Bekti-medicastore.com
25-06-2013

28 Juta Penduduk Indonesia Terinfeksi Virus Hepatitis

Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh infeksi virus, sehingga fungsi hati menjadi terganggu. Virus hepatitis sendiri mempunyai beberapa jenis, diantaranya hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D & hepatitis E. Meskipun gejala penyakit hepatitis tersebut terlihat sama, tetapi karena disebabkan oleh virus yang berbeda maka memiliki modus transmisi & tingkat kerusakan hati yang berbeda pula. Demikian hal tersebut terungkap pada acara seminar media yang berlangsung pada hari Kamis, 20 Juni 2013 kemarin, dengan tema : “Waspadai hepatitis B & C : kenali, cegah obati”.

Diperkirakan sekitar 1/3 jumlah penduduk dunia atau + 2 milyar orang terinfeksi virus hepatitis, dengan 300-400 juta orang diantaranya adalah penderita hepatitis B kronis. Di Indonesia sendiri jumlah penderita hepatitis B & C diperkirakan mencapai 28 juta orang, dimana sekitar 600.000 orang diantaranya meninggal setiap tahun akibat hepatitis B akut maupun kronis.

Menurut Prof.Dr.dr.Laurentius A. Lesmana, SpPD-KGEH, saat ini Indonesia menempati urutan ke-3 jumlah penderita hepatitis B terbanyak di Asia sesudah Cina & India. Namun sayang kepedulian masyarakat terhadap penyakit ini masih kurang. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa sebenarnya penyakit hepatitis B bisa dicegah melalui pemberian vaksin hepatitis B, yang telah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu.

Masih menurut Prof. Lesmana, Selain vaksinasi hepatitis B yang dapat menurunkan jumlah penderita secara signifikan, penting juga untuk melakukan pemeriksaan fungsi hati secara berkala. Hal ini karena meskipun biasanya penderita penyakit hati memberikan gejala  penyakit yang khas tetapi biasanya ketika pasien datang untuk memeriksakan kondisinya tersebut, maka itu sudah dalam keadaan terlambat, karena fungsi hatinya sudah mulai terganggu. Oleh karena itu pemeriksaan fungsi hati secara berkala penting untuk dilakukan karena dapat mendeteksi adanya gangguan fungsi hati sebelum terjadi kerusakan.

Gejala yang umum terlihat pada penderita gangguan fungsi hati adalah : mata & kulit yang menguning (jaundice), urin yang berwarna gelap, mengalami kelelahan ekstrim, mual & muntah serta nyeri perut. Gejala ini biasanya mulai terlihat setelah masa inkubasi (3 minggu untuk hepatitis B & antara 2 minggu-6 bulan untuk hepatitis C) & dapat berlangsung selama beberapa minggu – 6 bulan.

Virus hepatitis B dapat menyebar melalui darah, air mani atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi virus hepatitis B & masuk ke tubuh orang yang tidak terinfeksi. Sedangkan virus hepatitis C biasanya menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi virus hepatitis C memasuki tubuh seseorang yang tidak terinfeksi. Karena cara penularannya tersebut, maka ada beberapa orang yang beresiko tinggi untuk terinfeksi virus hepatitis baik yang B atau C. Mereka adalah : Bayi yang dilahirkan dari ibu penderita hepatitis B atau C, orang yang menerima transfusi darah yang tercemar virus hepatitis, pengguna narkoba yang sering berbagi jarum suntik, orang yang melakukan aktifitas seksual dengan orang yang terinfeksi virus hepatitis, orang yang menggunakan tindikan/tato yang dibuat dengan peralatan yang tidak steril, dll.

Untuk hepatitis B & C saat ini sudah ada obatnya, meskipun tidak semua orang yang terinfeksi oleh virus hepatitis langsung diberi pengobatan. Hal ini karena pengobatan baru akan dilakukan bila hati sudah menunjukkan perlawanan terhadap virus tersebut, yang ditandai dengan pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu, untuk orang yang sudah terinfeksi virus hepatitis dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui fungsi hati & tingkat kerusakan hati yang dialami, & bila perlu diberikan pengobatan disaat yang tepat.