Kanker Anus
Kanker anus adalah kanker yang menyerang jaringan anus.
Kebanyakan kanker anus adalah karsinoma sel skuamosa (SCC). Sel skuamosa adalah jenis sel yang melapisi permukaan saluran anus.
Beberapa kanker anus adalah adenokarsinoma pada anus yaitu kanker sel yang membuat lendir yang membantu tinja keluar dengan lancar dari anus. Dalam kasus yang lebih jarang, beberapa SCC mempengaruhi kulit di luar anus (kanker kulit perianal). Kanker dubur adalah kanker langka. Diperkirakan lebih dari 600 orang terdiagnosis kanker dubur pada tahun 2022. Rata-rata usia saat terdiagnosis adalah 67 tahun.
Penyebab Kanker anus
Penyebab Kanker Anus
Penyebab paling umum dari kanker anus adalah human papilloma virus (HPV) yang mencakup sekitar 90 persen kasus.
- Menderita penyakit seperti klamidia, kutil dubur dan AIDS/HIV
- Wanita yang pernah menderita kanker serviks, vulva, atau vagina atau riwayat sel abnormal pada serviks, vulva, atau vagina
- Orang yang melakukan hubungan seks anal mungkin memiliki peningkatan risiko kanker anus mungkin karena peningkatan risiko infeksi HPV
- Orang dengan sistem kekebalan yang lemah
- Merokok
Gejala Kanker anus
Gejala Kanker Anus
Gejala-gejala yang bisa ditemukan antara lain:
- Perdarahan saat buang air besar
- Rasa nyeri dan terkadang gatal di sekitar anus
Namun, sekitar 25% orang dengan kanker anus tidak memiliki gejala. Pada kasus ini, kanker biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat melakukan pemeriksaan.
Diagnosis Kanker anus
Diagnosis Kanker Anus
Diagnosa kanker anus didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan. Pada pemeriksaan colok dubur, anus dan rektum bagian bawah diperiksa untuk merasakan apakah ada daerah yang berbeda dengan sekitarnya. Daerah yang abnormal kemudian dilakukan biopsi, dimana contoh jaringan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop.
Penanganan Kanker anus
Pengobatan Kanker Anus
Penanganan untuk kanker anus berupa terapi radiasi yang dikombinasi dengan kemoterapi ketimbang dikombinasi dengan pembedahan. Pembedahan harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah kerusakan otot yang berfungsi menjaga agar anus tetap tertutup sampai seseorang hendak buang air besar.
Terkadang perlu dilakukan biopsi ulang setelah dilakukan terapi untuk melihat apakah terjadi kekambuhan.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi:
- L, Elliot M. Anal Cancer. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- www.cancer.org.au
Diperbarui 1 September 2023