Anda mungkin pernah mendengar, anak-anak yang menderita asma tidak boleh berolahraga. Benarkah demikian? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.
Anak dengan asma boleh berolahraga, selama asmanya terkontrol dengan baik.
Banyak bergerak, aktif, berolahraga dengan teratur, dapat membantu anak dengan asma tetap bugar, dan berat badannya sehat. Selain itu, otot-otot pernapasannya lebih kuat sehingga dapat membantu paru-paru bekerja lebih baik.
Olahraga sendiri bukanlah penyebab asma pada anak. Bagaimana anak bernapas saat beraktivitas berat adalah hal yang berpengaruh pada anak dengan asma.
Umumnya kita bernapas menggunakan hidung, yang akan menghangatkan dan melembabkan udara sebelum masuk ke paru-paru. Akan tetapi ketika berolahraga, seringkali kita bernapas menggunakan mulut terutama saat terengah-engah.
Udara yang masuk melalui mulut dapat lebih dingin dan lebih kering. Pada sebagian anak, udara ini mengiritasi dinding saluran napas, sehingga saluran napas menyempit dan membuat bernapas menjadi sulit.
Olahraga yang Aman untuk Anak dengan Asma
Meskipun bisa melakukan olahraga apapun, olahraga atau aktivitas dengan waktu yang lebih singkat yang kemudian diikuti dengan istirahat lebih cocok untuk anak asma, misalnya:
- Menari
- Gymnastic
- Baseball
- Softball
- Bola voli
- Gulat
Olahraga dengan gerakan yang konstan, misalnya lari jarak jauh, sepakbola atau bola basket dapat sulit dilakukan untuk anak dengan asma. Selain itu hoki, ice skating, juga dapat sulit dilakukan karena lingkungan yang dingin dan kering, yang dapat mencetuskan gejala asma pada penderitanya.
Bermain di tempat yang banyak pencetus asma (misalnya debu, atau serbuk bunga) mungkin juga sulit dilakukan oleh anak dengan asma yang sensitif dengan pencetus tersebut.
Asma yang Dicetuskan oleh Olahraga
Banyak anak dan remaja yang kambuh asmanya saat berolahraga ketika asma tidak terkontrol dengan baik.
Gejala asma dapat muncul saat berolahraga, tetapi pada sebagian besar penderita, gejala memburuk dalam waktu 5–10 menit setelah berhenti berolahraga dan biasanya berkurang dalam waktu 20–30 menit.
Gejala asma antara lain:
- Sesak napas
- Batuk
- Mengi
- Dada terasa kencang
- Kelelahan
Pada kasus tertentu, sebagian anak mengalami gejala asma hanya saat atau setelah berolahraga. Kondisi ini disebut dengan asma yang dicetuskan oleh olahraga (exercise-induced asthma, EIA). Gejala asma terjadi karena saluran napas menyempit selama berolahraga sehingga aliran udara terhambat dan napas menjadi sulit.
Anak-anak dengan EIA dapat bergejala dalam waktu 5–10 menit setelah mulai berolahraga. Puncak gejala biasanya terjadi dalam waktu 5–10 menit setelah berhenti beraktivitas dan memerlukan waktu satu jam atau lebih untuk menghilang.
Bisakah Anak dengan EIA Tetap Berolahraga?
Olahraga sangat baik untuk semua orang, termasuk anak dengan EIA. Anda hanya perlu memastikan asma anak terkontrol dengan baik, dengan mengikuti rencana terapi yang disarankan oleh dokter.
Berikut ini beberapa tips berolahraga yang aman untuk anak asma:
- Menggunakan obat controller (long term control, maintenance) sesuai dengan petunjuk dokter
- Menggunakan ‘quick-reliever inhaler’ (misalnya Albuterol) 10–15 menit sebelum berolahraga untuk mencegah gejala muncul
- Lakukan pemanasan untuk mencegah dada mengencang. Anak dapat berjalan kaki selama 5–10 menit, melakukan peregangan dan latihan fleksiblitas.
- Selalu ingatkan anak untuk bernapas menggunakan hidung selama berolahraga.
- Pastikan anak untuk beristirahat diantara waktu olahraga meskipun hanya sebentar.
- Bila gejala muncul, kurangi aktivitas. Bila semakin memburuk, gunakan obat segera. Jangan memaksakan diri untuk tetap berolahraga ketika gejala memburuk. Anak harus selalu membawa obat pereda gejala (yang disebut dengan obat asma ‘quick-relief’, ‘rescue’, atau fast-acting)
- Hindari berolahraga di luar ruang saat cuaca dingin.
- Bila anak sensitif terhadap debu atau serbuk bunga, sebaiknya pilih olahraga dalam ruangan.
- Lakukan pendinginan setelah berolahraga untuk membantu memperlambat perubahan suhu udara dalam paru-paru.
- Selalu menginformasikan kepada pelatih anak sebelum anak melakukan aktivitas baru hal-hal penting yang harus diwaspadai dan cara mengatasi serangan asma.
Pastikan anak memiliki akses ke obat-obatan mereka. Simpan obat cadangan dengan baik dan pastikan semua obat masih lengkap dan tidak kadaluarsa.
Mengendalikan Asma pada Anak
Kunci asma yang terkendali adalah dengan mengikuti rencana terapi yang dianjurkan oleh dokter. Semua orang yang berada di sekitar anak, atau banyak menghabiskan waktu bersama anak (keluarga, guru, pelatih, pengasuh, dan lainnya) harus mengetahui rencana terapi tersebut untuk memastikan mereka mengetahui apa yang harus dilakukan bila anak mengalami serangan asma.
Jangan memaksakan anak untuk banyak melakukan aktivitas berat bila anak belum lama mengalami serangan asma, atau bila asma anak tidak terkontrol dengan baik, atau bila anak baru saja sembuh dari pilek.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak apakah anak Anda sudah aman untuk beraktivitas.
Referensi:
- kidshealth.org. Can Kids and Teens With Asthma Play Sports?. 2024.
- kidshealth.org. Exercise-Induced Asthma. 2024.
- www.childrens.com. Tips for managing your child's asthma during exercise.