Trigger Finger
Trigger finger adalah suatu kondisi peradangan pada selaput sendi (synovial) pada jari tangan.
Trigger finger biasanya mengenai jari-jari dari lengan yang sering digunakan dan paling sering mengenai ibu jari, jari ketiga dan jari manis.
Nodul yang tersangkut pada mulut terowongan pembungkus tendon
Sumber : www.medguidance.com
Penyebab Trigger finger
Penyebab Trigger Finger
Penyebab trigger finger tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yaitu :
- Wanita lebih banyak terkena dibandingkan pria, biasanya mengenai usia 40-60 tahun. Karena disebakan oleh aktifitas rumah tangga sebagai pemicunya.
- Pada penyakit tertentu seperti diabetes, rheumatoid arthritis, infeksi tertentu, atau hipothiroid. Yang paling sering adalah pada penderita diabetes dan rheumatoid arthritis.
- Pada individu yang sering melakukan aktivitas yang membuat tangan berulang kali menggenggam, misalnya menggunakan gunting rumput, menggenggam pena atau memainkan alat musik tertentu (piano, gitar, memegang stik drum, dll), untuk waktu lama.
Gejala Trigger finger
Gejala Trigger Finger
- Nyeri saat ditekan dan bengkak pada bagian tengah telapak tangan dekat dengan jari-jari yang terkena.
- Terdengar bunyi click atau sensasi menyangkut pada jari-jari yang terkena pada saat meluruskan jari-jari.
- Pada keadaan yang berat, jari-jari akan terlihat selalu tertekuk pada keadaan istirahat dan akan mengganggu gerakan normal pada tangan yang terkena.
Diagnosis Trigger finger
Diagnosis Trigger Finger
Untuk mendiagnosis Trigger finger tidak diperlukan pemeriksaan X-ray atau Rontgen. Untuk konfirmasi diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG Pemeriksaan USG dapat membantu menentukan lokasi kelainan dengan tepat .
Penanganan Trigger finger
Penanganan Trigger Finger
Terapi Trigger finger meliputi tindakan non operasi untuk kasus yang ringan dan tindakan operasi untuk kasus yang berat.
1. Terapi non operasi
- Istirahat
Istirahatkan tangan yang terkena dari aktifitas yang cukup berat. Istirahatkan tangan selama 4-6 minggu untuk pemulihan atau menghilangkan peradangan.
- Hand splint
Hand splint adalah alat bantu yang berfungsi untuk menjaga jari-jari pada posisi lurus, dengan tujuan mengistirahatkan jari-jari, dan juga berfungsi untuk menghindari posisi jari tertekuk.
Penggunaan hand splint untuk mengistirahatkan jari-jari tangan
Sumber :https://www.orfit.com
- Obat anti inflamasi atau peradangan (OAINS), seperti aspirin, ibuprofen, naproxen atau ketoprofen
Obat ini untuk mengurangi peradangan yang terjadi, dan bukan merupakan pereda nyeri. Dengan berkurangnya peradangan, secara tidak langsung nyeri akan berkurang dan hilang. Obat ini tidak boleh diberikan jangka panjang karena memiliki banyak efek samping dan penggunaannya harus dalam pengawasan dokter. Maksimal penggunaannya adalah 3 minggu.
- Injeksi Kortikosteroid
Tujuan terapi injeksi untuk menghilangkan peradangan dan pembengkakan yang terjadi serta dapat mengurangi nyeri. Injeksi maksimal hanya boleh dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun dengan interval minimal 1 bulan.
Terapi injeksi Kortikosteroid
Sumber : https://orthoinfo.aaos.org
Pada keadaan ‘Trigger finger’ yang berat atau sudah lama, injeksi ini hanya bersifat sementara dalam menghilangkan peradangan dan nyeri, dan tidak dapat menghilangkan kelainan mekanik akibat adanya nodul pada tendon yang sudah terbentuk, sehingga bunyi click dan terasa menyangkut pada saat meluruskan jari tetap ada meskipun nyerinya sudah berkurang atau hilang.
Bila dengan 2 kali injeksi tetap tidak ada perubahan maka harus dilakukan terapi operasi.
2. Terapi operasi
Operasi dilakukan jika terjadi kekakuan permanen dan bila terapi non operatif dalam waktu 3 bulan tidak berhasil.
Terapi operasi untuk melepas atau merobek selubung tendon
Sumber : https://orthoinfo.aaos.org
Informasi Produk Terkait Trigger Finger
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Trigger Finger
Sesuai dengan pemicunya, tindakan pencegahan dilakukan dengan membatasi semua aktivitas yang menggunakan tangan, agar tidak berlebihan.
Berikan waktu istirahat yang cukup setiap melakukan aktivitas berulang menggunakan tangan, agar otot-otot di tangan tidak mengalami peradangan dan pembengkakan.
Referensi
Referensi:
- S, David R. Trigger Finger. Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
- www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trigger-finger
- Zairin Noor Helmi. Trigger Finger. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. 2012
Diperbarui 28 Agustus 2023