Nyeri Klaudikasio
Klaudikasio intermiten adalah nyeri yang menyerang betis, dan lebih jarang pada paha dan bokong, yang diinduksi oleh aktivitas fisik, dan berkurang dengan istirahat. Tingkat keparahan gejala bervariasi dari ringan hingga berat. Klaudikasio intermiten terjadi akibat iskemia otot selama latihan yang disebabkan oleh obstruksi aliran arteri.
Kondisi ini adalah masalah umum, dengan prevalensi 0,6-10% yang meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia. Hampir seperlima dari populasi di atas usia 65 memiliki klaudikasio intermiten, dan, sebagai akibat dari perubahan demografis di banyak negara maju, prevalensinya pada populasi umum cenderung meningkat secara dramatis selama 20 tahun ke depan.
Klaudikasio intermiten berdampak negatif pada berbagai aspek kualitas hidup dan pada kemampuan orang yang terkena dampak untuk terus bekerja. Dampak sosial ekonominya belum dievaluasi tetapi kemungkinan akan cukup besar. Lebih penting lagi, orang dengan klaudikasio intermiten memiliki risiko kematian yang meningkat secara signifikan.
Namun, banyak orang dengan kondisi tersebut tidak berkonsultasi dengan dokter, dan seringkali dokter tidak menyadari bahwa pasien mereka memiliki kondisi tersebut. Diagnosis dini dan pengendalian faktor risiko oleh dokter perawatan primer sangat penting untuk mengurangi angka kematian yang terkait dengan klaudikasio.
Penyebab Nyeri klaudikasio
Penyebab Nyeri Klaudikasio
Gangguan paling sering berupa sumbatan lemak/plak (aterosklerosis). Aterosklerosis membuat arteri keras dan sempit. Hal itu karena arteri tersumbat dengan gumpalan bahan lemak, kolesterol dan lainnya, yang disebut sebagai plak aterosklerotik.
Plak bisa membuat arteri sempit sehingga pasokan darah menjadi kurang sehingga timbul rasa sakit karena otot-otot kaki/lengan tidak mendapatkan cukup darah beroksigen. Oksigen adalah bahan bakar yang dibutuhkan otot untuk berkontraksi.
Arteriosklerosis dapat terbentuk di setiap/di sepanjang arteri, terutama di jantung. Penyakit arteri perifer adalah ketika aterosklerosis mempengaruhi lengan dan kaki.
Gejala Nyeri klaudikasio
Gejala Nyeri Klaudikasio
Tingkat dirasakan nyeri dari klaudikasio dapat ringan sampai sangat parah. Klaudikasio adalah yang paling umum di betis tetapi juga dapat mempengaruhi kaki, paha, pinggul, bokong, atau lengan.
- Nyeri saat berolahraga. rasa sakit atau ketidaknyamanan pada kaki, betis, paha, pinggul atau bokong tergantung di mana penyempitan arteri atau kerusakan terjadi. Klaudikasio juga bisa terjadi pada lengan.
- Nyeri intermiten. Nyeri datang dan pergi seperti nyeri timbul ketika dalam melakukan pekerjaan berat dan menghilang ketika beristirahat.
- Nyeri saat istirahat, menandakan bahwa klaudaksio sudah dalam keadaan tahap lanjut atau parah
- Kulit berubah warna atau ulserasi. Jika aliran darah sangat berkurang, jari-jari kaki atau jari-jari mungkin terlihat kebiruan atau rasa dingin saat disentuh, terutama bila dibandingkan dengan bagian lain.
- Kaki mati rasa atau melemah.
- Jika terjadi luka pada kaki maka kaki tidak akan sembuh, karena proses penyembuhan terganggu.
- Rambut rontok atau pertumbuhan rambut dan kuku lambat pada kaki.
- Kulit kaki mengkilat.
- Tidak ada denyut nadi atau denyut nadi yang lemah di kaki.
- Disfungsi ereksi pada pria.
Kapan Harus ke Dokter?
Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami nyeri tungkai bawah atau lengan ketika berolahraga. Kaludikasio dapat menyebabkan siklus yang memperburuk kesehatan kardiovaskular. Gejala nyeri dapat membuat olahraga sulit dilakukan, dan kurang olahraga dapat menyebabkan kesehatan memburuk.
Penyakit arteri perifer adalah tanda kesehatan kardiovaskular yan gburuk dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Kondisi lain yang melibatkan darah, saraf dan tulang dapat menyebabkan nyeri tungkai dan lengan saat berolahraga. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganannya yang tepat.
Diagnosis Nyeri klaudikasio
Diagnosis Nyeri Klaudikasio
- Pada pemeriksaan fisik, denyut nadi di bawah area penyempitan arteri tidak ditemukan, deru suara (bruits) melalui arteri dapat didengar dengan stetoskop, bagian luka didaerah penyembuhan yang mana aliran darah dibatasi, dan penurunan tekanan darah pada ekstremitas yang terpengaruh.
