Sleep Paralysis
Saat tertidur atau bangun, otak akan membantu otot-otot di lengan dan kaki agar lebih rileks. Pada Sleep Paralysis, Anda mendapatkan kembali kesadaran tetapi tidak bisa bergerak. Sleep Paralysis bersifat sementara dan bukan merupakan tanda masalah medis yang besar. Menentukan dengan tepat penyebabnya dan mengatasinya dapat membantu Anda menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahap itu adalah:
- Tahapan tidur yang paling ringan (masih setengah sadar).
- Tahap tidur yang lebih dalam.
- Tidur paling dalam dan
- Tahap REM (Pada tahap inilah mimpi terjadi).
Fase tidur REM adalah periode tidur yang paling dalam nyenyak. Pada tahap inilah mimpi terjadi. Selama tidur REM otot-otot berada dalam kondisi yang sangat lemah. Ini mekanisme alami supaya kita tidak memeragakan mimpi yang dialami,
Saat mengalami sleep paralysis otak sebenarnya sudah keluar dari tahap REM tetapi tubuh belum sehingga otot-otot masih lemah. Jadi rasanya seolah-olah kita ingin bangun dan buka mata tapi tubuh tidak bisa digerakkan.
Sleep paralysis terjadi jika kinerja otak tidak terhubungan dengan otot. Jadi terdapat pemisah antara aktivitas otak dengan otot, sehingga otak tidak bisa memberikan atau menyalurkan sinyal kepada otot. Akibatnya adalah, orang tersebut seakan-akan merasa lumpuh. Orang tersebut sadar, mendengar, melihat atau mencium segala apa yang ada disekitarnya, karena memang alat inderanya berfungsi, tetapi untuk merespons atau memberikan perintah ke otot terasa ada penghalang, sehingga secara fisik orang tersebut tidak bisa bergerak.
Penyebab Sleep paralysis
Penyebab Sleep Paralysis
Penyebabnya di antara lain:
- Kebutuhan tidur harian kurang
- Perubahan pola tidur. Lingkungan kerja pun ikut mempengaruhi. Misalnya, Anda berkerja dalam shift, sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
- Kondisi mental dalam tekanan/stress. Sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol seperti tekanan mental, Akibatnya muncul stress dan terbawa ke dalam mimpi.
- Tidur dalam posisi supinasi (terlentang). Sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi terlentang (wajah menghadap keatas dan dalam keadaan hampir nyenyak atau hampir terjaga dari tidur).
- Kelelahan fisik. Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
- Genetik. Dalam sebuah penelitian, gangguan yang muncul ketika tidur disebabkan karena ada peran genetik (Sehgal dan Mignot, 2011). Artinya ketika ada seorang yang pernah mengalami gangguan tidur seperti sleep paralysis maka berdasarkan penelitian diatas orang tuanya atau kakeknya ke atas juga pernah mengalami hal yang serupa.
Gejala Sleep paralysis
Gejala Sleep Paralysis
- Lumpuh saat tidur
- Angota gerak tidak dapat digerakan
- Tidak bisa mengeluarkan suara/berteriak
- Muncul perasaan sesak, seperti ketindihan sesuatu
Diagnosis Sleep paralysis
Diagnosis Sleep Paralysis
Dokter akan mengkonfirmasi atau mengesampingkan kelumpuhan tidur setelah evaluasi, dan dokter mungkin bertanya kepada Anda tentang:
- Gejalanya, seperti seberapa sering mengalami kelumpuhan tidur, seperti apa rasanya dan kapan mulainya.
- Tidur, seperti berapa jam Anda tidur di malam hari dan apakah merasa lelah di siang hari.
- Riwayat medis, termasuk obat-obatan yang diminum dan apakah perokok, menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Gangguan kesehatan mental, yang mungkin termasuk kecemasan, stres pasca-trauma atau depresi.
- Riwayat keluarga dengan kelumpuhan tidur.
Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan jika mereka mencurigai adanya gangguan tidur, yaitu:
- Overnight sleep study (polysomnogram): Tes memantau pernapasan, detak jantung, dan aktivitas otak Anda saat tidur. Ini memungkinkan dokter untuk mengamati episode kelumpuhan tidur atau mendeteksi masalah seperti sleep apnea.
- Multiple sleep latency test (MSLT): Tes ini mengukur seberapa cepat Anda tertidur dan jenis tidur yang Anda alami saat tidur siang. Tes ini membantu mengungkap masalah seperti narkolepsi (kantuk di siang hari yang tidak biasa), yang merupakan penyebab paling umum dari kelumpuhan tidur.
Penanganan Sleep paralysis
Pengobatan Sleep Paralysis
Seorang dokter umum mungkin dapat mengobati kondisi mendasar yang dapat memicu kelumpuhan tidur seperti insomnia atau gangguan stress pascatrauma. Jika ini tidak membantu, mereka mungkin merujuk Anda ke dokter yang berspesialisasi dalam kondisi tidur.
Perawatan dari dokter spesialis Anda mungkin diberikan obat yang biasanya digunakan untuk mengobati depresi. Mengonsumsi obat jenis ini dengan dosis yang lebih rendah juga dapat membantu mengatasi kelumpuhan tidur. Anda mungkin juga dirujuk untuk terapi perilaku kognitif (CBT).
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Sleep Paralysis
Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah kelumpuhan tidur terjadi. Tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menurunkan risiko Anda. Salah satu cara terbaik untuk menghindari kelumpuhan tidur adalah dengan meningkatkan kualitas tidur. Dapat di lakukannya dengan:
- Memiliki jadwal tidur yang tetap dengan waktu tertentu untuk tidur dan bangun.
- Menciptakan lingkungan tidur nyaman yang gelap dan tenang.
- Menjauhkan ponsel, tablet, e-reader, dan komputer sebelum waktu tidur.
- Bersantai sebelum tidur dengan mandi, membaca atau mendengarkan musik yang menenangkan.
Referensi
Referensi:
- Johnson,K.,(2012). Sleep Paralysis.http://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/sleep-paralysis
- my.clevelandclinic.org/health/diseases/21974-sleep-paralysis
- Robinson,J. (2014). Sleep Paralysis. http://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/sleep-paralysis (Diakses 18 November 2014)
- Sehgal, A. Mignot, E. (2011). "Genetics of Sleep and Sleep Disorders". http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21784243 (Diakses 18 November 2014)
- www.nhs.uk/conditions/sleep-paralysis/
Diperbarui 23 Agustus 2023