Kardiomiopati Restriktif
Kardiomiopati restriktif meliputi sekelompok gangguan jantung di mana dinding ventrikel mengeras, tetapi tidak selalu disertai dengan penebalan, dan terdapat tahanan pada pengisian darah yang normal di antara setiap detak jantung.
Kardiomiopati restriktif merupakan bentuk kardiomiopati yang paling jarang terjadi, dan memberikan banyak gambaran yang serupa dengan kardiomiopati hipertrofik.
Nama lain dari kardiomiopati restriktif adalah kardiomiopati restriktif idiopatik, atau kardiomiopati infiltratif.
Penyebab Kardiomiopati restriktif
Penyebab Kardiomiopati Restriktif
Penyebab kardiomiopati restriktif biasanya tidak diketahui. Ada dua jenis utama kardiomiopati restriktif:
- Otot jantung secara bertahap digantikan oleh jaringan parut. Jaringan parut bisa terjadi akibat cedera, misalnya karena terapi radiasi yang bisa diberikan untuk mengatasi tumor dada.
- Terdapat akumulasi atau infiltrasi bahan tertentu secara abnormal pada otot jantung, misalnya:
- Akumulasi zat besi pada orang-orang dengan kadar zat besi yang terlalu tinggi di dalam tubuh (hemokromatosis).
- Infiltrasi eosinofil (suatu jenis sel darah putih) pada otot jantung yang bisa terjadi pada orang-orang dengan sindroma hipereosinofilik.
- Akumulasi amiloid (protein yang normalnya tidak terdapat di dalam tubuh) pada otot jantung dan jaringan tubuh lainnya (amiloidosis).
- Jaringan granuloma, yaitu kumpulan sel-sel darah putih yang terbentuk sebagai respon terhadap peradangan kronis.
Gejala Kardiomiopati restriktif
Gejala Kardiomiopati Restriktif
Kardiomiopati restriktif menyebabkan gagal jantung, sehingga bisa ditemukan gejala-gejala seperti:
- Sesak napas saat melakukan aktivitas dan berbaring datar
- Pembengkakan akibat akumulasi cairan pada jaringan (edema)
Gejala lain yang bisa ditemukan:
- Nyeri dada dan pingsan, tetapi lebih jarang dibandingkan pada kardiomiopati hipertrofik
- Gangguan irama jantung
- Kelelahan
Gejala-gejala biasanya terjadi saat melakukan aktivitas, dimana jantung tidak dapat memompa darah dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan darah dan oksigen tubuh yang meningkat.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala-gejala kardiomiopati restriktif.
Diagnosis Kardiomiopati restriktif
Diagnosis Kardiomiopati Restriktif
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain :
- Elektrokardiografi (EKG), untuk mendeteksi kelainan pada aktivitas listrik jantung
- Foto rontgen dada, untuk melihat gambaran jantung
- Ekokardiografi
- MRI (Magnetic Resonance Imaging), untuk mendeteksi kelainan tekstur otot jantung akibat akumulasi atau infiltrasi bahan abnormal, seperti zat besi atau amiloid.
- Kateterisasi jantung, terkadang dilakukan untuk mengukur tekanan di dalam jantung dan mengambil contoh jaringan otot jantung untuk pemeriksaan mikroskopik, sehingga bisa diketahui bahan yang menginfiltrasi.
Namun, pada lebih dari setengah kasus, tidak ditemukan adanya penyebab spesifik dari kardiomiopati restriktif (idiopatik).
Penanganan Kardiomiopati restriktif
Penanganan Kardiomiopati Restriktif
Tidak ada terapi spesifik untuk kardiomiopati restriktif. Dokter akan mengobati penyakit yang mendasari kondisi ini.
Bila ada gagal jantung, dokter mungkin akan memberikan:
- kortikosteroid (bila Anda menderita sarkoidosis)
- diuretik
- obat untuk mengatasi aritmia (anti aritmia, beta bloker, atau penghambat kalsium)
- flebotomi
- obat-obatan untuk amyloidosis jenis tertentu
Sebagian penderita kardiomiopati restriktif pada akhirnya memerlukan transplantasi jantung. Dokter mungkin juga akan merekomendasikan terapi paliatif untuk kondisi ini.
Terkadang, gangguan yang menyebabkan kardiomiopati restriktif bisa diatasi untuk mencegah kerusakan jantung agar tidak bertambah berat atau memulihkan sebagian kerusakan yang telah terjadi. Misalnya dengan mengambil darah secara teratur dengan selang waktu tertentu, untuk mengurangi jumlah zat besi pada orang-orang dengan kelebihan zat besi.
Komplikasi Kardiomiopati Restriktif
Beberapa kompliasi akibat kardiomiopati dilatasi antara lain:
- gagal jantung
- stroke akibat bekuan darah yang terbawa ke otak
- irama jantung tidak normal
- meningkatnya risiko komplikasi selama kehamilan
- henti jantung tiba-tiba akibat irama jantung yang tidak normal (jarang terjadi)
Prognosis Kardiomiopati Restriktif
Karidomiopati restriktif merupakan kondisi yang kompleks. Angka harapan hidup penderitanya bervariasi. Dokter akan membantu Anda untuk menjaga agar jantung tetap dapat berfungsi dengan baik dan membantu Anda mendapatkan penanganan yang tepat bila penyakit memburuk.
Informasi Produk Terkait Kardiomiopati Restriktif
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Kardiomiopati Restriktif
Anda mungkin tidak dapat mencegah kondisi yang mendasari terjadinya kardiomiopati restriktif, tetapi Anda dapat menjaga kesehatan jantung dengan:
- mengontrol tekanan darah
- menjaga berat badan normal
- mengurangi stress
Konsultasikan dengan dokter langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi beban jantung.
Referensi
Referensi:
- A, J. Malcolm O. Restrictive Cardiomyopathy. Merck Manual Handbook. 2013.
- my.clevelandclinic.org/health/diseases/17427-restrictive-cardiomyopathy#outlook-prognosis
- www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/r/restrictive-cardiomyopathy.html
- www.heart.org/en/health-topics/cardiomyopathy/what-is-cardiomyopathy-in-adults/restrictive-cardiomyopathy
Diperbarui 30 Januari 2024