Mari Mengenal Acyclovir, Antivirus Paling Populer

Acyclovir adalah obat antivirus yang paling dikenal dan paling umum digunakan untuk berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus. Perlu diketahui bahwa obat ini tidak diperbolehkan untuk dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.

Dalam artikel ini, Medicastore akan membahas berbagai hal mengenai antivirus bernama Acyclovir ini. Oleh sebab itu, mari simak informasi dari kami di bawah ini!

Mengenal Acyclovir, Antivirus Paling Populer

Mengenal Acyclovir, Antivirus Paling Populer

Acyclovir adalah obat golongan antivirus yang memiliki mekanisme aksi dapat mengganggu DNA polimerase virus. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai DNA virus dan menghambat replikasinya. Dengan begitu, virus akan lebih sulit membelah diri dan tidak berkembang menjadi lebih banyak.

Obat ini merupakan yang paling umum di antara obat antivirus lainnya. Selain bisa digunakan untuk berbagai penyakit infeksi virus, obat ini juga dapat digunakan dalam berbagai rute pengobatan, tentunya sesuai dengan penyakit dan keadaan pasien.

Terdapat beberapa rute pemberian obat acyclovir, yaitu rute oral (diminum) dengan sediaan tablet, kapsul, dan suspensi, rute intravena (suntik ke pembuluh darah), rute topikal dengan sediaan krim, salep untuk kulit, serta salep untuk mata (Acyclovir ophthalmic).

Acyclovir Digunakan untuk Penyakit Apa Saja?

Obat antivirus ini digunakan untuk berbagai penyakit dengan dosis yang dapat berbeda tiap penyakitnya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menggunakan Acyclovir sebagai pengobatan, dilengkapi dengan dosisnya:

  1. Herpes Zoster (Cacar api)

Herpes Zoster atau biasa disebut dengan cacar api adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus ini dapat menyebabkan kulit menjadi ruam, gatal, seperti melepuh, hingga terasa nyeri.

Dosis untuk pengobatan Herpes Zoster akut pada pasien dewasa adalah 800 mg dengan rute pengobatan oral (diminum) setiap 4 jam saat sedang tidak tidur (hingga 5 kali sehari). Obat ini biasa dikonsumsi selama selama 7-10 hari untuk penyakit cacar api ini.

Untuk pasien dewasa dengan kelainan imun, dapat diberikan dengan rute intravena dengan dosis 10 mg/kgBB tiap 8 jam sehari selama 7 hari. Jika pasien mengalami gangguan ginjal, maka akan terdapat modifikasi dosis sesuai dengan klirens kreatinin ginjal pasien.

Sementara itu, dosis untuk anak-anak adalah sebagai berikut:

  • Anak dibawah 12 tahun diberikan 20 mg/kgBB dengan rute intravena setiap 8 jam selama 7 hari.
  • Anak diatas 12 tahun dengan sistem imun yang baik diberikan sama seperti dosis dewasa, yaitu 800 mg dengan rute oral setiap 4 jam saat bangun (5 kali sehari) selama 710 hari.
  • Anak diatas 12 tahun dengan kelainan imun diberikan dosis 30 mg/kgBB/hari dengan intravena, dibagi setiap 8 jam selama 710 hari.
  1. Varicella Zoster (Cacar Air)

Cacar air juga merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Penyakit ini juga dapat menyebabkan gatal, ruam, dan benjolan berisi seperti air pada kulit. Cacar air ini dapat menular pada orang yang belum divaksin, dan cenderung lebih banyak terjangkit pada anak-anak.

Dosis untuk cacar air pada anak, yaitu :

  • Anak diatas 2 tahun dan/atau memiliki berat kurang dari 40 kg adalah 20 mg/kgBB dengan rute oral (diminum) setiap 6 jam selama 5 hari dan tidak boleh melebihi dosis 800 mg.
  • Untuk anak dengan berat diatas 40 kg, diberikan dosis 800 mg secara oral setiap 6 jam selama 5 hari.
  • Untuk anak dengan kelainan imun, diberikan 20 mg/kgBB untuk anak dibawah 12 tahun, dan 10 mg/kgBB untuk anak diatas 12 tahun. Keduanya diberikan secara intravena setiap 8 jam selama 7 hari.

Sementara itu, dosis untuk dewasa adalah 800 mg dengan rute oral setiap 6 jam selama 5 hari. Atau dosis 10-15 mg/kgBB secara intravena setiap 8 jam selama 7-10 hari jika pasien memiliki kelainan sistem imun.

Untuk cacar air dan cacar api, Acyclovir salep juga mungkin digunakan sesuai dengan kondisi kulit yang diderita pasien.

  1. Herpes Genital

Herpes Genital adalah penyakit yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). penyakit ini merupakan penyakit menular seksual yang menyerang alat kelamin, dengan gejala luka-luka serta nyeri pada kelamin.

