Informasi Penyakit

Hepatitis B

VIDYA HARTIANSYAH
17 September 2024
Hepatitis B

Hepatitis B

VIDYA HARTIANSYAH
17 September 2024

Hepatitis B (HBV) adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat menyebabkan peradangan hati akut ataupun menahun.

Pada sebagian kecil kasus peradangan hati ini dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Hepatitis B (serum atau hepatitis dengan masa inkubasi panjang) cukup banyak diderita oleh pengidap virus HIV-positif. Pemeriksaan darah rutin dapat dilakukan untuk mengurangi kasus yang disebabkan oleh transfusi. Tingkat kekronikan pada penderita 10% pada orang dewasa, 50% pada anak berumur kurang dari 5 tahun dan 80-90% pada bayi.


Penyebab Hepatitis b

Penyebab Hepatitis B

Hepatitis B Virus (HBV) dapat menular melalui berbagi cara, antara lain transfusi darah, pada pasien hemodialisis, penggunaan jarum suntik yang bergantian oleh pencandu obat-obatan terlarang (merupakan penyebab terbesar), penularan vertikal dari ibu penderita hepatitis B ke anak yang dikandungnya, serta hubungan seksual dengan penderita hepatitis B. 


Gejala Hepatitis b

Gejala Hepatitis B

Sebagian penderita hepatitis B tidak memiliki gejala dan mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Orang dewasa lebih umum mengalami gejala dibandingkan anak-anak. Gejala awal infeksi ini mirip dengan gejala pada penyakit flu.

Gejala yang sering terjadi pada hepatitis B:

  • Hilang nafsu makan
  • Letih
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada perut bagian kanan atas
  • Kulit dan bagian putih pada mata berubah menjadi berwarna kuning (jaundice)
  • Air seni berwarna pekat (seperti teh atau cola)
  • Feses (tinja) menjadi berwarna pucat

Pada keadaan yang berat dimana hepatitis B telah menyebabkan kerusakan pada hati, penderita dapat mengalami:

  • Pembengkakan pada perut dan kadang-kadang pada kaki
  • Meningkatnya berat badan karena pembengkakan yang terjadi
  • Warna kuning pada tubuh yang lebih menetap
  • Hilang nafsu makan
  • Muntah darah
  • Perdarahan yang keluar saat buang air besar
  • Bahkan pada kasus yang berat, penderita dapat mengalami penurunan kesadaran

Kapan Harus ke Dokter?

Bila Anda mengetahui telah terpapar hepatitis B, segera periksakan diri ke dokter. Terapi pencegahan yang diberikan dalam 24 jam setelah terpapar virus hepatitis dapat mengurangi risiko infeksi.

Selain itu bila Anda mengalami gejala seperti hepatitis, atau curiga terkena hepatitis, periksakan diri ke dokter.


Diagnosis Hepatitis b

Diagnosis Hepatitis B

Bila ada gejala-gejala yang mengarah pada penyakit hepatitis B, dokter akan meminta pemeriksaan lanjutan untuk memastikannya.

Pemeriksaan untuk mendiagnosis hepatitis B atau komplikasinya antara lain:

  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dapat mendeteksi tanda-tanda virus hepatitis B dalam tubuh dan menunjukkan apakah infeksinya akut atau kronis.
  • USG liver (hati). USG hati dapat menunjukkan kerusakan jaringan hati.
  • Biopsi liver. Pengambilan sedikt jaringan hati dilakukan untuk memeriksa kerusakan hati.

 

 


Penanganan Hepatitis b

Pengobatan Hepatitis B

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi keparahan penyakit dan mencegah komplikasi

Pengobatan setelah terpapar untuk mencegah infeksi

Antibodi akan diberikan dalam 24 jam setelah terpapar untuk membantu melindungi Anda dari terkena infeksi. Akan tetapi karena terapi ini hanya memberikan perlindungan jangka pendek, Anda juga harus mendapatkan vaksin hepatitis B dalam waktu yang sama bila Anda tidak pernah mendapatkannya sebelumnya.

Pengobatan untuk infeksi akut

Bila Anda menderita penyakit akut, Anda mungkin tidak memerlukan terapi. Anda akan dianjurkan untuk banyak istirahat, makan makanan bergizi seimbang, banyak minum dan akan dipantau selama tubuh melawan infeksi. Pada kasus infeksi yang berat, obat antivirus atau perawatan di rumah sakit diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Pengobatan untuk infeksi kronis

Hampir semua penderita hepatitis kronis memerlukan pengobatan seumur hidupnya.

