Informasi Penyakit

Myofascial Pain Syndrome

VIDYA HARTIANSYAH
29 November 2023
Myofascial Pain Syndrome

Myofascial Pain Syndrome

VIDYA HARTIANSYAH
29 November 2023

Nyeri myofascial adalah kondisi nyeri kronis yang mempengaruhi jaringan ikat yang menyelubungi otot (fasia). Pada kondisi ini, tekanan di titik sensitif di otot (titik pencetus) akan menyebabkan nyeri otot dan terkadang bagian yang tidak berkaitan di tubuh. Nyeri ini disebut dengan nyeri alih. Sindrom ini biasanya muncul setelah otot mengalami kontraksi berulang.


Penyebab Myofascial pain syndrome

Penyebab Myofascial Pain Syndrome

Nyeri myofascial dapat muncul akibat cedera otot atau akibat regangan otot, ligamen atau tendon tertentu. Penyebab lainnya antara lain:

  • Cedera serat otot
  • Gerakan berulang
  • Kurang aktivitas (misalnya menggunakan sling ketika lengan patah)
  • Cedera diskus intervertebralis
  • Kelelahan umum
  • Kondisi medis tertentu (misalnya serangan jantung, iritasi lambung)

Gejala Myofascial pain syndrome

Gejala Myofascial Pain Syndrome

Gejala nyeri myofascial biasanya melibatkan nyeri otot dengan titik “pencetus” atau “titik nyeri”. Nyeri dapat diperburuk dengan aktivitas atau stress. Selain nyeri lokal atau regional, penderita sindrom ini juga dapat mengalami depresi, kelelahan dan gangguan perilaku.

Selain itu gejala lain dapat berupa:

  • “Ikatan” otot yang nyeri
  • Sulit tidur karena nyeri

Diagnosis Myofascial pain syndrome

Diagnosis Myofascial Pain Syndrome

Saat pemeriksaan fisik, dokter akan menekan area yang nyeri dengan jari, untuk mencari area yang menegang. Dalam mendiagnosis myofascial pain syndrome, ada dua jenis titik pencetus yang dapat dibedakan:

  • Titik pencetus aktif, adalah area nyeri berat yang biasanya terdapat di otot rangka dan berkaitan dengan nyeri lokal atau regional
  • Titik pencetus laten atau dorman (tidak aktif) adalah area yang memiliki potensi seperti titik pencetus. Titik ini dapat menyebabkan kelemahan otot atau tahanan gerakan.

Penanganan Myofascial pain syndrome

Penatalaksanaan Myofascial Pain Syndrome

Metode terapi fisik dianggap sebagai penatalaksanaan terbaik untuk myofascial pain syndrome. Terapi fisik misalnya peregangan, perbaikan postur, pemijatan, penggunaan kompres panas, dan penggunaan ultrasound.

Penatalaksanaan lain yaitu teknik “peregangan dan spray”, di mana otot yang memiliki titik pencetus disemprotkan dengan spray penyejuk, kemudian diregangkan perlahan-lahan. Penatalaksanaan lainnya misalnya pemijatan atau injeksi titik pencetus.

Pada beberapa kasus kronis, diperlukan kombinasi terapi fisik, injeksi titik pencetus, dan pemijatan. Pada kasus tertentu, obat-obatan digunakan untuk menangani kondisi yang menyertai, misalnya insomnia dan depresi.

Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan untuk myofascial pain syndrome misalnya:

  • Pereda nyeri. Pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen, dan natrium naproxen dapat membantu sebagian pasien.
  • Antidepresan. Beberapa jenis antidepresan dapat membantu meredakan nyeri. Pada sebagian pasien myofascial pain syndrome, amitriptilin dapat mengurangi nyeri dan memperbaiki tidur.
  • Sedatif. Obat tidur dapat membantu menangani kecemasan dan masalah tidur yang terkadang muncul akibat myofascial pain syndrome. Obat ini harus digunakan dengan hati-hati karena menyebabkan kantuk dan dapat memunculkan kebiasaan.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • my.clevelandclinic.org/health/diseases/12054-myofascial-pain-syndrome
  • www.mayoclinic.org/diseases-conditions/myofascial-pain-syndrome/symptoms-causes/syc-20375444
  • www.webmd.com/pain-management/guide/myofascial-pain-syndrome

Diperbarui 21 Agustus 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa