Gangguan Lidah
Beberapa gangguan lidah yang dapat terjadi:
-
Luka. Luka pada lidah paling sering menyebabkan ketidaknyamanan pada lidah. Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan perasa sehingga lebih peka terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh. Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi dapat cepat sembuh kembali. Gigi yang tajam atau rusak bisa mengiritasi jaringan yang sensitif tersebut.
-
Gangguan pertumbuhan. Pertumbuhan lapisan vili-vili lidah yang terlalu cepat dari normal bisa membuat lidah tampak berbulu (hairy). Lidah juga bisa tampak berbulu setelah demam, setelah pengobatan antibiotik, atau akibat terlalu sering menggunakan pencuci mulut peroxide. Pertumbuhan vili pada ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu (Hairy leukoplakia). Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik dari AIDS.
-
Perubahan warna. Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang merokok atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
Ujung lidah bisa terlihat berwarna hitam jika seseorang menggunakan sediaan bismuth untuk gangguan perut. Penyikatan lidah dengan menggunakan sikat gigi atau pengikis lidah bisa menghilangkan beberapa perubahan warna.
Anemia kekurangan zat besi bisa membuat lidah terlihat pucat dan lembut. Anemia pernisiosa, yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12, bisa juga membuat lidah terlihat pucat dan lembut. Tanda pertama pada demam scarlet kemungkinan berubah dari warna normal lidah menjadi warna strawberi, dan kemudian warna rasberi.
Lidah merah-strawberi pada anak kecil bisa juga menjadi sebuah tanda penyakit Kawasaki. Lidah merah lembut dan mulut menyakitkan bisa mengindikasi pellagra, sebuah jenis kekurangan gizi yang disebabkan oleh kekurangan niacin (Vitamin B3) pada makanan. Lidah merah bisa juga meradang (glossitis), lidah merah, menyakitkan, dan bengkak.
Bercak keputih-putihan, serupa dengan apa yang ditemukan di dalam pipi, bisa disertai demam, dehidrasi, sifilis tahap kedua, sariawan, lichen planus, leukoplakia, atau gangguan pernapasan mulut.
Pada lidah geografis, beberapa daerah lidah berwarna putih atau kuning dan kasar, sebaliknya bagian lain berwarna merah dan lembut. Daerah tersebut berubah warna terjadi sekitar lebih dari satu periode mingguan sampai tahunan. Keadaan tersebut biasanya tidak menyakitkan, dan tidak memerlukan pengobatan.
-
Luka dan benjolan: luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, infeksi sifilis tahap-awal, atau akibat gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya.
Adanya benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, namun adanya sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat keganasan.
Daerah berwarna putih atau merah yang tidak bisa dijelaskan, luka, atau bengkak yang menjadi keras pada lidah, khususnya jika tidak terasa sakit, kemungkinan merupakan suatu tanda keganasan dan harus diteliti oleh seorang dokter atau dokter gigi.
Kebanyakan kanker mulut tumbuh pada salah satu sisi lidah atau pada dasar mulut. Kanker hampir tidak pernah muncul di ujung lidah, kecuali ketika kanker tersebut terjadi akibat sifilis yang tidak diobati.
-
Rasa tidak nyaman : Lidah yang terasa tidak nyaman bisa diakibatkan dari iritasi makanan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet. Obat tertentu juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah.
Infeksi umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah thrush (candidiasis), dimana jamur membentuk lapisan putih yang cepat tumbuh menutupi lidah. Nyeri intensif pada seluruh mulut bisa disebabkan oleh sindrom mulut terbakar. Biasanya, hal ini adalah proses eliminasi untuk menemukan apa yang menyebabkan rasa tidak nyaman.
Rasa tidak nyaman pada lidah yang tidak disebabkan oleh infeksi biasanya diobati dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya dengan mengubah pemakaian merek pasta gigi, menghentikan makan makanan yang mengiritasi, atau memperbaiki gigi yang tajam atau patah ke dokter gigi.
Terkadang berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Jamur pada lidah bisa diobati dengan obat anti jamur, seperti nystatin atau fluconazole.
Burning Mouth Syndrome
|
Sindrom mulut terbakar (juga disebut oral dysesthesia) sangat sering terjadi pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling sering terkena adalah lidah (nyeri pada lidah disebut glossodynia). Rasa terbakar yang menyakitkan bisa mengenai seluruh mulut (terutama lidah, bibir, dan langit-langit mulut [palate]) atau hanya lidah. Rasa terbakar mungkin dirasakan terus menerus atau hanya sebentar-sebentar disertai rasa kering pada mulut, dan haus yang berubah-ubah. Keadaan ini dapat berdampak pada perubahan seseorang dalam kebiasaan makan, menjadi lekas marah, depresi, dan penghindaran pada orang lain. Sindrom mulut terbakar tidak sama dengan rasa tidak nyaman sementara yang kebanyakan orang alami setelah makan makanan yang mengiritasi atau makanan asam. Penyebab umum sindroma mulut terbakar adalah:
Keadaan tersebut dapat didiagnosa oleh dokter tetapi lebih sulit untuk diobati. Sering minum air atau mengunyah permen karet bisa membantu mulut tetap lembab. Antidepresan, seperti nortriptyline, atau obat-obat anti cemas, seperti clonazepam, kadangkala sangat membantu, meskipun obat-obatan ini bisa membuat gejala-gejala memburuk dengan menyebabkan mulut kering. Kadangkala gejala-gejala timbul tanpa pengobatan tetapi bisa kembali kemudian. |
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.