Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Gangguan Dismorfik Tubuh

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Gangguan Dismorfik Tubuh

Gangguan Dismorfik Tubuh

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Gangguan dismorfik tubuh merupakan suatu gangguan di mana seseorang terus memikirkan dan meyakini bahwa terdapat cacat pada penampilan diri, yang sebenarnya tidak ada atau kecil, sehingga membuat penderita menjadi sangat tertekan dan mengganggu aktivitas.


Penyebab Gangguan dismorfik tubuh

Penyebab Gangguan Dismorfik Tubuh

Penyebab terjadinya gangguan ini belum diketahui secara jelas. Orang-orang dengan gangguan dismorfik tubuh percaya bahwa mereka memiliki ketidaksempurnaan atau cacat pada penampilan fisiknya, yang sebenarnya tidak ada atau kecil. Gangguan ini biasanya mulai terjadi saat masa remaja.

Gangguan ini bisa terjadi akibat kombinasi berbagai hal seperti:

  • Kelainan struktur atau neurokimia otak
  • Genetik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan dismorfik tubuh lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat gangguan ini dalam keluarga.
  • Lingkungan. Pengalaman hidup, kebudayaan, dan lingkungan bisa mempengaruhi terjadinya gangguan ini, terutama jika memberikan pengalaman negatif tentang citra diri atau kondisi tubuh seseorang.

Gejala Gangguan dismorfik tubuh

Gejala Gangguan Dismorfik Tubuh

Tanda dan gejala gangguan dismorfik tubuh bisa berupa:

  • Preokupasi terhadap penampilan fisik secara berlebihan. Penderita menghabiskan waktu berjam-jam untuk terus memikirkan cacat yang ia bayangkan dimilikinya.
  • Sering memperhatikan gambaran diri di cermin, atau sebaliknya, menghindari gambaran diri di cermin
  • Adanya keyakinan yang kuat bahwa dirinya memiliki kelainan atau cacat pada penampilan yang membuatnya jelek
  • Adanya keyakinan bahwa orang lain melihat penampilan dirinya secara negatif
  • Menghindari situasi sosial
  • Merasa hanya ingin berada di rumah
  • Kebutuhan untuk mendapat penghiburan dari orang lain mengenai penampilan dirinya
  • Sering membeli kosmetik dengan sedikit rasa puas
  • Berpakaian atau berolahraga secara berlebihan sebagai upaya memperbaiki penampilan
  • Kebutuhan untuk menumbuhkan janggut atau memakai kosmetik/pakaian yang berlebihan untuk menyamarkan kecatatan yang ada
  • Membandingkan penampilan diri dengan orang lain
  • Keengganan untuk ikut masuk dalam foto
  • Menjalani pengobatan medis, perawatan gigi, atau operasi, terkadang sampai berulang kali untuk memperbaiki kecatatan yang diyakininya ada

Bagian tubuh yang umumnya menjadi obsesi penderita antara lain:

  • Wajah: hidung, keriput, atau jerawat
  • Rambut: penampilan, tipis, dan kebotakan
  • Kulit dan penampakan vena
  • Ukuran payudara
  • Ukuran dan tonus otot
  • Genitalia

Seseorang bisa menjadi sangat yakin akan kecacatan yang ia bayangkan ada meskipun tidak benar, tidak peduli seberapa banyak orang lain mencoba meyakinkan hal yang sebaliknya. Pemikiran dan keyakinan yang berlebihan akan kecacatan tersebut sangat mempengaruhi hidup, sehingga membuat penderita tidak masuk sekolah, kerja, atau situasi sosial tertentu.


Diagnosis Gangguan dismorfik tubuh

Diagnosis Gangguan Dismorfik Tubuh

Karena banyak orang dengan gangguan dismorfik tubuh terlalu malu untuk menunjukkan gejala-gejala yang mereka alami, maka gangguan ini bisa tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun. Gangguan ini bisa dibedakan dari kekhawatiran normal mengenai penampilan, karena adanya preokupasi yang menghabiskan banyak waktu dan menyebabkan penderita merasa sangat tertekan atau mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.


Penanganan Gangguan dismorfik tubuh

Pengobatan Gangguan Dismorfik Tubuh

Penanganan yang diberikan untuk gangguan dismorfik tubuh tidak mudah untuk dilakukan, terutama jika penderita tidak mau dan aktif berpartisipasi dalam proses pengobatan. Namun, terapi juga bisa berhasil dilakukan, misalnya berupa terapi perilaku dan kognitif, yang bertujuan untuk:

  • Membantu penderita untuk menyadari kondisi, perasaan, pikiran, mood, dan perilakunya
  • Membantu penderita untuk menghentikan pikiran-pikiran negatif dan melihat dirinya dengan cara positif dan realistis
  • Belajar untuk mengatasi desakan untuk melakukan tindakan-tindakan ritual yang biasanya dilakukan, misalnya sering bercermin
  • Belajar bagaimana bersosialisasi dengan orang lain

Selain itu, pemberian obat-obatan, juga bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi lain yang menyertai, misalnya depresi.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Body Dysmorphic Disorder. 2013.
  • P, Katharine A. Body Dysmorphic Disorder. Merck Manual Home Health Handbook. 2008

Diperbarui 1 Seotember 2023