Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Memulai Makanan Padat

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Memulai Makanan Padat

Memulai Makanan Padat

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

ASI (Air Susu Ibu) atau susu formula adalah satu-satunya makanan yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir. Namun, ada orang tua yang memaksa bayinya yang masih sangat kecil untuk mengkonsumsi makanan padat dalam jumlah cukup banyak dengan tujuan agar bayi dapat tidur nyenyak sepanjang malam. Tindakan ini tidak mungkin berhasil, justruberbahaya, karena dengan memaksa bayi untuk mulai makan lebih awal bisa menyebabkan terjadinya pneumonia aspirasi dan gangguan makan di kemudian hari.

Sebagian besar bayi mulai mampu mengkonsumsi makanan padat sebagai pelengkap sekitar usia 4-6 bulan. Saat usia ini, bayi mulai berhenti menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan keluar mulutnya dan mulai terbentuk koordinasi untuk memindahkan makanan padat dari depan mulut ke bagian belakang untuk ditelan. Namun, waktu untuk memulai makanan padat tergantung dari kebutuhan dan kesiapan masing-masing bayi.

Tanda Anak Siap Memulai Makanan Padat

Umumnya, bayi membutuhkan makanan padat saat ia sudah cukup besar dan membutuhkan sumber kalori yang lebih padat dibandingkan susu. Kebutuhan ini dapat dikenali saat bayi cepat merasa lapar dalam waktu 2-3 jam setelah sebelumnya kenyang meminum satu botol susu. Kebutuhan akan makanan padat biasanya dimulai saat bayi berusia 6 bulan. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan umumnya belum dapat menelan makanan padat dengan mudah, meskipun beberapa anak sudah dapat melakukannya pada usia yang lebih dini jika makanan diletakkan di bagian belakang lidah.

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bayi siap untuk mencoba makanan padat:

  • Bayi dapat duduk tegak tanpa dibantu, serta dapat menyangga kepala dan lehernya dengan baik
  • Berat badan bayi telah naik dua kali lipat
  • Bayi tertarik dengan apa yang dimakan keluarganya dan mungkin sampai mencoba untuk mengambil makanan yang dilihatnya
  • Bayi dapat menyimpan makanan dalam mulutnya ketimbang mengeluarkannya kembali
  • Bayi menunjukkan tanda-tanda lapar melebihi saat ia menginginkan susu lebih banyak karena susu di botolnya habis atau menyusu lebih sering

Tahapan Memulai Makanan Padat

Bayi lebih mudah mengalami intoleransi atau alergi makanan dibandingkan dengan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa. Jika berbagai macam makanan diberikan dalam waktu singkat, maka sulit untuk mengenali makanan apa yang menyebabkan timbulnya reaksi. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya mengenalkan satu jenis makanan baru setiap kali, dan tidak lebih dari satu jenis makanan baru setiap minggunya. Setelah yakin bahwa anak bisa menerima makanan tersebut, maka anak dikenalkan lagi kepada makanan lainnya.

Sumber : https://www.idntimes.com

Tahapan untuk memulai pemberian makanan padat pada bayi:

  • Pastikan kebutuhan dan kesiapan bayi untuk memulai makan makanan padat
  • Tetap lanjutkan pemberian ASI atau susu formula seperti biasa
  • Mulailah dengan memberikan sereal bayi.
    • Campur 1 sendok makan sereal bayi dengan 60 cc ASI atau susu formula. Meskipun sereal ini seperti cairan yang lebih kental, jangan gunakan botol susu untuk memberikannya.
    • Bantu bayi untuk duduk tegak dan tawarkan sereal dengan menggunakan sendok kecil. Lakukan cara ini sebanyak satu atau dua kali sehari.
    • Setelah bayi sudah bisa menelan sereal tersebut dengan baik, kemudian kurangi jumlah cairan yang dicampurkan untuk membuat sereal dan perlahan-lahan tingkatkan jumlah sereal yang diberikan.
  • Setelah bayi biasa untuk memakan sereal, perlahan-lahan perkenalkan bayi dengan buah dan sayuran. Daging, yang merupakan sumber protein yang baik, harus diperkenalkan kemudian, setelah bayi berusia sekitar 7 bulan.
  • Perkenalkan makanan satu per satu tanpa menambahkan gula atau garam, dan tunggulah selama 3-5 hari untuk setiap jenis makanan. Jika bayi mengalami reaksi terhadap suatu makanan (misalnya diare, muntah, atau muncul merah-merah di kulit), maka kita bisa mengetahui makanan penyebabnya.
  • Setelah bayi dikenalkan dengan berbagai jenis makanan, maka kita bisa mulai memberikannya dalam kombinasi.

Saat bayi berusia 8-10 bulan, sebagian besar bayi bisa memegang sepotong kecil makanan, misalnya buah yang lunak, keju, pasta, biskuit bayi, dan sereal kering. Menjelang ulang tahunnya yang pertama, bayi bisa mulai diperkenalkan dengan makanan yang dimakan anggota keluarga lainnya dalam bentuk yang dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Makanan yang bertekstur dapat mulai diperkenalkan saat bayi telah tumbuh gigi dan mulai bisa mengunyah.

Bayi mudah tersedak dengan makanan yang kecil dan keras (misalnya kacang, wortel mentah, sebutir anggur, permen, pop-corn, dan biskuit kecil), maka hindari pemberian makanan ini pada bayi.

Hindari pemberian madu saat bayi berusia satu tahun pertama, karena madu bisa mengandung pora Clostridium botulinum, yang kurang berbahaya untuk anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, tetapi dapat menyebabkan botulisme pada bayi.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • L, Ruth A. Feeding of Newborns and Infants. Merck Manual Handbook. 2006.
  • Mayo Clinic. Solid Food : How to Get Your Baby Started. 2013.
  • S, Gina. A Solid Start : Introducing Baby to Solid Foods. Web MD. 2013.

DIperbarui 28 Agustus 2023