Pengobatan untuk hepatitis kronis diantaranya:

  • Obat antivirus. Misalnya entecavir, tenofovir, lamivudine, adefovir dan telbivudine, dapat membantu melawan virus dan memperlambat virus merusak liver.
  • Injeksi interferon. Interferon alfa-2b terutama digunakan pasien usia muda untuk menghindari terapi jangka panjang, atau pasien wanita yang ingin hamil dalam beberapa tahun ke depan, setelah menyelesaikan terapi terbatas. Selama menjalani terapi ini, pasien wanita harus menggunakan kontrasepsi. Interferon tidak boleh digunakan selama kehamilan.
  • Cangkok liver. Bila liver Anda sudah sangat rusak, pilihan terapi adalah dengan cangkok liver.

Komplikasi Hepatitis B

Sebagian besar komplikasi terjadi pada infeksi kronis, meskipun infeksi akut juga dapat menyebabkan komplikasi. Meskipun jarang terjadi, sebagian pasien dapat mengalami gagal hati akut pada infeksi hepatitis B akut, yang merupakan kondisi kegawatdaruratan yang mengancam nyawa.

Komplikasi dari hepatitis B kronis antara lain:

  • Hepatitis D. Hepatitis D, atau delta virus, hanya mengenai penderita hepatitis B. Bila Anda menderita hepatitis B kronis, Anda dapat terinfeksi kedua jenis virus ini (superinfeksi). Hal ini dapat semakin membebani liver dan dapat menyebabkan gagal hati akut.
  • Sirosis. Peradangan hati kronis dapat menyebabkan sirosis pada sebagian pasien. Sirosis terjadi ketika jaringan liver yang cedera perlahan-lahan digantikan dengan jaringan parut. Jaringan parut berhenti bekerja, sehingga menyebabkan gagal hati kronis.
  • Gagal hati kronis. Gagal hati kronis adalah proses bertahap di mana liver kehilangan kemampuannya untuk berfungsi. Biasanya terjadi setelah sirosis. Meskipun terjadi perlahan, kondisi ini mengancam nyawa.
  • Kanker hati. Pasien hepatitis kronis berisiko menderita kanker hati primer.

Prognosis Hepatitis B

Bila Anda hanya menderita infeksi akut yang sementara, kemungkinan besar sistem imun tubuh dapat melawan penyakit dan Anda akan sembuh. Setelah sembuh, Anda akan kebal terhadap infeksi virus ini.

Akan tetapi bila pada fase akut sistem imun tidak berhasil melawan virus, infeksi akan menjadi kronis seumur hidup. Infeksi hepatitis kronis tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diatasi dengan terapi.

Kematian akibat hepatitis B akut jarang terjadi. Kematian akibat hepatitis kronis sekitar 15%. Sekitar 25% anak yang terinfeksi hepatitis kronis meninggal akibat penyakit ini. Sekitar 25% hepatitis kronis menjadi kanker hati.


Informasi Produk Terkait Hepatitis B


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Hepatitis B

Perlindungan terbaik adalah vaksin hepatitis B yang diberikan dalam tiga dosis dalam waktu enam bulan.

Risiko terpapar virus hepatitis B dapat berkurang dengan:

  • Melakukan hubungan seksual yang aman. Tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom.
  • Tidak menggunakan barang pribadi bersama-sama orang lain, misalnya sikat gigi, alat cukur, terlebih jarum suntik.
  • Merencanakan perjalanan jauh dengan baik. Bila Anda berencana untuk bepergian ke tempat dengan angka infeksi hepatitis yang tinggi, pastikan status vaksinasi Anda sudah lengkap.
  • Terapi profilaktik. Bila Anda baru saja terpapar virus hepatitis B, dapatkan satu dosis vaksin dan imunoglobulin hepatitis B dalam waktu 24 jam.

Bila Anda sedang menderita hepatitis, untuk mencegh penularan kepada orang lain:

  • Lakukan hubungan seksual yang aman. Beritahu pasangan Anda dan minta pasangan untuk mendapatkan vaksin. Bila pasangan Anda sudah terpapar, minta pasangan untuk mendapatkan terapi.
  • Buang bekas jarum dengan aman. Bila Anda menggunakan jarum untuk pengobatan, pastikan untuk membuangnya dengan aman, dan cuci tangan Anda dengan benar setelah melakukannya.
  • Rencanakan kehamilan atau kelahiran anak dengan baik. Pastikan status hepatitis Anda. Bila Anda positif menderita hepatitis B, beritahu tenaga kesehatan agar dapat dibuat rencana terapi untuk bayi Anda segera setelah lahir.

Referensi

  • my.clevelandclinic.org. Hepatitis B. 2022.
  • www.mayoclinic.org. Hepatitis B. 2022.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa