Intususepsi
Intususepsi merupakan suatu gangguan dimana terdapat bagian usus halus masuk ke dalam usus yang lain.
Bagian usus yang mengalami intususepsi menyebabkan sumbatan pada usus dan terhambatnya aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan infeksi, kematian jaringan usus, atau peroforasi pada usus .
Intususepsi adalah penyebab paling umum dari obstruksi usus pada anak-anak di bawah usia 3 tahun. Penyebab sebagian besar kasus intususepsi pada anak tidak diketahui. Meskipun intususepsi jarang terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus intususepsi pada orang dewasa disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti tumor.
Pada anak-anak, usus biasanya dapat dikembalikan ke posisinya melalui prosedur tindakan . Pada orang dewasa, pembedahan sering digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penyebab Intususepsi
Penyebab Intususepsi
Intususepsi merupakan penyebab sumbatan usus yang paling sering pada anak-anak yang berusia 3 bulan hingga 3 tahun. Gangguan ini sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Pada sebagian besar kasus, penyebab intususepsi belum diketahui.
Adakalanya , intususepsi terjadi pada anak yang lebih besar , yang biasanya disebabkan oleh polip , divertikulum Meckel , atau tumor. Anak-anak yang memiliki gangguan fibrosis kistik juga berisiko untuk mengalami intususepsi.
Pada bagian usus yang mengalami intususepsi yang sulit untuk dikembalikan seperti semula dapat menyebabkan sumbatan pada usus dan menghambatnya aliran darah pada bagian yang terkena. Jika aliran darah terhenti , maka bagian usus yang terkena dapat mengalami kematian jaringan. Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya perforasi pada usus yang memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalam rongga perut dan menyebabkan infeksi berat.
Gejala Intususepsi
Gejala Intususepsi
Intususepsi biasanya menyebabkan gejala-gejala berupa nyeri perut dan muntah yang tiba-tiba muncul pada anak yang tampak sehat. Gejala-gejala ini bisa terjadi berulang kali dan berlangsung selama 15-20 menit.
Pada awalnya, anak tampak cukup baik diantara masa serangan. Namun, setelah terjadi iskemia pada usus , rasa nyeri menjadi menetap, anak menjadi rewel dan atau letargis.
Beberapa anak mengeluarkan tinja yang mengandung darah dan lendir (currant jelly-like stool) atau mengalami demam. Anak-anak yang mengalami perforasi usus tampak sakit dan merasa nyeri saat perut disentuh. Terkadang bisa dirasakan adanya massa berbentuk seperti sosis pada perut , dimana terdapat intususepsi.
Kapan harus ke dokter ?
Intususepsi merupakan penyakit kegawatdaruratan yang harus segera ditangani, bawa anak anda segera ke rumah sakit terdekat jika anak anda rewel dan merasakan sakit perut yang hebat dan tiba-tiba.
Diagnosis Intususepsi
Diagnosis Intususepsi
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa , pemeriksaan fisik , dan juga pemeriksaan penunjang . Pada pemeriksaan fisik pada anak dapat ditemukannya benjolan yang teraba seperti sosis di perut.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan , yaitu USG atau pencitraan perut lainnya.
Pemindaian rontgen atau computerized tomography (CT) dapat menunjukkan obstruksi usus yang disebabkan oleh intususepsi. Gambaran pencitraan biasanya akan menunjukkan "bull's-eye" , yang menggambarkan usus yang mengalami intususepsi . Selain itu juga menunjukkan apakah terdapat perforasi pada usus .
Ditemukan "bull's-eye" pada ultrasound perut
Sumber : https://radiopaedia.org
Penanganan Intususepsi
Pengobatan Intususepsi
Jika hasil ultrasonografi menunjukkan adanya intususepsi , maka dapat dilakukan enema dengan udara. Anak akan dimasukkan selang kecil berisi udara melaui rektum dan kemudian dilakukan foto sinar-X. Tekanan dari udara yang diberikan biasanya dapat mendorong bagian usus yang mengalami intususepsi, sehingga kembali seperti semula. Foto sinar-X akan menunjukkan apakah prosedur ini berhasil atau tidak. Jika enema udara berhasil, maka anak bisa dipulangkan setelah dirawat di rumah sakit. Orang tua disarankan untuk memperhatikan apakah gejala muncul kembali, karena intususepsi bisa berulang dalam waktu 1-2 hari kemudian. Intususepsi yang berhasil diatasi dengan enema udara, dan tidak dengan tindakan pembedahan, bisa berulang kembali pada sekitar 5-10% anak.
Tindakan bedah diperlukan jika:
- Terdapat tanda-tanda perforasi usus
- Enema udara tidak berhasil mengatasi intususepsi
- Intususepsi yang berulang
Pada kasus kekambuhan, operasi dilakukan tidak hanya untuk memperbaiki gangguan yang ada, tetapi juga untuk melihat apakah terdapat polip, tumor, atau kelainan lain yang dapat menjelaskan mengapa intususepsi terjadi lagi.
Komplikasi Intususepsi
Intususepsi dapat memutus aliran darah ke bagian usus yang terkena. Jika tidak segera ditangani, usus dapat mengalami kekurangan darah dan usus dapat mengalami kematian jaringan. Usus yang mengalami kematian jaringan dapat menyebabkan robekan pada dinding usus, yang disebut perforasi. Hal ini dapat menyebabkan infeksi pada lapisan rongga perut, yang dikenal sebagai peritonitis.
Peritonitis merupakan suatu kondisi yang dapat mengancam jiwa yang segera memerlukan perawatan medis segera. Tanda dan Gejala peritonitis meliputi:
- Nyeri perut hebat
- Perut terlihat membengkak dan membesar
- Demam
- Mual dan muntah
Peritonitis juga dapat menyebabkan anak mengalami syok, seperti:
- Kulit dingin dan berkeringat yang terlihat pucat
- Denyut nadi lemah dan cepat
- Pernapasan yang mungkin lambat dan dangkal atau sangat cepat
- Perubahan kesadaran pada anak
- Anak terlihat sangat lemah
Prognosis Intususepsi
Prognosis intususepsi dapat menjadi baik, jika intususepsi segera ditangani dengan tepat. Tetapi, jika intususepsi dibiarkan terlalu lama dapat mengancam jiwa penderita. Semakin lama, bagian usus mengalami prolaps dan semakin lama tidak mendapatkan suplai darah, maka semakin tidak efektif terapi pembedahan.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Intususepsi
Sampai saat ini masih belum diketahui cara untuk menghindari intususepsi karena penyebabnya masih belum diketahui secara pasti.
Referensi
Referensi :
- C, William J. Intussusception. Merck Manual Home Health Handbook. 2012
- Mayo Clinic. Intususepsi . 2023