Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Diabetes Melitus (Kencing Manis)

BELLA PRICYLLA
9 Januari 2024
Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Diabetes Melitus (Kencing Manis)

BELLA PRICYLLA
9 Januari 2024

Diabetes melitus mengacu pada sekelompok penyakit yang mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan gula darah/glukosa. Glukosa merupakan sumber energi penting bagi tubuh.

Penyebab diabetes berbeda-beda bergantung pada jenis diabetesnya.

Diabetes kronis mencakup diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes yang reversibel mencakup pra-diabetes dan diabetes gestasional.

Pra-diabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi tidak mencapai kategori diabetes. Pra-diabetes dapat menjadi diabetes bila tidak ada tindakan pencegahan yang dilakukan.

Diabetes gestasional terjadi ketika hamil, tetapi menghilang setelah bayi lahir.


Penyebab Diabetes melitus

Penyebab Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.

Penderita diabetes melitus tipe I (diabetes yang tergantung kepada insulin) menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Sebagian besar diabetes melitus tipe I terjadi sebelum usia 30 tahun.

Para ahli meyakini bahwa faktor lingkungan (seperti infeksi virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Terjadinya hal ini dipengaruhi oleh adanya faktor genetik.

Pada diabetes melitus tipe II (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin), pankreas tetap menghasilkan insulin, dengan jumlah yang terkadang lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efek insulin, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif. Sekitar 90% penderita diabetes menderita diabetes tipe II.

Faktor risiko untuk diabetes tipe II adalah obesitas. 80-90% penderita diabetes tipe II mengalami obesitas. Diabetes tipe II juga cenderung bersifat diturunkan.

Penyebab diabetes lainnya adalah:

  • Obat-obatan yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin, antara lain kortikosteroid dan furosemid.
  • Kehamilan (diabetes gestasional). Hormon-hormon yang dihasilkan saat kehamilan bisa membuat sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin.

Gejala Diabetes melitus

Gejala Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Gejala yang bisa ditemukan antara lain:

  • Sering buang air kecil
  • Haus yang berlebihan
  • Penurunan berat badan, sehingga penderita seringkali merasa sangat lapar dan menjadi lebih banyak makan
  • Rentan terkena infeksi
  • Gejala lain, seperti pandangan kabur, mual, pusing, dan berkurangnya ketahanan saat olahraga

Kapan harus ke Dokter?

  • Bila Anda merasa memiliki tanda atau gejala diabetes, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang lengkap dan terapi yang tepat.
  • Bila Anda sudah terdiagnosis diabetes, periksakan diri dengan teratur untuk mengetahui apakah gula darah Anda stabil.

Diagnosis Diabetes melitus

Diagnosis Diabetes Melitus

Diagnosis diabetes berdasarkan pada:

  • Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dL. (Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam). Atau
  • Pemeriksaan glukosa plama ≥200 mg/dL, 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram. Atau
  • Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dL dengan keluhan klasik. Atau
  • Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang terstandardisasi oleh National Glycohaemoglobin Standardization Program (NGSP).

Hasil pemeriksaan yang tidak memenuhi kriteria normal atau kriteria DM digolongkan ke dalam kelompok prediabetes yang meliputi: toleransi glukosa terganggu (TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT).

  • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa antara 100 - 125 mg/dL dan pemeriksaan TTGO glukosa plasma 2 jam <140 mg/dL.
  • Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 jam setelah TTGO antara 140 - 199 mg/dL dan glukosa plasma puasa <100 mg/dL.
  • bersama-sama didapatkan hasil GDPT dan TGT
  • Diagnosis prediabetes juga dapat ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan HbA1c yang menunjukkan angka 5,7 - 6, 4%.
  HbA1c(%) Glukosa darah puasa (mg/dL) Glukosa plasma 2 jam setelah TTGO (mg/dL)
Diabetes ≥6,5 ≥126 mg/dL ≥200 mg/dL
Prediabetes 5,7 - 6,4 100 - 125 140 -199
Normal <5,7 <100 <140

 

  Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar gluksoa darah sewaktu (mg/dL) Plasma vena <100 100-199 ≥200
Darah kapiler <90 90-199 ≥200
Kadar glukosa darah puasa (mg/dL) Plasma vena <100 100-125 ≥126
Darah kapiler <90 90-99 ≥100

Sumber: pbperkeni.or.id


Penanganan Diabetes melitus

Pengobatan Diabetes Melitus

Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan, tetapi jika gula darah semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang adalah semakin berkurang.

Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet.

Pengaturan diet sangat penting. Konsumsi kalori dan terutama makanan manis diatur sesuai kebutuhan dan harus makan dengan jadwal yang teratur.

Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. Tetapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah dan berat badan.

Semua penderita diabetes hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka juga harus memahami bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi.

Penderita harus memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan kaki. Kuku penderita harus dipotong secara teratur.

Penting juga untuk memeriksa kesehatan mata supaya bisa diketahui perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata.

1. Terapi sulih insulin

Pada diabetes tipe I, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan.

2. Obat-obat antihiperglikemia oral

Obat antihiperglikemia oral diberikan bersamaan dengan pengatuan makan dan olahraga.

Berbagai obat antihiperglikemia yang ada antara lain:

  1. Pemacu sekresi insulin. Misalnya golongan sulfonilurea (glibenclamide), dan glinid (Repaglinid dan Nateglinid).
  2. Peningkatan sensitivitas insulin. Misalnya metformin dan tiazolidinedion.
  3. Penghambat alfa glukosidase. Misalnya acarbose.
  4. Penghambat enzim Dipeptidyl Peptidase-4.
  5. Penghambat enzim Sodium Glucose co-Transporter 2.

