Informasi Penyakit

Penyakit Autoimun

BELLA PRICYLLA
9 Januari 2024
Penyakit Autoimun

Penyakit Autoimun

BELLA PRICYLLA
9 Januari 2024

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang salah menyerang sel tubuh sendiri. Biasanya sistem kekebalan melindungi tubuh dari infeksi, akan tetapi pada penyakit autoimun sistem kekebalan menyerang sel tubuh sendiri dan tidak menyerang bakteri yang masuk ke tubuh.

Penyakit autoimun terjadi ketika organ dan jaringan sehat menjadi sasaran sistem kekebalan tubuh. Ada banyak jenis penyakit autoimun. Beberapa hanya melibatkan satu area tubuh, sedangkan yang lainnya dapat melibatkan banyak bagian tubuh yang berbeda.

 


Penyebab Penyakit autoimun

Penyebab Penyakit Autoimun

 

Penyakit autoimun dapat menyerang siapa saja. Namun orang-orang tertentu memiliki risiko yang lebih besar, termasuk:
  • Wanita usia subur. Lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki memiliki penyakit autoimun, yang sering dimulai selama tahun-tahun mereka melahirkan anak.
  • Riwayat keluarga. Beberapa penyakit autoimun dalam keluarga, seperti lupus dan multiple sclerosis. Hal serupa juga terjadi untuk berbagai jenis penyakit autoimun untuk mempengaruhi anggota yang berbeda dari satu keluarga. Mewarisi gen tertentu dapat membuatnya lebih mungkin untuk mendapatkan penyakit autoimun. Tapi kombinasi gen dan faktor lainnya dapat memicu penyakit untuk memulai.
  • Orang-orang di sekitar hal-hal tertentu di lingkungan, peristiwa tertentu atau paparan lingkungan dapat menyebabkan beberapa penyakit autoimun, atau membuat mereka lebih buruk. Sinar matahari, bahan kimia yang disebut pelarut, dan infeksi virus dan bakteri yang terkait dengan penyakit autoimun banyak.
  • Orang-orang dari ras tertentu atau latar belakang etnis. Beberapa penyakit autoimun lebih sering atau lebih parah mempengaruhi kelompok orang tertentu lebih dari yang lain. Misalnya, diabetes tipe 1 lebih sering terjadi pada orang kulit putih. Lupus adalah yang paling berat bagi orang Afrika-Amerika dan Hispanik.

Gejala Penyakit autoimun

Gejala Penyakit Autoimun

Gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jenis jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun meliputi
  • Pembuluh darah
  • Jaringan ikat
  • Endokrin kelenjar seperti tiroid atau pankreas
  • Sendi
  • Otot
  • Sel darah merah
  • Kulit

Gejala umum yang biasanya ditemukan adalah:

  • Ruam
  • Kulit gatal, perih, panas
  • Rasa sakit
  • Sakit perut
  • Perubahan mood/emosi
  • Haus
  • Kulit kering, gatal
  • kesemutan
  • Berkeringat
  • Gemetar tangan
  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Sensitivitas terhadap dingin,cahaya      
  • Nyeri otot dan sendi kaku 
  • Wajah, bibir bengkak
  • Sembelit
  • Sesak napas
  • Pusing                                         
  • Dingin tangan atau kaki
  • Kepucatan
  • Nyeri perut
  • Demam
  • Nyeri dada

Pada Kasus Berat:

  • Kelumpuhan 
  • Pembekuan darah di vena atau arteri 
  • Pembesaran hati
  • Menguningnya kulit atau putih mata
  • Perut kembung dan nyeri
  • Diare atau konstipasi
  • Penurunan berat badan atau berat badan
  • Infertilitas atau keguguran
  • Memiliki luka yang sembuh perlahan-lahan
  • Kehilangan perasaan/sensasi perabaan pada organ
  • Memiliki penglihatan kabur
  • Insomnia
  • "Butterfly Rash" ruam di hidung dan pipi                
  • Rambut halus rapuh/rontok                       
  • Kelemahan otot
  • Masalah jantung, termasuk gagal jantung
  • Mulut borok (pada penyakit Crohn)
  • Arthritis yang sering menyerang sendi dan ujung-ujung jari tangan dan kaki. Sakit punggung dapat terjadi jika tulang belakang yang terlibat.

Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika anda mengalami keluhan yang menetap dan membuat anda khawatir.


