Herpes Genitalis
Herpes genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Penyebab Herpes genitalis
Penyebab Penyakit Herpes Genitalis
Herpes genital mengenai kulit atau membran mukosa genital (kelamin). Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Virus ini menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual.
Terdapat 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2.
- HSV-1 biasanya mengenai mulut dan bibir. Infeksi ini menyebabkan timbulnya lepuhan-lepuhan kecil yang berkelompok di sekitar bibir . Setelah lepuhan pecah, terbentuk luka dengan krusta di atasnya. HSV-1 juga dapat menyebar dari mulut ke genital melalui hubungan seks oral.
Sumber gambar: www.herpes.org.nz
- HSV-2 paling sering menyebabkan herpes genital. HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Kedua jenis virus herpes simpleks bisa menginfeksi genital, kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku). Selain itu juga bisa ditularkan ke bagian tubuh lainnya, seperti mata.
Infeksi herpes sangat mungkin terjadi jika seseorang mengalami kontak dengan kulit yang terdapat luka, lepuhan, atau ruam herpes. Namun, virus herpes tetap dapat menular meskipun tidak terdapat luka atau gejala-gejala lain yang muncul. Terkadang, seseorang bahkan tidak mengetahui bahwa dirinya terinfeksi.
Gejala Herpes genitalis
Gejala Penyakit Herpes Genitalis
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus herpes simpleks (baik HSV-1 maupun HSV-2) mengalami gejala-gejala yang sangat ringan atau bahkan tidak bergejala, sehingga biasanya mereka tidak menyadari atau keliru menyadari akan gangguan yang ada.
Ketika gejala herpes genital muncul, terdapat satu atau lebih lepuhan di genitalia atau sekitarnya, di rektum, atau di mulut. Lepuhan ini kemudian pecah dan membentuk luka yang terasa nyeri. Luka akan membaik dalam waktu sekitar 2-4 minggu, tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam rektum.
Pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan.
Saat pertama kali seseorang mengalami serangan herpes genital, dapat juga ditemukan adanya gejala-gejala seperti flu, misalnya demam, sakit di badan, dan pembesaran kelenjar. Kelenjar getah bening di selangkangan biasanya agak membesar.
Diagnosis Herpes genitalis
Diagnosis Penyakit Herpes Genitalis
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Untuk memperkuat diagnosa, dapat diambil apusan luka dan dibiakkan di laboratorium. Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi terhadap virus.
Penanganan Herpes genitalis
Pengobatan Penyakit Herpes Genitalis
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan herpes genitalis, pengobatan hanya memperpendek lamanya serangan. Pengobatan akan efektif jika dimulai sedini mungkin, biasanya 2 hari setelah timbulnya gejala.
Dokter biasanya akan memberian obat anti-virus, yang bisa diberikan dalam bentuk sediaan minum atau krim untuk dioleskan langsung ke luka herpes. Obat ini mengurangi jumlah virus yang hidup di dalam luka sehingga mengurangi risiko penularan. Obat ini juga bisa meringankan gejala pada fase awal. Tetapi pengobatan dini pada serangan pertama tidak dapat mencegah kambuhnya penyakit ini.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Penyakit Herpes Genitalis
Cara-cara untuk mencegah herpes genital adalah sama dengan cara-cara untuk mencegah penyakit menular seksual lainnya. Kuncinya adalah menghindari infeksi HSV yang sangat menular pada waktu lesi ada, yaitu dengan menjauhkan diri dari aktivitas seksual atau membatasi hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain itu dapat dilakukan:
- Gunakan kondom latex selama dan setiap kontak seksual
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Hindari hubungan seksual jika pasangan terkena herpes di daerah genital atau di mana pun
Komunikasi terbuka dengan pasangan Anda atau calon pasangan adalah penting.
Jika Anda hamil, pastikan untuk memberitahu dokter Anda bahwa Anda terinfeksi HSV atau, jika anda tidak yakin, mintalah untuk diuji untuk HSV. Perhatikan tanda-tanda dan gejala HSV selama kehamilan. Jika Anda mengalami kekambuhan ketika Anda akan melahirkan, dokter mungkin akan menyarankan operasi caesar untuk mengurangi risiko penularan virus ke bayi.
Referensi
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. Genital Herpes. 2013.
- L, Daniel. Genital Herpes. Medline Plus. 2012.
- Mayo Clinic. Cold Sore. 2012.