Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Gangguan Kecemasan Berpisah

BELLA PRICYLLA
27 Maret 2024
Gangguan Kecemasan Berpisah

Gangguan Kecemasan Berpisah

BELLA PRICYLLA
27 Maret 2024

Kecemasan untuk berpisah (Separation Anxiety) adalah rasa takut yang dialami oleh anak kecil bahwa orang tuanya akan meninggalkan mereka. Rasa cemas atau takut ini normal dialami oleh anak-anak yang masih kecil (sekitar usia 8-14 bulan).

Anak biasanya akan masuk dalam tahap di mana mereka sangat melekat dengan orang tuanya dan takut terhadap orang atau tempat lain yang baru. Rasa cemas ini biasanya akan mulai hilang setelah anak berusia 2 tahun.

Ketika rasa takut ini terjadi pada anak yang berusia di atas 6 tahun, di mana rasa takut itu berlebihan dan berlangsung selama lebih dari 4 minggu, maka anak mungkin mengalami gangguan kecemasan berpisah (separation anxiety disorder).

Adanya rasa cemas normal terjadi saat anak meninggalkan orang tua atau rumah, misalnya saat mulai sekolah. Tetapi rasa cemas ini seharusnya akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

Jika rasa cemas yang terjadi sangat berlebihan, sampai membuat anak tidak mau pergi sekolah atau tidak mau bermain dengan anak-anak seusianya, maka kecemasan ini kemungkinan sudah tidak normal (gangguan kecemasan untuk berpisah).

Gangguan kecemasan berpisah merupakan suatu keadaan di mana anak menjadi takut dan cemas saat berada jauh dari rumah atau terpisah dari orang yang disayangi (biasanya orang tua atau pengasuhnya). Beberapa anak juga mengalami adanya gejala-gejala fisik, seperti sakit kepala atau sakit perut, saat memikirkan bahwa dirinya akan berpisah.

Rasa takut untuk berpisah ini menyebabkan tekanan yang besar pada anak dan dapat mengganggu aktivitas normal anak, misalnya pergi ke sekolah atau bermain dengan anak-anak lainnya.


Penyebab Gangguan kecemasan berpisah

Penyebab Gangguan Kecemasan Berpisah

Gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, ketimbang oleh hanya satu faktor.

Gangguan ini seringkali terjadi setelah adanya suatu kejadian traumatik atau yang sangat menekan kehidupan anak, misalnya dirawat inap di rumah sakit, kematian orang yang disayangi atau hewan peliharaan, atau pindah ke lingkungan yang lain (pindah rumah atau pindah sekolah).

Anak-anak yang memiliki orang tua yang sangat protektif bisa lebih rentan untuk mengalami gangguan kecemasan berpisah. Selain itu, bukti bahwa anak-anak dengan gangguan ini seringkali memiliki anggota keluarga dengan gangguan cemas atau gangguan mental lainnya menunjukkan bahwa ada kemungkinan gangguan tersebut bisa diturunkan.


Gejala Gangguan kecemasan berpisah

Gejala Gangguan Kecemasan Berpisah

Pada gangguan ini, kecemasan yang terjadi jauh lebih besar dan melebihi yang seharusnya terjadi pada anak-anak seusianya dan pada tahap perkembangan yang dialami. Gangguan kecemasan berpisah umumnya terjadi pada anak kecil dan jarang terjadi terjadi setelah masa pubertas.

Anak-anak mengalami tekanan yang besar saat dipisahkan dari rumah atau dari orang yang sangat melekat padanya. Peristiwa dramatis umumnya terjadi saat melakukan perpisahan. Peristiwa perpisahan biasanya menyakitkan baik untuk orang tua maupun anak.

Anak seringkali menangis dan memohon agar orang tuanya tidak pergi meninggalkannya. Jika peristiwa tersebut bertambah lama, maka perpisahan akan menjadi semakin sulit. Jika orang tua juga pencemas, maka anak akan menjadi semakin cemas, demikian seterusnya.

Setelah orang tua pergi, anak ingin dipersatukan kembali dengan orang tuanya. Anak biasanya ingin tahu di mana orang tuanya berada dan merasa takut bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya atau orang tuanya.

Pergi sendirian tanpa orang tua membuat anak merasa tidak nyaman. Anak bisa menolak untuk pergi sekolah, berkemah, atau menginap di rumah teman. Beberapa anak tidak bisa berada sendirian di dalam suatu ruangan, mereka biasanya melekat pada orang tua, atau membuntuti orang tua mereka di sekeliling rumah.

