Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kelainan Jiwa pada Masa Kanak-kanak

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Kelainan Jiwa pada Masa Kanak-kanak

Kelainan Jiwa pada Masa Kanak-kanak

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Ada berbagai gangguan kesehatan mental yang dapat terjadi pada saat masa kanak-kanak dan remaja, misalnya depresi dan gangguan makan. Gangguan tertentu juga hanya terjadi saat masa kanak-kanak, misalnya autisme.

Beberapa gangguan terutama mempengaruhi perilaku, menyebabkan anak mengganggu orang lain, termasuk guru, teman sebaya, dan anggota keluarga. Gangguan ini disebut juga sebagai gangguan perilaku disruptif, yaitu meliputi gangguan perilaku, gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas, dan gangguan perilaku menentang.

Selain mempengaruhi kesehatan mental, beberapa gangguan pada anak juga dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan secara keseluruhan. Gangguan ini disebut sebagai gangguan spektrum autisme, antara lain berupa autisme, sindroma Asperger, sindroma Rett, dan gangguan disintegratif pada anak. 


Penyebab Kelainan jiwa pada masa kanak-kanak

Penyebab pasti sebagian besar gangguan mental belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa terdapat kombinasi berbagai faktor yang mungkin berperan dalam terjadinya gangguan mental, meliputi:

  • Faktor genetik. Gangguan mental cenderung diturunkan dalam keluarga, yang berarti kemungkinan untuk terkena gangguan mental bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya.
  • Faktor biologi. Sebagian gangguan mental berkaitan dengan zat-zat kimia tertentu di otak yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter membantu komunikasi antar sel-sel saraf di otak. Jika zat-zat kimia ini mengalami ketidakseimbangan atau tidak bekerja dengan baik, maka komunikasi antar sel saraf menjadi terganggu sehingga menimbulkan berbagai gejala. Selain itu, adanya kelainan atau cedera pada area tertentu di otak juga berhubungan dengan gangguan mental tertentu.
  • Trauma psikologis. Beberapa gangguan mental mungkin dipicu oleh adanya trauma psikologis, antara lain akibat: mendapat perlakuan yang menimbulkan emosi yang berat (misalnya karena pelecehan seksual atau mendapat kekerasan fisik) atau baru kehilangan orang yang penting atau sangat dicintai (misalnya kehilangan orang tua)
  • Stress dari lingkungan. Kejadian-kejadian traumatik atau menekan bisa memicu terjadinya gangguan mental pada orang yang memiliki kerentanan terhadap gangguan mental.

Gejala Kelainan jiwa pada masa kanak-kanak

Gejala-gejala gangguan mental pada anak sangat bervariasi, tergantung dari jenis gangguan mental yang dialami. Gejala-gejala gangguan mental terkadang mirip dengan perasaan yang umum dialami oleh setiap anak, misalnya kesedihan, kemarahan, kecurigaan, kegirangan, menarik diri, dan kesepian. Perbedaan antara adanya gangguan dan perasaan yang normal adalah seberapa jauh perasaan tersebut menjadi sangat berpengaruh pada anak hingga menyebabkan gangguan dalam beraktivitas.

Ada beberapa gejala umum yang dapat terjadi, antara lain:

  • perubahan dalam prestasi di sekolah, misalnya nilai yang jelek meskipun telah berusaha dengan baik
  • adanya penyalahgunaan obat dan atau alkohol
  • tidak mampu untuk mengatasi masalah dan aktivitas sehari-hari
  • mengalami gangguan makan dan atau gangguan tidur (misalnya sulit tidur atau terus mengalami mimpi buruk)
  • memiliki banyak keluhan akan penyakit fisik
  • menentang aturan, membolos sekolah, mencuri, atau merusak barang-barang
  • adanya mood yang negatif untuk waktu lama, seringkali disertai adanya nafsu makan yang buruk dan ide-ide untuk bunuh diri
  • seringkali meledak marah
  • kehilangan minat pada aktivitas dan teman-teman yang biasanya disukai
  • sering menyendiri
  • memiliki kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan
  • hiperaktivitas
  • adanya perilaku agresif dan ketidakpatuhan yang menetap
  • mendengar atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi)

Diagnosis Kelainan jiwa pada masa kanak-kanak

Seperti pada orang dewasa, gangguan mental pada anak didiagnosa berdasarkan tanda dan gejala yang mengarah pada gangguan tertentu. Namun, proses ini bisa lebih sulit dilakukan pada anak-anak. Banyak perilaku yang tampak seperti gejala-gejala gangguan mental, tetapi dapat merupakan bagian normal perkembangan anak, misalnya kecemasan, sering meledak marah, atau adanya kebiasaan makan yang aneh. Perilaku-perilaku ini bisa menjadi gejala jika sangat sering terjadi, berlangsung untuk waktu yang lama, terjadi pada usia yang tidak biasanya, atau jika sampai sangat mengganggu anak dan atau keluarga.

Jika gejala-gejala muncul, maka perlu dilakukan pemeriksaan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada pemeriksaan yang dapat mendiagnosa secara spesifik gangguan mental, tetapi berbagai pemeriksaan dilakukan untuk menyingkirkan penyakit fisik atau penyebab lain yang mungkin menimbulkan gejala (misalnya efek samping obat tertentu).

Jika tidak ditemukan adanya penyakit fisik tertentu, maka anak kemudian bisa diperiksa lebih lanjut oleh psikiater atau psikolog anak untuk mendiagnosa dan mengobati gangguan mental yang terjadi. Diagnosa didasarkan pada laporan gejala-gejala yang terjadi pada anak dan pengamatan sikap dan tingkah laku anak.


Penanganan Kelainan jiwa pada masa kanak-kanak

Untuk saat ini, banyak pilihan terapi untuk anak sama dengan yang digunakan untuk orang dewasa. Pilihan terapi yang paling sering digunakan antara lain:

  • Obat-obatan. Banyak gangguan mental yang efektif diatasi dengan pemberian obat-obatan, misalnya obat anti-psikotik, obat penstabil mood, atau obat anti-depresan. Pengobatan tergantung dari jenis gangguan mental yang dialami.
  • Psikoterapi. Psikoterapi dilakukan oleh ahli kesehatan mental untuk membantu penderita menghadapi penyakitnya.
  • Terapi kreatif, misalnya terapi seni atau terapi bermain, mungkin dapat membantu, terutama anak-anak yang masih kecil yang mungkin mengalami kesulitan dalam mengatakan pikiran dan perasaannya.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Sebagian besar gangguan mental disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor dan tidak dapat dicegah. Namun, jika gejala-gejala dapat dikenali dan terapi diberikan sejak dini, maka banyak efek negatif dapat dicegah atau setidaknya diminimalkan.


Referensi

Referensi:

  • J, Hugh F. Overview of Mental Health Disorders in Children. Merck Manual. 2009.
  • K, Marina. Mental Illness in Children. Medicine Net. 2012.
  • K, Marina. Mental Illness in Children. Web MD. 2012.