Hepatitis C
Adalah penyakit yang diderita oleh 20% dari penderita hepatitis virus dan selebihnya pada kasus transfusi darah. Inkubasi selama 14-182 hari, rata-rata 42-49 hari. Penyakit yang disebabkan oleh virus C (Hepatitis C Virus/HCV) ini pun bisa menyerang organ hati yang kemudian menjadi kanker.
Penyakit hepatitis C berisiko besar untuk berkembang menjadi penyakit kronis, berujung pada sirosis hati dan kanker hati yang menyebabkan kematian. Sementara itu, belum ada vaksin untuk virus jenis hepatitis C ini, sehingga sulit dilakukan pencegahan.
Perkembangan Penyakit Dari Akut, Kronis, Fibrosis, Sirosis, Kanker
Penyebab Hepatitis c
Penyebab Hepatitis C
Hepatitis C virus (HCV) ditularkan melalui hubungan intim, atau kontak dengan darah yang terinfeksi HCV.
Penyakit ini bisa disebabkan melalui pemakaian jarum suntik. Seperti tindik, tato, penggunaan narkoba suntik, penggunaan peralatan medis yang tidak steril dan transfusi darah yang berisiko menularkan penyakit berbahaya ini. Selain itu penularan juga bisa melalui alat perawatan tubuh bersama seperti silet cukur, sikat gigi dan gunting kuku. Risiko terinfeksi Hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke bayi yang baru lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV positif, risiko menularkan hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak menularkan hepatitis C
Gejala Hepatitis c
Gejala Hepatitis C
Tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan oleh hepatitis C sehingga penderita bisa bertahun-tahun terinfeksi tanpa menyadari bahwa dirinya mengidap VHC dan berpotensi menularkannya. Hal ini yang tidak disadari penderitanya sehingga pasien datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan kronis dan sulit untuk disembuhkan.
Umumnya, penderita hepatitis C kronis mengalami:
- Penurunan nafsu makan,berat badan turun drastis
- Nyeri otot
- Mual
- Letih dan sakit kepala.
Jika sudah berkembang menjadi penyakit sirosis hati, bisa menyebabkan:
- Tekanan darah tinggi pada vena yang mengalir ke hati
- Akumulasi cairan di perut
- Mudah memar atau berdarah
- Vena melebar, khususnya di lambung dan esofagus
- Sakit kuning (kulit menguning) akibat meningkatnya bilirubin dalam plasma darah
- Kerusakan otak
Kapan Harus ke Dokter?
Hepatitis C bisa tidak bergejala hingga beberapa tahun setelah tertular virus. Seringkali seseorang baru mengetahui dirinya terinfeksi HCV setelah skrining pemeriksaan darah, sehingga pengobatan di tahap awal sulit dilakukan.
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), pemeriksaan skrining penting dilakukan pada kelompok orang:
- yang pernah menggunakan obat suntik
- mendapatkan konsetrat faktor pembekuan sebelum tahun 1987
- mendapatkan transfusi darah atau transplantasi organ sebelum Juli 1992
- menerima transfusi darah dari orang yang kemudian diketahui positif hepatitis C
- tenaga kesehatan yang terpapar darah positif HCV
- menderita HIV
- sudah lama menjalani hemodialisis
- kadar alanine aminotransferase (ALT) dalam darah yang tidak normal dalam waktu lama
Periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala tidak biasa seperti kulit dan mata menguning, tidak nafsu makan, atau kehilangan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
Diagnosis Hepatitis c
Diagnosis Hepatitis C
Virus Hepatitis C berada dalam darah dan cairan tubuh, dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah khusus, di mana di dalam darah ditemukan adanya HCV-RNA setelah 1-2 minggu terinfeksi virus Hepatitis C.
Penanganan Hepatitis c
Pengobatan Hepatitis C
Terapi standar yang digunakan adalah kombinasi antara pegylated interferon alfa (PEG-IFN alfa) dan ribavirin.
Pasien kronis dengan HCV genotipe 1 memiliki respon yang lemah terhadap pengobatan sehingga diberikan terapi sampai 12 bulan, sedangkan pasien dengan HCV genotipe 2 dan 3 cukup diberikan terapi hanya 6 bukan saja.
Untuk pasien dengan infeksi akut HCV diberikan terapi selama 6 bulan.
Obat-obatan antivirus dapat membantu mempersingkat gejala klinis, mencegah komplikasi, mencegah terjadinya rekurensi/fase laten, menurunkan penyebaran. Obat-obatan tersebut antara lain Ribavirin, Boceprevir, Telaprevir. Pemberian interferon dapat membantu juga, seperti Interferon alfa-2b , Interferon alfacon-1, Peginterferon alfa-2b, Pegylated interferon alfa-2a.
Komplikasi Hepatitis C
Infeksi hepatitis C yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti:
- Luka jaringan parut (sirosis). Jaringan parut dapat terbentuk setelah infeksi hepatitis bertahun-tahun. Jaringan parut menyebabkan liver bekerja berat untuk berfungsi.
- Kanker liver. Sejumlah penderita hepatitis C akan menderita kanker liver.
- Gagal hati.
Prognosis Hepatitis C
Obat-obatan terbaru untuk hepatitis C membuat prognosis hepatitis C membaik. Meskipun begitu, sebagian pasien mengalami kerusakan liver berat sebelum mendapatkan pengobatan.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Hepatitis C
Tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Cara untuk mencegah adalah dengan mengurangi risiko paparan dengan virus yaitu dengan:
- Tidak menggunakan obat-obatan ilegal dengan jarum suntik.
- Tidak berbagi alat-alat pribadi seperti sikat gigi, alat cukur atau gunting kuku.
- Tidak melakukan perilaku berisiko seperti membuat tato atau tindik yang tidak steril.
- Melakukan hubungan seksual yang aman.
Referensi
- my.clevelandclinic.org/health/diseases/15664-hepatitis-c
- www.functionsoftheliver.com/
- www.harthosp.org/Portals/1/Images/83/Dr.Singh Hepatitis Cinthe Renal Failure Patient.pdf
- www.hep.org.au/what-is-hepatitis-c/
- www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-c/symptoms-causes/syc-20354278
- www.medicalnewstoday.com/articles/326283