Kesulitan seringkali terjadi saat waktu tidur. Anak dengan gangguan kecemasan berpisah bisa memaksa orang tua atau pengasuhnya untuk tetap berada bersamanya sampai ia tidur. Mimpi buruk bisa menunjukkan adanya ketakutan pada anak. Anak seringkali juga mengalami gejala-gejala fisik.

Anak biasanya tampak normal saat ada orang tuanya. Akibatnya, gangguan bisa tampak lebih ringan dibanding sebenarnya. Semakin lama gangguan berlangsung, maka semakin berat gangguan yang terjadi.


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasikan anak anda ke dokter, jika anda menilai anak anda sering mengalami kecemasan saat berpisah dengan anda.

Gangguan kecemasan berpisah biasanya tidak dapat hilang tanpa pengobatan yang tepat. Tanpa pengobatan gangguan kecemasan berpisah dapat menyebabkan gangguan panik atau gangguan kecemasan lainnya hingga dewasa.


Diagnosis Gangguan kecemasan berpisah

Diagnosis Gangguan Kecemasan Berpisah

Diganosis didasarkan pada deskripsi mengenai perilaku anak di masa lalu dan terkadang pengamatan pada peristiwa perpisahan yang dialami anak. Gangguan baru didiagnosis jika gejala berlangsung setidaknya selama satu bulan dan menyebabkan tekanan yang besar atau sangat mengganggu anak dalam beraktivitas.


Penanganan Gangguan kecemasan berpisah

Penanganan Gangguan Kecemasan Berpisah

Diperlukan terapi perilaku. Terapi ini melibatkan orang tua dan pengasuhnya untuk membuat saat perpisahan menjadi sesingkat mungkin dan mengajarkan mereka bagaimana bereaksi terhadap protes yang diberikan oleh anak. Psikoterapi individu dan keluarga juga dapat membantu.

Tujuan terapi adalah membuat anak untuk bisa kembali sekolah. Dengan membuat anak memiliki keterikatan pada salah satu orang dewasa di sekolah juga mungkin bisa membantu. Namun jika gangguan yang terjadi bersifat berat, maka bisa digunakan obat-obat untuk mengurangi rasa cemas.

Anak-anak bisa mengalami kekambuhan setelah masa liburan. Untuk itu, orang tua seringkali disarankan untuk mengatur agar ada waktu-waktu berpisah dengan anak selama masa ini sehingga membantu anak tetap terbiasa berada jauh dari mereka.


Komplikasi Gangguan Kecemasan Berpisah

Gangguan kecemasan berpisah dapat menyebabkan tekanan yang besar pada penderita serta terganggunya fungsi pada kehidupan sosial di tempat kerja atau sekolah.

Gangguan yang dapat menyertai gangguan kecemasan berpisah antara lain:

  • Gangguan kecemasan lainnya, seperti gangguan kecemasan umum, serangan panik, fobia, gangguan kecemasan sosial, atau agorafobia
  • Gangguan obsesif-kompulsif
  • Depresi

Prognosis Gangguan Kecemasan Berpisah

 

Gangguan kecemasan berpisah umumnya memiliki prognosis yang baik, meskipun gangguan ini dapat berlanjut hingga dewasa pada sekitar 1/3 anak-anak dan remaja.

Pertemanan dan akademis dapat terganggu karena anak menghindari sekolah atau kegiatan sosial lainnya di mana mereka mungkin terpisah dari figur orang terdekatnya.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Gangguan Kecemasan Berpisah

Tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah terjadinya gangguan ini, tetapi dengan mengenali dan menindaklanjuti adanya gejala-gejala yang muncul bisa meminimalkan tekanan pada anak dan mencegah gangguan yang membuat anak tidak mau berpisah (misalnya untuk pergi sekolah). Selain itu, anak juga perlu diberikan dukungan agar bisa mandiri dan percaya diri, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya kecemasan di kemudian hari.


Referensi

Referensi:

  • E, Roxanne D. Separation Anxiety Disorder. Medicine Net. 2010.
  • G, Joseph. Separation Anxiety in Children. Web MD. 2012.
  • Mayo Clinic. Separation Anxiety in Children. 2021
  • J, Hugh F. Anxiety Disorders in Children. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.
  • P, Elizabeth J. Separation Anxiety. Merck Manual Home Health Handbook. 2009.