Pemantauan pengobatan

Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes. Saat ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah.

Penderita diabetes harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan.

Komplikasi

Insulin maupun obat hipoglikemik per-oral harus benar-benar digunakan sesuai petunjuk dokter, karena jika digunakan dengan tidak benar, maka bisa menimbulkan berbagai akibat buruk (komplikasi), di mana obat tidak bisa mengendalikan gula darah secara efektif atau menurunkan kadar gula darah terlalu banyak, terutama jika penderita diabetes kurang makan, tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan.

Jika kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. Penderita bisa merasa cemas, meningkatnya kesiagaan, gemetar, dan sakit kepala.

Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap.

Jika terdapat tanda-tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula. Karena itu penderita diabetes harus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk menghadapi serangan hipoglikemia.


Komplikasi Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Komplikasi Diabetes Melitus Jangka Pendek

  1. Hiperglikemia
    Komplikasi ini dapat terjadi jika pasien tidak mengambil tindakan-tindakan untuk mengurangi level glukosa dalam darah seperti injeksi insulin, atau karena disebabkan pola makan dan hidup yang tidak berorientasi pada penanganan penyakit diabetes.

  2. Hipoglikemia
    Dalam beberapa kasus, penderita diabetes melakukan penanganan yang salah dan berlebihan sehingga level glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah. Melewatkan jam makan dan olahraga serta mengkonsumsi obat diabetes (memperkecil kadar glukosa) atau melakukan injeksi insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.

  3. Ketoasidosis,
    Ketoasidosis adalah komplikasi penyakit diabetes yang terjadi saat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa/gula darah sebagai energi karena kekurangan insulin. Saat sel-sel tubuh kekurangan energi, mereka akan menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Saat jaringan lemak terganggu, terbentuklah zat keton (racun) dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan bernapas, sakit perut parah, dan juga dehidrasi.

Komplikasi Diabetes Melitus Jangka Panjang

Dalan jangka panjang, kadar gula darah yang tinggi bisa merusak pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya. Karena hal tersebut, maka penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang yang serius, seperti:

 Kerusakan mata, seperti katarak, glaukoma, kerusakan retina (Retinopati), hingga kebutaan.

  • Masalah pada kulit dan kaki, Ulkus, gangren hingga harus diamputasi.
  • Masalah jantung, serangan jantung, angina, serangan angina terindikasi dengan adanya sakit dada yang terasa menekan.
  • Hipertensi.
  • Aterosklerosis, penyempitan pembuluh darah yang biasanya terjadi akibat akumulasi kolesterol.
  • Neuropathy, Gula yang berlebih pada tubuh dapat merusak saraf dan jaringan pembuluh di kaki dan tangan, menyebabkan kesemutan, mati rasa, sakit atau sensasi seperti terbakar.
  • Gagal ginjal.
  • Disfungsi ereksi.
  • Infeksi kulit.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Stroke

Jika saraf yang menuju ke lengan, tangan, tungkai, dan kaki mengalami kerusakan, maka lengan dan tungkai bisa terasa kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.

Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat merasakan adanya perubahan tekanan maupun suhu.

Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan timbulnya luka dan lambatnya penyembuhan luka. Ulkus pada kaki bisa sangat dalam, mengalami infeksi, dan sukar sembuh sehingga sebagian kaki terkadang harus diamputasi.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau diperlambat dengan mengontrol kadar gula darah.


Prognosis Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Diabetes tipe 1 adalah kondisi yang sulit ditangani dengan konsisten seumur hidup. Karena hal ini, diabetes tipe 1 dikaitkan dengan berbagai macam komplikasi.

Hampir 50% penderita diabetes tipe 1 akan mengalami komplikasi serius. Sebagian pasien dapat mengalami gangguan penglihatan dan sebagian lainnya dapat mengalami penyakit ginjal stadium akhir.

Pada pasien yang dalam 20 tahun setelah terdiagnosis tidak mengalami komplikasi, prognosisnya baik.

Pada diabetes tipe 2, semakin muda usia seseorang terdiagnosis, dampak penyakitnya akan lebih signifikan terhadap angka harapan hidup.

Akan tetapi penanganan dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dapat meningkatkan angka harapan hidup.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Diabetes Melitus

Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu:

  1. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak, termasuk makanan/minuman manis
  2. Sering melakukan aktivitas fisik seperti dengan berolahraga
  3. Menjaga berat badan agar selalu ideal
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak Sering melakukan aktifitas fisik seperti dengan berolahraga Menjaga berat badan agar selalu ideal

Source article: http://www.doktergaul.net/2013/08/Gejala-Penyakit-Diabetes-Penyabab-Cara-Pencegahan.html
Copyright by DokterGaul.Net
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak Sering melakukan aktifitas fisik seperti dengan berolahraga Menjaga berat badan agar selalu ideal

Source article: http://www.doktergaul.net/2013/08/Gejala-Penyakit-Diabetes-Penyabab-Cara-Pencegahan.html
Copyright by DokterGaul.Net
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah. Akan tetapi diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak Sering melakukan aktifitas fisik seperti dengan berolahraga Menjaga berat badan agar selalu ideal

Source article: http://www.doktergaul.net/2013/08/Gejala-Penyakit-Diabetes-Penyabab-Cara-Pencegahan.html
Copyright by DokterGaul.Net

Referensi

Referensi:

  • Brunilda Nazario. Type 2 Diabetes. 2004. www.medicinenet.com
  • Insulin. www.medicinenet.com
  • Mayo Clinic. Diabetes. 2023.
  • pbperkeni.or.id (2019)

(Diperbarui tanggal 27 Oktober 2023)