  • Dosis perawatan awal pada orang dewasa adalah 200 mg secara oral setiap 4 jam saat dalam kondisi terjaga (5 kali sehari) selama 10 hari. Bisa juga digunakan dosis 400 mg secara peroral setiap 8 jam, diminum selama 710 hari.
  • Dosis untuk pengobatan intermiten adalah 200 mg setiap 4 jam saat terjaga (5 kali sehari) selama 5 hari
  • Dosis untuk pengobatan kekambuhan Herpes Genital kronis adalah 400 mg setiap 12 jam hingga 12 bulan atau 200 mg 35 kali sehari sebagai dosis alternatif.
  1. Herpes Encephalitis

Herpes Ensefalitis merupakan penyakit radang yang disebabkan oleh infeksi herpes simpleks virus (HSV). Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat mempengaruhi sistem saraf sehingga dapat mengancam jiwa. Salah satu gejalanya adalah sakit kepala, mual dan muntah, hingga penurunan kesadaran.

Dosis obat untuk pasien herpes ensefalitis adalah sebagai berikut:

  • Untuk pasien dewasa, dosisnya adalah 1015 mg/kgBB secara intravena setiap 8 jam selama 10 hari, bahkan bisa digunakan hingga 14-21 hari.
  • Untuk anak usia 3 bulan12 tahun diberikan dosis 20 mg/kgBB intravena setiap 8 jam selama 10 hari, dapat diberikan pula selama 14-21 hari.
  • Anak usia diatas 12 tahun dosisnya 1015 mg/kgBB setiap 8 jam, diberikan selama 14-21 hari.
  1.  Keratitis Herpetik

Herpetik keratitis merupakan penyakit radang pada kornea mata yang juga disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan kornea mata.

Berbeda dengan pengobatan lainnya yang menggunakan rute pemberian oral (diminum) atau intravena (disuntik melalui pembuluh darah), untuk keratitis herpetik ini adalah menggunakan Acyclovir Ophthalmic berbentuk krim atau salep mata.

Cara pakainya yaitu oleskan salep sepanjang 1 cm ke mata yang sakit. Oleskan sebanyak 5 kali sehari hingga sembuh. Kemudian, lanjutkan dengan terapi pemeliharaan 3 kali sehari selama 7 hari.

Itulah beberapa dosis dan indikasi obat Acyclovir. Anda pasti juga ingin tahu bagaimana cara yang tepat untuk meminumnya, bukan? Berikut Medicastore informasikan cara yang tepat untuk meminum obat ini!

Cara Penggunaan Acyclovir

Obat yang diminum melalui mulut (bentuk sediaan tablet, suspensi, atau kapsul), bisa diminum dengan atau tanpa adanya makanan. Anda juga disarankan untuk meminum banyak cairan saat sedang mengonsumsi obat ini.

Jika Anda meminumnya dalam bentuk cairan (suspensi), maka jangan lupa untuk mengocoknya terlebih dahulu. Yang terpenting saat meminum obat antivirus, usahakan untuk meminum obat yang diresepkan dengan interval waktu yang sama. Minum secara teratur hingga habis tanpa tersisa untuk mencegah resistensi.

Efek Samping Acyclovir

Beberapa efek samping umum dari obat ini adalah mual, muntah, diare, dan sakit kepala. Anda tidak perlu khawatir dengan efek samping tersebut. Namun, segera hubungi dokter atau apoteker Anda jika efek samping terus berlanjut dan semakin parah.

Segera hentikan penggunaan obat jika terdapat tanda-tanda masalah pada ginjal seperti perubahan jumlah dan warna urin, punggung bagian samping terasa nyeri, perubahan mental seperti sering kebingungan maupun halusinasi, ruam, gatal, hingga sulit bernafas.

Peringatan dalam Pemakaian Obat

Selain mengetahui cara penggunaan dan juga efek samping dari obat ini, Anda juga harus mengetahui peringatan dalam pemakaian obat untuk mencegah adanya risiko yang mungkin bisa ditimbulkan, seperti berikut:

  1. Alergi dan Hipersensitivitas

Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memberitahukan pada dokter atau apoteker jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini. Beritahu pula riwayat kesehatan dan pengobatan Anda untuk memastikan tingkat imunitas tubuh.

  1. Menggunakan Vaksin

Anda dilarang menggunakan vaksin atau melakukan imunisasi, terutama vaksin untuk virus varicella saat sedang mengonsumsi obat ini. Jika ingin melakukan vaksin atau imunisasi, pastikan untuk mendapatkan persetujuan dokter terlebih dahulu.

  1. Kehamilan dan Menyusui

Obat ini bisa digunakan selama kehamilan dan masa menyusui, namun jika memang benar-benar diperlukan. Maka dari itu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter dan apoteker Anda jika menggunakan obat ini pada saat kehamilan dan menyusui, untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya.

Itulah beberapa informasi yang dapat kami sampaikan mengenai obat antivirus Acyclovir kepada Anda. Perlu diingat bahwa penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan dan untuk pembeliannya juga harus menyertakan resep dari dokter.

Acyclovir ini juga tersedia di Apotek Online Medicastore, sehingga Anda bisa mendapatkannya dengan mudah tanpa harus pergi keluar rumah. Kunjungi website kami untuk bisa berkonsultasi bersama apoteker terbaik kami, dan dapatkan obat yang Anda butuhkan dengan segera.