Gangguan Kepribadian Skizotipal
Gangguan kepribadian skizotipal merupakan salah satu kelompok keadaan yang disebut gangguan kepribadian eksentrik (aneh). Orang-orang dengan gangguan ini seringkali tampak aneh atau tidak biasa. Mereka bisa menunjukkan pola pikir, perilaku, atau penampilan yang tidak biasa.
Penderita bisa memiliki kepercayaan atau tahayul yang aneh. Sebagai contoh, penderita mungkin percaya bahwa nasib jelek akan benar-benar terjadi jika mereka berjalan di bawah tangga atau jika ia bisa menyebabkan bahaya bagi orang lain dengan berpikir untuk marah.
Penderita tidak dapat membina hubungan yang akrab dengan orang lain dan cenderung untuk mengubah kenyataan. Mereka juga bisa menyalahartikan tindakan dan motif orang lain sehingga menjadi sangat tidak percaya pada orang lain.
Penderita gangguan kepribadian skizotipal sama seperti penderita kepribadian skizoid yang memisahkan diri secara sosial dan emosi. Tetapi, penderita gangguan skizotipal juga memiliki pola pikir, komunikasi, dan perilaku yang aneh.
Keanehan tersebut mirip dengan penderita skizofrenia, dan pada kasus tertentu gangguan kepribadian ini berkembang menjadi gangguan skizofrenia.
Penyebab Gangguan kepribadian skizotipal
Penyebab Gangguan Kepribadian Skizotipal
Kepribadian merupakan kombinasi pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat seseorang unik. Kepribadian mempengaruhi cara seseorang melihat dan mengerti sesuatu, demikian juga bagaimana ia melihat diri sendiri. Kepribadian terbentuk saat masa kanak-kanak, melalui interaksi antara faktor genetik (adanya tendensi yang diturunkan) dengan faktor lingkungan.
Pada perkembangan yang normal, anak belajar bagaimana menginterpretasikan berbagai kondisi sosial dan memberikan respon yang sesuai. Proses ini terganggu pada orang-orang dengan gangguan kepribadian skizotipal, sehingga menyebabkan adanya kepercayaan yang aneh, pikiran yang tidak biasa, dan perasaan paranoid. Apa yang sebenarnya terjadi belum diketahui secara pasti, tetapi tampaknya ada faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dalam fungsi otak, dan faktor genetik bisa berperan dalam terjadinya gangguan ini.
Gejala Gangguan kepribadian skizotipal
Gejala Gangguan Kepribadian Skizotipal
Gangguan kepribadian skizotipal berbeda dengan skizofrenia. Orang-orang dengan gangguan kepribadian skizotipal bisa memiliki kepercayaan dan perilaku yang aneh. Tetapi tidak seperti skizofrenia, mereka tidak terputus dari kenyataan dan biasanya tidak memiliki halusinasi ataupun waham.
Orang-orang dengan gangguan kepribadian skizotipal bisa merasa sangat terganggu. Misalnya, mereka juga bisa memiliki ketakutan dan preokupasi yang tidak biasa, seperti merasa diawasi oleh agen-agen pemerintah. Lebih sering lagi, penderita juga berlaku aneh dan memiliki kepercayaan yang tidak biasa (misalnya alien). Mereka sangat memegang kepercayaan ini sehingga mereka kesulitan untuk membina dan menjaga hubungan yang akrab dengan orang lain.
Orang-orang dengan gangguan kepribadian skizotipal juga bisa mengalami depresi.
Tanda dan gejala yang sering ditemukan pada orang-orang dengan gangguan skizotipal, antara lain :
- Merasa tidak nyaman pada situasi sosial
- Tidak punya teman dekat
- Kecemasan sosial yang berlebihan dan menetap
- Perilaku dan penampilan yang aneh
- Preokupasi, kepercayaan, dan khayalan yang aneh, misalnya percaya akan adanya kekuatan spesial, seperti telepati
- Gaya bicara yang aneh, misalnya bicara melantur ke mana-mana dan tidak berhenti
- Ide-ide paranoid atau curiga, sangat sensitif, dan ragu akan loyalitas orang lain
- Emosi yang datar, respon emosi yang terbatas atau tidak sesuai
Diagnosis Gangguan kepribadian skizotipal
Diagnosis Gangguan Kepribadian Skizotipal
Diagnosa gangguan kepribadian didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan riwayat medis penderita. Seringkali orang-orang dengan gangguan skizotipal mencari pertolongan karena gejala-gejala yang lain, seperti kecemasan, depresi, atau ledakan amarah, atau untuk mengatasi penyalahgunaan zat-zat terlarang. Pemeriksaan fisik bisa membantu menyingkirkan kondisi medis lain yang mungkin menyebabkan gejala-gejala tersebut.
Penanganan Gangguan kepribadian skizotipal
Pengobatan Gangguan Kepribadian Skizotipal
Terapi untuk gangguan kepribadian skizotipal seringkali berupa kombinasi psikoterapi dan pemberian obat-obatan.
- Psikoterapi
Psikoterapi bisa membantu penderita untuk mulai membangun kepercayaan pada orang lain dengan membina hubungan dengan terapis. Psikoterapi bisa berupa terapi perilaku, dimana penderita belajar kemampuan sosial tertentu, atau terapi kognitif, dimana penderita belajar untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran yang salah.
- Obat-obatan
Tidak ada obat spesifik untuk mengobati gangguan kepribadian skizotipal. Obat-obat yang diberikan bertujuan untuk membantu mengatasi gejala-gejala yang ada, misalnya episode psikotik, depresi, atau kecemasan.
Terapi bisa lebih efektif jika melibatkan anggota keluarga (terapi keluarga).
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Gangguan Kepribadian Skizotipal
Belum ada cara yang diketahui dapat mencegah terjadinya gangguan kepribadian skizotipal.
Referensi
Referensi :
- G, Joseph. Schizotypal Personality Disorder. Web MD. 2012.
- Mayo Clinic. Schizotypal Personality Disorder. 2013.
- R, Timothy. Schizotypal Personality Disorder. 2012.
Diperbarui 14 September 2023