseluruhan
- Jika mengalami efek samping yang mengganggu segera konsultasikan dengan dokter
- Jangan ragu untuk minta bantuan dan penjelasan lebih lanjut ke tenaga kesehatan
Referensi :
- https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3678/putus-minum-obat-tb-berbahaya-tidak
- https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/tuberculosis/learn-about-tuberculosis