Diagnosis Penyakit autoimun

Diagnosis Penyakit Autoimun

Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tanda tergantung pada jenis penyakit autoimun yang mendasari. Tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis gangguan autoimun dapat meliputi:

  1. Antinuclear antibodi tes
  2. Autoantibody tes
  3. CBC
  4. C-reactive protein (CRP)
  5. Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR)

Selain pemeriksaan darah, pemeriksaan pencitraan seperti USG, Rontgen, CT Scan, atau MRI dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit autoimun.


Penanganan Penyakit autoimun

Pengobatan Penyakit Autoimun

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi gejala, mengontrol proses autoimun, menjaga kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Perawatan yang digunakan tergantung pada penyakit tertentu dan gejala.

Tiga penanganan utama penyakit autoimun diantaranya adalah:

  1. Mengatasi gejala,
  2. Mengganti zat vital yang sudah tidak bisa lagi cukup diproduksi tubuh atau mempertahankan fungsi sistem organ,
  3. Menekan sistem imun (imunosupresif) penderitanya. Obat-obatan untuk mengontrol atau mengurangi respons sistem kekebalan tubuh disebut obat imunosupresif. Obat-obatan tersebut antara lain kortikosteroid (prednison) dan obat nonsteroid seperti azathioprine, cyclophosphamide, mofetil, sirolimus, atau tacrolimus.

Beberapa pasien mungkin perlu suplemen untuk mengganti hormon atau vitamin yang hilang/berkurang akibat penyakit autoimun. Contohnya termasuk suplemen tiroid, vitamin seperti B12, atau suntikan insulin. Jika gangguan autoimun mempengaruhi darah, Anda mungkin perlu transfusi darah. Orang dengan gangguan autoimun yang mempengaruhi tulang, sendi, atau otot mungkin perlu bantuan fisioterapi dengan melatih gerakan/fungsi dengan alat seperti dipanaskan, traksi/tarik, setrum ringan, serta akupuntur untuk mengembalikkan gerakan normal kembali.


Komplikasi Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi medis yang serius, sehingga dapat menimbulkan komplikasi, seperti:

  • Penyakit Jantung. Kondisi ini disebabkan oleh proses peradangan yang dapat mempengaruhi jantung sering terjadi pada lupus dan reumatoid arthritis.
  • Gangguan Mood. Nyeri dan kelelahan yang berkepanjangan pada penyakit autoimun dapat membuat penderita menjadi depresi dan gangguan kecemasan.
  • Neuropati. Penyakit autoimun seperti artritis reumatoid dan Sindrom Sjögren dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati. Hal ini dapat menimbulkan keluhan mati rasa dan kelemahan pada lengan atau kaki.
  • Trombosis Vena Dalam. Pada penyakit autoimun seperti Kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, berisiko untuk mengalami pembekuan darah. Pembekuan darah ini membentuk gumpalan yang dapat menyumbat pembuluh terganntung pada bagian mana yang tersumbat.
  • Kerusakan organ. Penyakit autoimun dapat menyebabkan kerusakan organ tertentu, jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik.

Prognosis Penyakit Autoimun

Prognosis penyakit autoimun tergantung dari respon terapi, sejauh mana komplikasi telah terjadi, dan jenis penyakit autoimun yang dialami. Penyakit autoimun merupakan penyakit yang kronis, sehingga penyakit ini sering kali mengalami remisi.


Dokter Spesialis


Pecegahan Penyakit Autoimun

Penderita autoimun umumnya mendapatkan terapi penekan sistem imun yang bisa menyebabkan penderita lebih mudah terkena infeksi karena lebih rentan. Maka penting bagi tiap penderita untuk memperhatikan hal ini dan berusaha menjaga agar:

  1. Tidak sering terkena infeksi seperti dengan menyiapkan masker jika ke tempat umum,
  2. Rajin mencuci tangan setelah menggunakan fasilitas umum,
  3. Selain itu memperkuat dari dalam dengan asupan vitamin dari buah-buahan segar.

Referensi

Referensi:

  • autoimmune.pathology.jhmi.edu/whatisautoimmunity.html
  • Very Well Health. Autoimmune Disease Types and Treatment. 2021
  • www.healthdirect.gov.au/autoimmune-diseases
  • www.mayoclinic.com
  • www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article
  • www.womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/autoimmune-diseases.cfm

Diperbarui 8 Januari 2024

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa