Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Hiperkolesterolemia (Kolesterol Tinggi)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Hiperkolesterolemia (Kolesterol Tinggi)

Hiperkolesterolemia (Kolesterol Tinggi)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Definisi Hiperkolesterolemia

Kolesterol adalah jenis lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel baru yang sehat, dan tubuh kita menyediakan semua yang dibutuhkan. Akan tetapi, kita juga mendapatkan kolesterol melalui makanan yang kita makan, sehingga kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi dan meningkatkan resiko penyakit lain seperti jantung dan stroke.

Ketika tubuh memiliki kolesterol tinggi, akan terjadi penumpukan atau deposit lemak dalam arteri (Arteri adalah pembuluh darah utama yang membawa darah dari jantung). Penumpukan lemak ini akan membuat darah sulit untuk mengalir melalui arteri. Kondisi ini disebut dengan pengerasan/penyumbatan pembuluh arteri (aterosklerosis).

Apa yang terjadi ketika terjadi pengerasan/penyumbatan arteri?
Jantung mungkin tidak akan mendapatkan darah yang kaya oksigen sebanyak yang dibutuhkan, yang mana akan meningkatkan resiko serangan jantung. Penurunan aliran darah ke otak juga dapat menyebabkan stroke. Namun keseluruhan proses ini merupakan proses yang sangat lambat dan terus menerus, semakin parah, sejalan dengan bertambahnya usia.

Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia) dapat diwariskan melalui keturunan, namun lebih seringnya kondisi ini merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu kolesterol tinggi bisa dicegah dan diobati. Pola makan/diet sehat dan olahraga teratur merupakan cara ampuh untuk mencegah kolesterol tinggi.

 

 


Penyebab Hiperkolesterolemia

Penyeban Hiperkolesterolemia

Kolesterol tinggi bisa disebabkan oleh banyak hal. Faktor-faktor yang berpengaruh antara lain:

  • Makanan yang kita makan. Mengkonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh anda.
  • Obesitas atau berat badan berlebih.
  • Tidak aktif atau jarang berolahraga.
  • Usia. Kolesterol mulai meningkat setelah usia 20 tahun.
  • Keturunan atau sejarah keluarga. Jika anggota keluarga memiliki atau pernah mengalami kolesterol tinggi, maka kemungkinan anda juga beresiko mengalaminya.

 


Gejala Hiperkolesterolemia

Gejala Hiperkolesterolemia

Gejala yang mungkin timbul antara lain :

  1. Rasa berat di tengkuk dan pegal di pundak, hal ini karena suplai darah dan oksigen terhambat akibat penumpukan plak pada pembuluh darah

  2. Sering sakit kepala, karena adanya peningkatan kolesterol menjadikan arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Aliran darah yang mengalir ke otak terhambat

  3. Cepat mengantuk, karena kolesterol menyempitkan pembuluh darah dan terkadang menutup pembuluh darah, aliran darah yang membawa oksigen ke otak terhambat sehingga seseorang cepat mengantuk. Jika anda sering merasakan 3L yakni lemah, letih dan lesu, ada baiknya anda segera mengecek kadar kolesterol tubuh anda.

  4. Mudah lelah, orang yang mengalami kolesterol tinggi sistem vital tubuhnya terganggu sehingga mudah lelah. Apakah anda sering bangun tidur dan terasa masih capek seharian ? Jika anda berusia diatas 30 tahun dan sering mengalami gejala ini segeralah periksa kesehatan anda secara rinci.

  5. Kesemutan, ini terjadi karena aliran darah menggumpal dan tidak lancar.

Penderita kolesterol tinggi menahun kadang juga menderita Xanthelasma (endapan kolesterol berbentuk noda kuning muda di tengah atau di ujung kelopak mata), xanthoma (benjolan padat pada tendo siku, tumit, atau lutut). Tentu gejala diatas hanyalah pertanda yang perlu dicek secara medis untuk melihat hasil realnya.

 

Gambar  Xanthelasma

Sumber : https://www.ai-care.id

 

Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi kolesterol tinggi. Saat anda mengetahui bahwa anda memiliki kolesterol tinggi, kemungkinan kolesterol telah mempersempit pembuluh arteri. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pemeriksaan dan melakukan pencegahan sejak dini bahka ketika kita merasa baik-baik saja.

