Informasi Penyakit

Brucellosis

NASANDI
5 Januari 2024

Brucellosis

NASANDI
5 Januari 2024

Brucellosis merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia.

Brucellosis (Demam Undulant, Demam Malta, Demam Mediteranian, Demam Gibraltar) merupakan suatu infeksi yang disebabkan bakteri Brucella dan terjadi pada manusia akibat kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi bakteri.


Penyebab Brucellosis

Brucellosis disebabkan oleh bakteri genus Brucella, brucella merupakan parasit intraseluler fakultatif, yang artinya bakteri tidak mudah dapat dihancurkan oleh sistem fagositosis/sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat terjadi karena bakteri tidak dapat dijangkau oleh antibodi dalam sirkulasi.

Hewan yang paling sering terinfeksi adalah domba, sapi, kambing, babi dan anjing dibandingkan hewan lainnya. Pada lingkungan yang hangat dan lembab, seperti di Indonesia, bakteri Brucella dapat bertahan hingga berbulan-bulan di lingkungan.

Umumnya manusia dapat terinfeksi brucellosis melalui tiga cara:

  • Makan produk makanan dari hewan yang terkontaminasi bakteri, misalnya daging yang tidak matang, susu yang tidak dipasteurisasi, atau produk susu (misalnya mentega atau keju) yang mengandung bakteri.
  • Menghirup bakteri penyebab brucellosis (inhalasi bakteri). Risiko ini lebih besar pada orang-orang yang bekerja menangani bakteri di laboratorium atau pekerja di tempat penjagalan hewan.
  • Bakteri masuk ke tubuh manusia melalui luka di kulit atau membran mukosa saat kontak dengan hewan yang terinfeksi.

Cara penularan Brusellosis

Cara Penularan Brusellosis

http://medicastore.com

Paling sering ditemukan di daerah pedesaan dan merupakan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan pada pekerja pembungkus daging, dokter hewan, petani dan peternak.

Penularan brucellosis dari orang ke orang sangat jarang terjadi. Ibu menyusui yang terinfeksi dapat menularkan infeksi ke bayinya. Penularan melalui hubungan seksual juga sangat jarang ditemukan. Penularan brucellosis dapat terjadi melalui transplantasi jaringan atau transfusi darah.

Cara penularan bruselosis

Sumber: www.ufhealth.org


Gejala Brucellosis

Gejala mulai timbul dalam 5 hari sampai beberapa bulan (biasanya dalam waktu 2 minggu) setelah terinfeksi oleh bakteri. Gejalanya bervariasi, terutama pada stadium awal.

Penyakit ini biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan adanya demam, menggigil, sakit kepala hebat, nyeri otot dan sendi, rasa tidak enak badan, dan kadang diare. Pada sore hari demam dapat bertambah tinggi, hingga mencapai 40-41°Celsius; suhu tubuh kemudian turun secara bertahap dan kembali normal atau mendekati normal disertai keringat yang banyak. Karena pola demam yang naik turun ini, brucellosis disebut juga demam undulant. Demam yang hilang timbul ini dapat berlangsung selama 1-5 hari dan diikuti periode bebas gejala selama 2-14 hari. Kemudian demam kembali timbul.

Setelah fase awal, gejala selanjutnya yang bisa terjadi adalah hilang nafsu makan, konstipasi, penurunan berat badan, nyeri perut, sakit punggung, lemah, sukar tidur, depresi, dan ketidakstabilan emosi. Selain itu, bisa terjadi pembesaran kelenjar getah bening, limpa dan hati.

