vidya-medicastore
16-01-2018

Panduan Penyimpanan Obat

Sumber gambar: https://vitalrecord.tamhsc.edu/drug-stability-storage-conditions-affect-performance/

 

Di manakah biasanya Anda menyimpan obat-obatan? Apakah di dalam lemari es? Sudah tepatkah cara Anda menyimpan obat-obatan?

Penyimpanan obat yang tepat, sangat penting untuk memastikan efektivitas dan potensi obat. Semua obat harus disimpan di tempat yang dingin, kering, jauh dari sinar matahari dan kelembaban. Beberapa obat memerlukan penyimpanan khusus seperti misalnya lemari es, atau bahkan freezer. Obat-obatan tersebut dapat rusak dalam waktu cepat, kurang efektif atau menjadi beracun bila di simpan di suhu ruangan.

Tidak semua obat harus disimpan di dalam lemari es, faktanya beberapa obat dapat terpengaruh oleh suhu lemari es yang naik-turun. Masalah lainnya adalah obat dapat tidak sengaja membeku, menjadi rusak karena terbentuknya kristal air yang memadat.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai penyimpanan obat yang tepat, yang medicastore rangkum dari berbagai sumber.

  • Panas, udara, cahaya dan kelembaban dapat merusak obat-obatan.
  • Obat harus disimpan di tempat yang dingin dan kering, misalnya, di dalam laci lemari pakaian atau lemari dapur yang jauh dari kompor, tempat mencuci piring dan peralatan panas. Anda juga dapat menyimpan obat di dalam kotak penyimpanan dan meletakkannya di rak.
  • Menyimpan obat di lemari kamar mandi dapat merusak obat karena panas dan lembab. Kondisi tersebut dapat mempercepat rusaknya obat, terutama tablet dan kapsul. Obat juga dapat berkurang potensinya sebelum masa kadaluarsanya. Pada kasus yang jarang, obat dapat menjadi beracun.
  • Perhatikan petunjuk penyimpanan yang ada di label obat. Hanya obat-obatan dengan instruksi simpan di lemari es yang boleh disimpan di lemari es (bukan freezer) dan lebih diutamakan diletakkan jauh dari pintu lemari es.
  • Pil dan kapsul mudah rusak akibat panas dan kelembaban, pil aspirin terpecah menjadi cuka dan asam salisilat. Zat tersebut dapat mengiritasi lambung.
  • Simpan obat dalam wadah aslinya. Hal ini dapat mencegah tertukarnya obat dan memudahkan untuk melihat petunjuk pemakaian, masa kadaluarsa, dan kode obat (bila diperlukan). Jangan menggabungkan dan mengemas ulang obat-obatan.
  • Keluarkan kapas dari botol obat. Kapas dapat menarik kelembaban ke dalam botol.
  • Tanyakan kepada apoteker mengenai instruksi penyimpanan khusus.  
  • Selalu simpan obat di luar jangkauan anak-anak.
  • Simpan obat di dalam lemari dengan kunci.
  • Jangan gunakan obat yang berubah warna, tekstur, atau baunya, meskipun belum masuk masa kadaluarsa.
  • Jangan gunakan pil yang sudah melekat satu sama lain, lebih keras atau lebih lunak dari biasanya, atau pil yang retak atau pecah.  

Sumber gambar: https://www.medscape.com/viewarticle/850991

Bepergian Membawa Obat-obatan

Jangan simpan obat di dalam laci mobil. Panas di dalam mobil dapat dengan cepat menurunkan kualitas obat.

Bila Anda bepergian dengan pesawat terbang, simpan obat di tas tangan Anda. Agar memudahkan dalam pemeriksaan keamanan:

  • Simpan obat dalam kemasan (botol) aslinya.
  • Minta copy resep dari dokter Anda. Anda mungkin memerlukannya bila obat Anda hilang, habis, atau rusak.
  • Bila Anda menderita diabetes, minta dokter untuk memberikan keterangan tertulis mengenai kondisi Anda dan daftar obat dan alat (alat cek gula darah, jarum) yang harus selalu Anda bawa.

Membuang Obat

Obat-obatan yang tidak lagi terpakai atau sudah kadaluarsa, sebaiknya segera dibuang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya tidak sengaja kita gunakan kembali atau disalahgunakan oleh orang lain. Lalu ke mana sebaiknya sisa obat kita buang?

1.     Tempat Sampah

Sebelum membuang obat ke tempat sampah, lakukan hal berikut ini:

  • Campur obat dengan bahan-bahan yang tidak mungkin dimakan, misalnya tanah, pasir (jangan hancurkan tablet atau kapsul).
  • Masukkan campuran tersebut ke dalam kantung plastik dengan segel.
  • Buang plastik ke dalam tempat sampah.
  • Robek atau coret data pribadi yang menempel pada label atau botol obat, kemudian buang ke tempat sampah.

Sumber gambar: https://www.fda.gov/Drugs/ResourcesForYou/Consumers/BuyingUsingMedicineSafely/EnsuringSafeUseofMedicine/SafeDisposalofMedicines/ucm186187.htm

2.     Toilet

Sejumlah obat dapat sangat berbahaya, dan pada beberapa kasus, dapat fatal hanya dengan satu dosis bila digunakan oleh orang lain selain pemilik obat. Untuk mencegah ketidaksengajaan paparan, termasuk menelan obat, direkomendasikan untuk membuang obat tersebut ke toilet ketika obat tidak lagi diperlukan.

Apakah membuat obat ke toilet aman? Ada sejumlah kekhawatiran mengenai sejumlah kecil obat akan ditemukan di air, misalnya di sungai dan danau. FDA (Food and Drug Administration) dan Environmental Protection Agency Amerika Serikat memperhatikan dengan serius masalah pembuangan obat-obatan tertentu ke lingkungan, akan tetapi tidak ada tanda dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan obat yang diresepkan.

 

 

 

 

 

Referensi:

·         https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000534.htm

·         https://www.babycenter.com/0_how-to-store-medicine_10334445.bc

·         https://www.fda.gov/Drugs/ResourcesForYou/Consumers/BuyingUsingMedicineSafely/EnsuringSafeUseofMedicine/SafeDisposalofMedicines/ucm186187.htm

·         https://www.fda.gov/ForConsumers/ConsumerUpdates/ucm101653.htm

·         https://www.healthxchange.sg/medicine-first-aid/medicine/should-medication-kept-fridge