 


Diagnosis Hiperkolesterolemia

Diagnosa Hiperkolesterolemia

Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu selama 10-12 jam.

"Tabel Acuan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kolesterol Dalam Darah"

Sumber : Perkeni 2021

 


Penanganan Hiperkolesterolemia

Pengobatan Hiperkolesterolemia

Jika anda memiliki kolesterol tinggi, anda membutuhkan pengobatan untuk menurunkan resiko serangan jantung dan stroke. Dua jenis penanganan yang paling utama adalah perubahan gaya hidup dan obat-obatan.

Perubahan gaya hidup sangatlah penting untuk orang dengan kolesterol tinggi. Hal tersebut bertujuan untuk mengontrol menjaga dan mengontrol agar kadar kolesterol dalam darah tetap normal. Perubahan gaya hidup yang dimaksud bisa berupa:

  • Mengkonsumsi makanan atau diet sehat untuk jantung, seperti banyak mengkonsumsi ikan, sayuran, buah-buahan, makan berserat tinggi, dan juga lemak sehat seperti minyak olive.
  • Menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan sekitar 3 hingga 5 kg dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Menjaga berat badan tetap normal juga penting untuk menurunkan tekanan darah.
  • Olahraga secara rutin, atau setidaknya beberapa kali dalam seminggu. Berjalan kaki adalah olahraga yang efektif, dan semua orang dapat melakukannya. Bisa dilakukan 30 menit atau lebih setiap kalinya.
  • Berhenti merokok. Jika anda perokok, berhenti merokok dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL serta meningkatkan kesehatan jantung.

Merubah gaya hidup lama memang bukan perkara yang mudah dilakukan, namun ini sangat penting untuk membantu anda memiliki hidup yang lebih sehat serta umur yang panjang. Mulailah dengan hal yang kecil seperti memasukkan buah dan sayuran dalam pola makan, atau berjalan-jalan ringan setelah makan.

Jika perubahan gaya hidup belum cukup untuk menurunkan resiko serangan jantung, maka dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk menurunkan kolesterol anda, berikut obat-obatan yang dapat menurunkan kolesterol :

  1. Resin. Contohnya kolestiramin dan kolestipol, berkhasiat menurunkan LDL dan kolesterol total

  2. Statin. Obat jenis ini antara lain fluvastatin, lovastatin, simvastatin, pravastatin, dan atorvastatin. Setelah obat ini di minum, statin langsung bekerja di hati, menghambat bahan yang dibutuhkan hati untuk memproduksi kolesterol. Statin dapat menurunkan kadar kolesterol LDL, hingga kebatas normal. Statin juga dapat membantu tubuh menyerap kembali kolesterol dari plak, dengan demikian secara perlahan-lahan membuka pembuluh darah Statin berkhasiat menurunkan kolesterol, LDL, VLDL, dan trigliserida sedangkan HDL dinaikkan sedikit.

  3. Asam nikotinat, atau niasin, dan senyawa turunannya diketahui menurunkan kolesterol walaupun mekanismenya masih belum jelas. Diperkirakan golongan ini bekerja menghambat penglepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa, menurunkan jumlah yang tersedia untuk pembentukan trigliserida, very low density lipoprotein (VLDL) dan LDL pada hati. Dengan demikian trigliserida dan LDL plasma berkurang, dan HDL meningkat.

Berikut Alur terapi dan Insiasi pengobatan hiperkolesterolemia :

"Strategi Terapi Dislipidemia"

Sumber : https://www.inaheart.org

 

"Inisiasi Terapi Hiperkolesterolemia"

Sumber : https://www.inaheart.org

 


Informasi Produk Terkait Hiperkolesterolemia (Kolesterol Tinggi)


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Hiperkolesterolemia

Pencegahan dengan memantang makanan dengan kandungan kolesterol tinggi. Berikut Tabel-Tabel jenis makanan lengkap dengan jumlah kandungan kolesterol dan kategorinya :

 


Referensi

Referensi

  • Katzung, B.G, 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi 8, buku 2, Penerbit Salemba Medika : Jakarta, halaman: 441-444
  • Bahri A. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. e-USU Repositor. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2004
  • Kasim R., Antono D, Alwi I, Saharman L, Makmun LH, Pangabean MM, dkk. Prosiding Simposium Holistic kardiovaskuler VII. Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Juli 2008, hal56, 117

Diperbarui 24 Agustus 2023