Gejala brusellosis

http://medicastore.com

Jika tidak timbul komplikasi, biasanya penderita akan kembali puluh dalam waktu 2-3 minggu. Komplikasi jarang terjadi dan bisa berupa:

  • Infeksi jantung (endokarditis)
  • Peradangan saraf, buah zakar, kandung kemih, hati dan tulang

Diagnosis Brucellosis

Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala penyakit, didukung oleh adanya riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk dari hewan yang terinfeksi. Diagnosis dapat dipastikan dengan memeriksa contoh darah (kadang contoh cairan serebrospinal, air kemih atau jaringan) dengan membuat biakan di laboratorium. Pemeriksaan contoh darah juga dapat menunjukkan tingginya kadar antibodi terhadap bakteri penyebab infeksi.


Penanganan Brucellosis

Setelah diagnosa dipastikan, antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi dan mencegah penyakit kambuh kembali. Pengobatan yang lebih lama diperlukan jika terjadi komplikasi. Brusellosis diobati dengan dua atau lebih antibiotik yang berbeda, karena kekambuhan sering terjadi jika hanya diberikan 1 macam antibiotik. Kombinasi obat yang diberikan tergantung dari usia penderita dan beratnya penyakit.

Pengobatan brucellosis pada manusia bervariasi tergantung pada umur pasien dan status kehamilan.

  1. Pengobatan yang dianjurkan pada anak-anak berumur di bawah 8 tahun adalah kombinasi trimethoprim-sulfamethoxazole dan aminoglycoside atau kombinasi dari rifampicin dan trimethoprim-sulfamethoxazole selama 45 hari. Pada anak-anak, monoterapi dengan rifampicin tidak dianjurkan karena persentase kambuh yang tinggi.

  2. Untuk pasien berumur 8 tahun atau lebih dianjurkan pengobatan dengan kombinasi doxycycline dan rifampicin atau dapat juga diberikan kombinasi rifampicin dan gentamicin. Rifampicin dikombinasikan dengan ciprofloxacin selama 30 hari telah terbukti efektif dan dapat digunakan untuk pengobatan dengan waktu pemberian obat yang lebih singkat.

  3. Pada wanita hamil penderita brucellosis, antibiotika pilihan yang harus diberikan. Jika hanya diberikan 1 macam antibiotik sering terjadi kekambuhan karena itu diberikan beberapa antibiotik. Doksisiklin atau tetrasiklin dan suntikan streptomisin setiap hari akan menrunkan risiko terjadinya kekambuhan.

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan brucellosis pada manusia utamanya melalui eliminasi infeksi pada hewan inang (misalnya sapi, kambing) yang disertai dengan tindakan higiene sanitasi, vaksinasi, dan pengolahan produk susu dan makanan secara benar (melalui pemanasan yang cukup).

Vaksin Brucella

Contoh Vaksin Brucella

http://medicastore.com

Cara yang paling baik untuk mencegah infeksi brucellosis adalah dengan memastikan bahwa Anda tidak mengkonsumsi: 

  • daging yang tidak matang
  • susu atau produk susu yang tidak dipasteurisasi, seperti keju dan es krim

Pasteurisasi susu dilakukan dengan memanaskan susu pada suhu tinggi untuk waktu tertentu. Proses pemanasan ini dapat menghancurkan bakteri berbahaya yang membuat susu menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.

Pasteurisasi susu cegah infeksi

Sumber: www.who.int

Jika Anda tidak yakin apakah produk susu tersebut telah dipasteurisasi atau tidak, sebaiknya tidak meminumnya.

Orang-orang yang bekerja menangani hewan (seperti pemburu, penggembala, pekerja di tempat penjagalan) perlu melindungi diri dengan memakai sarung tangan karet, goggle (pelindung mata), dan baju pelindung khusus (apron). Hal ini membantu untuk mencegah kemungkinan masuknya bakteri dari hewan yang terinfeksi melalui mata atau luka pada kulit.

Membunuh hewan yang terinfeksi dan memberikan vaksin kepada hewan yang sehat bisa membantu mencegah penyebaran infeksi.


Referensi

- V, Linda J. Brucellosis. MedlinePlus. 2011.

- Centers for Disease Control and Prevention. Brucellosis. Atlanta. 2012.

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa