Tumor Jinak Esofagus
Tumor jinak esofagus adalah pertumbuhan sel-sel yang abnormal pada esofagus (saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung) sehingga membentuk benjolan, tetapi bukan merupakan suatu keganasan. Tumor jinak esofagus jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan masalah yang sangat mengganggu.
Bentuk tumor jinak esofagus yang paling sering terjadi adalah leiomyoma, yaitu tumor yang berasal dari otot polos. Tumor ini paling sering terjadi pada orang-orang yang berusia antara 30-60 tahun.
Penyebab Tumor jinak esofagus
Penyebab Tumor Jinak Esofagus
Penyebab terjadinya tumor jinak di esofagus belum diketahui secara pasti. Leiomyoma berasal dari proliferasi sel-sel otot polos yang berlebihan dan paling sering terjadi pada 2/3 bagian bawah esofagus.
Gejala Tumor jinak esofagus
Gejala Tumor Jinak Esofagus
Gejala-gejala tumor jinak esofagus tergantung dari ukuran tumor dan komplikasi yang ada. Leiomyoma esofagus jarang menimbulkan gejala jika tumor berukuran kurang dari 5 cm. Namun, tumor yang besar dapat menimbulkan gejala-gejala seperti :
- Gangguan menelan
- Rasa tidak nyaman di daerah belakang tulang dada
- Nyeri dada
- Sumbatan esofagus
- Regurgitasi, dimana makanan yang ditelan berbalik ke atas
Selain itu, pada kasus yang jarang, bisa terbentuk ulkus, perdarahan, atau keduanya.
Diagnosis Tumor jinak esofagus
Diganosis Tumor Jinak Esofagus
Beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis tumor jinak esofagus :
- Pemeriksaan rontgen esofagus dengan barium
- Esofagoskopi, yaitu dengan melihat bagian dalam esofagus secara langsung dengan alat yang dimasukkan melalui mulut.
- Biopsi, yaitu dengan mengambil contoh jaringan tumor pada esofagus untuk dilakukan pemeriksaan secara mikroskopik.
- Pemeriksaan pencitraan lainnya, seperti CT scan atau MRI
Penanganan Tumor jinak esofagus
Pengobatan Tumor Jinak Esofagus
Kebanyakan tumor jinak esofagus berukuran kecil dan tidak memerlukan pengobatan.
Jika ukurannya cukup besar hingga menimbulkan gejala, mungkin perlu diperlukan tindakan invasif.
Para ahli menggunakan pendekatan minimal invasif bila memungkinkan , yaitu :
- Reseksi mukosa endoskopi: Dengan menggunakan instrumen khusus untuk mengakses kerongkongan (endoskopi) dengan menjebak tumor dan mengangkatnya.
- Diseksi submukosa endoskopi: Prosedur ini dimulai dengan membuat bantalan antara jaringan sehat dan tumor dengan sedikit cairan. Lalu, kemudian mengangkat tumor (diseksi).
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi :
- L, Elliot M. Esophageal Tumors that are Not Cancerous. Merck Manual. 2013.
- M, Sandeep. Esofageal Leiomyoma. Medscape. 2012.
- https://stanfordhealthcare.org
Diperbarui 5 September 2023