Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

VIDYA HARTIANSYAH
12 Desember 2023
Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

VIDYA HARTIANSYAH
12 Desember 2023

Penyakit kaki gajah (filariasis atau elephantiasis) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui nyamuk. Ketika nyamuk menggigit manusia, parasit (larva) akan masuk ke tubuh dan jika masuk ke sistem pembuluh imfe maka pasasit akan berkembang, lalu dapat menyumbat sistem pembuluh limfe dan menimbulkan gejala penyakit kaki gajah.

Penyakit ini bersifat kronis dan bila tidak dilakukan pengobatan, maka dapat menimbulkan kecacatan menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit kaki gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun bagi penderita menjadi sesuatu yang memalukan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyakit kaki gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, negara yang sering mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan ini banyak terjadi di negara Thailand dan Indonesia (Asia Tenggara).

 

 


Penyebab Filariasis atau elephantiasis

Penyebab Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

Dari berbagai parasit filaria yang dapat menginfeksi manusia, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, merupakan penyebab infeksi yang paling sering dan menimbulkan gejala sisa yang patologis. Penyebaran filariasis ini diperantarai oleh nyamuk sebagai vektor.

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva/parasit filaria dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.

Tidak seperti malaria dan demam berdarah, filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Karena inilah, filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

"Siklus Hidup Filariasis"

Sumber : https://id.wikipedia.org


Gejala Filariasis atau elephantiasis

Gejala Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

Penyakit kaki gajah, sering terjadi pada usia kanak-kanak. Adapun gejala yang dapat dirasakan antara lain:

  • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, bersifat hilang timbul dan terkadang berkurang dengan istirahat, tetapi dapat kembali muncul saat penderita kelelahan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas dan nyeri
  • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan nyeri yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung (retrograde lymphangitis)
  • Filarial abses terjadi akibat penderita sering mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, dan dapat pecah lalu mengeluarkan nanah serta darah
  • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
  • Gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

 


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasi diri anda atau kelurga anda, jika mengalami gejala seperti penyakit kaki gajah, sehingga anda mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi yan akan terjadi.


Diagnosis Filariasis atau elephantiasis

Diagnosis Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah. Sampai saat ini, masih dirasakan sulit dilakukan karena mikrofilaria hanya muncul dan menampakkan diri dalam darah pada waktu malam hari (nocturnal periodicity).


Penanganan Filariasis atau elephantiasis

Pengobatan Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

Tujuan utama dalam pengobatan penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi tingkat penularan.

Diethylcarbamazine (DEC) adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh dan baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi.

Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi pengobatan. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi sistemik maupun lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simptomatik.

Pengobatan diberikan secara oral sesudah makan malam. Dietilkarbamazine tidak diberikan pada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil atau menyusui, dan penderita penyakit berat atau dalam keadaan lemah.

Namun, pada kasus penyakit kaki gajah yang berat (sudah membesar), selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan tindakan lanjutan seperti pembedahan.

 


Komplikasi Filariasis atau Elephantiasis (Kaki Gajah)

Munculnya komplikasi fiariasis akibat dari kerusakan dari sistem pembuluh limfe sehingga terganggunya fungsi pemuluh limfe dalam melawan infeksi yang masuk ke tubuh. Akibatnya respon imunitas yang menurun ini , timbul kondisi:

  • Sering mengalami infeksi yang berulang.
  • Penyakit kaki gajah, kulit yang menebal dan mengeras serta retensi cairan, menyebabkan bagian tubuh terasa nyeri, bengkak, dan membesar.
  • Sindrom eosinofilia paru tropis, peningkatan sel darah putih yang menyebabkan batuk dan kesulitan bernapas.

Pencegahan Filariasis atau Elephantiasis

Pemberantasan nyamuk sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Untuk itu, menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya untuk mencegah terbentuknya sarang nyamuk (genangan air) harus dilakukan.


Referensi

Referensi:

  • Cleveland Clinic. Filariasis. 2021
  • Departemen Kesehatan RI. 1988. Petunjuk Pelaksanaan Pemberantasan Penyakit Kaki Gajah di Puskesmas.
  • Lynne S. Garcia dkk. 1996. Diagnostik Parasitologi Kedokteran, EGC: Jakarta
  • Penuntun Praktikum Parasitologi Medik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia: Surabaya
  • Prasetyo Heru,1996. Pengantar Praktikum Helmintologi Kedokteran,Airlangga University Press: SurabayaSoejoto dkk, 1989. 

Diperbarui 26 Oktober 2023