- Pemeriksaan Ankle-Brakialis Indeks (ABI). Ini adalah tes umum yang digunakan untuk mendiagnosis PAD (perifer arteri disease/penyakit arteri perifer). Pemeriksaan ini membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dengan lengan.
- USG; seperti USG Doppler, pencitraan dapat membantu dokter Anda mengevaluasi aliran darah melalui pembuluh darah dan arteri yang tersumbat atau mengidentifikasi penyempitan.
- Angiografi. Dengan menyuntikkan pewarna (kontras bahan) ke dalam pembuluh darah, tes ini memungkinkan dokter untuk melihat aliran darah melalui arteri.
- Tes darah. Sampel darah dapat digunakan untuk mengukur trigliserida dan kolesterol dan untuk memeriksa diabetes.
Penanganan Nyeri klaudikasio
Pengobatan Nyeri Klaudikasio
1. Obatan yang biasa diberikan:
- Obat penurun kolesterol.
- Obat tekanan darah tinggi.
- Obat untuk mengontrol kadar gula darah.
- Obat untuk mencegah penggumpalan darah.
- Obat anti nyeri/pereda gejala.
Pengobatan untuk penyakit arteri perifer memiliki dua tujuan utama. Yang pertama adalah untuk mengelola gejala, seperti sakit kaki, sehingga pasien dapat melanjutkan kegiatan fisik. Yang kedua adalah untuk menghentikan perkembangan aterosklerosis di seluruh tubuh untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
2. Tindakan/Revaskularisasi
Revaskularisasi artinya membuat aliran arteri baik kembali. Hal ini hampir tidak mungkin dicapai hanya dengan obat.
- Angioplasti. Dalam prosedur ini, tabung berongga kecil (kateter) dimasukan melalui pembuluh darah arteri yang terkena. Kemudian balon kecil di ujung kateter mengembang untuk membuka arteri dan meratakan penyumbatan ke dinding arteri, sementara pada waktu yang sama peregangan arteri terbuka untuk meningkatkan aliran darah.
- Bedah bypass. Dokter dapat membuat bypass graft menggunakan pembuluh darah dari bagian lain tubuh atau pembuluh darah sintetis. Teknik ini memungkinkan darah mengalir di sekitar atau mengabaikan penyempitan arteri.
- Terapi trombolitik. Jika pembekuan darah yang menutupi arteri, dokter mungkin menyuntikkan obat pelarut gumpalan darah ke dalam arteri untuk memecahnya.
Komplikasi Nyeri Klaudikasio
Komplikasi dari klaudikasio antara lain:
- tidak dapat lama berolahraga
- luka lambat sembuh
- impotensi
- sindroma jari kaki biru
- tungkai iskemik
Klaudikasio secara umum dianggap sebagai tanda peringatan aterosklerosisyang signifikan, yang menandakan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke. Komplikasi lain dari penyakit arteri perifer akibat aterosklerosis diantaranya:
- kematian jaringan otot dan kulit (gangren)
- amputasi tungkai
Prognosis Nyeri Klaudikasio
Prognosis klaudikasio intermittent bergantung pada banyak faktor.
Pada penderita yang tetap merokok, menderita hipertensi yang tidak terkontrol atau kadar glukosa yang tinggi, kondisi dapat memburuk, dan pada akhirnya diperlukan amputasi.
Selain merokok, dua faktor lain yang secara negatif memperburuk prognosis adalah penyakit diabetes dan usia lanjut. Sekitar 5 - 30% pasien meninggal dalam waktu 10 tahun, bergantung pada berat ringannya penyakit vaskular.
Informasi Produk Terkait Nyeri Klaudikasio
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Nyeri Klaudikasio
Cara terbaik untuk mencegah klaudikasio adalah dengan mempertahankan gaya hidup sehat. Artinya:
- Berhenti Merokok jika Anda seorang perokok.
- Jika Anda memiliki diabetes, jaga gula darah Anda dalam kontrol yang baik.
- Berolahraga secara teratur. Selama 30 menit setidaknya tiga kali seminggu setelah Anda mendapatkan persetujuan dari dokter.
- Menurunkan kolesterol dan tingkat tekanan darah.
- Makan makanan yang rendah lemak jenuh.
- Mempertahankan berat badan yang sehat.
Referensi
Referensi:
- Peripheral artery disease. The Merck Manual Professional Edition. http://www.merckmanuals.com/professional/cardiovascular_disorders/peripheral_arterial_disorders/peripheral_arterial_disease.html.
- Vodnala D, et al. Medical management of the patient with intermittent claudication. Cardiology Clinics. 2011;39:363.
- White C. Intermittent claudication. New England Journal of Medicine. 2007;356:1241.
- www.mayoclinic.org/diseases-conditions/claudication. 2022.
- www.ncbi.nlm.nih.gov
- www.vascularweb.org/vascularhealth/pages/peripheral-arterial-disease-%28-pad-%29-and-claudication.aspx