Sariawan (Stomatitis)
Sariawan atau Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak dapat tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu.
Sariawan yang berukuran lebih besar jarang terjadi dan berbentuk tidak teratur. Sariawan ini memerlukan waktu beberapa minggu untuk penyembuhan dan seringkali meninggalkan jaringan parut.
Penyebab Sariawan
Penyebab Sariawan (Stomatitis)
Penyebab pasti terjadinya sariawan (stomatitis) masih belum jelas. Kombinasi berbagai faktor dapat berkontribusi menjadi penyebab terjadinya sariawan (stomatitis).
Faktor-faktor pemicu untuk terjadinya sariawan (stomatitis) antara lain:
- Trauma pada mulut, seperti menyikat gigi yang terlalu keras, pipi atau bibir yang tergigit, makanan pedas atau asam.
- Pasta gigi dan obat kumur yang mengandung larutan sodium lauryl sulfate
- Sensitivitas terhadap makanan tertentu, misalnya coklat, kopi, telur, kacang, keju, makanan asam seperti nanas
- Kekurangan vitamin B12, zink, asam folat, atau zat besi
- Oral Thrush akibat infeksi jamur Candida albicans
- Adanya reaksi alergi terhadap bakteri tertentu di dalam mulut
- Helicobacter pylori, bakter yang menyebabkan ulkus peptikum
- Perubahan hormonal saat menstruasi
- Stress psikis
Sariawan juga dapat terjadi karena penyakit tertentu, seperti:
- Penyakit Celiac, yaitu gangguan saluran cerna yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap produk gluten (protein pada gandum)
- Penyakit peradangan saluran cerna, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
- Penyakit Behcet. Penyakit ini jarang terjadi, menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh termasuk rongga mulut
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang tidak menyerang virus atau bakteri, melainkan menyerang sel-sel normal pada mulut
- HIV / AIDS yang menekan sistem kekebalan tubuh
Gejala Sariawan
Gejala Sariawan (Stomatitis)
Kebanyakan sariawan berbentuk bulat atau oval dengan bagian tengah yang berwarna putih atau kuning dan tepi yang merah. Lesi ini terbentuk di dalam mulut, bisa pada pipi, bibir, di bawah lidah, pada dasar gusi, atau pada langit-langit lunak mulut (palatum molle).
Gejala utama yang dirasakan adalah rasa nyeri, yang dapat berlangsung selama 4-10 hari. Nyeri akan bertambah buruk bila lidah menyentuh sariawan atau jika penderita makan makanan yang pedas atau panas.
Sariawan yang berat bisa menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan rasa letih/lesu.
Sariawan dapat terjadi berulang, mungkin satu sampai beberapa kali dalam setahun.
Kapan harus ke dokter?
Segerlah konsultasikan diri ke dokter jika anda mengalami tanda dan gejala sariawan, seperti:
- Sariawan cukup besar
- Sariawan yang tidak sembuh-sembuh atau sering berulang
- Sariawan yang menetap
- Sariawan yang melebar hingga ke garis bibir
- Sariawan disertai rasa nyeri
- Sariawan disertai sulit makan dan minum
- Sariawan disertai demam
Diagnosis Sariawan
Diagnosis Sariawan (Stomatitis)
Diagnosis didasarkan dari ditemukannya luka sariawan dan nyeri yang dirasakan penderita.
Sariawan tampak sebagai bintik bulat putih dengan tepi yang berwarna merah.
Sariawan hampir selalu terbentuk di jaringan longgar dan lunak, terutama di bibir atau pipi sebelah dalam, lidah atau langit-langit lunak mulut, dan kadang di tenggorokan.
Penanganan Sariawan
Pengobatan Sariawan (Stomatitis)
Sariawan yang kecil biasanya tidak terlalu membutuhkan pengobatan, karena cenderung akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Tetapi sariawan yang besar dan tidak sembuh-sembuh seringkali membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Obat yang diberikan bisa berupa obat kumur, obat oles, atau bahkan obat minum. Tujuan pengobatan pada umumnya adalah untuk mengurangi nyeri sampai luka sembuh dengan sendirinya. Obat-obatan yang diminum biasanya tidak spesifik menyembuhkan sariawan, namun dapat membantu untuk penanganan sariawan. Terkadang dokter dapat memberikan steroid minum jika terdapat sariawan besar yang tidak merespon terapi lainnya, namun obat-obat ini baru akan diberikan sebagai pilihan terakhir mengingat efek sampingnya yang serius.
Pilihan terapi lainnya adalah dengan kauterisasi dengan nitrat perak, yang merusak jaringan. Pemberian suplemen nutrisi seperti asam folat, vitamin B6, vitamin B12, atau zink bisa dilakukan pada penderita yang kurang mengkonsumsi zat gizi.
Jika sariawan yang muncul berhubungan dengan masalah kesehatan yang lebih serius, pengobatan akan diberikan oleh dokter untuk mengobati penyakit yang mendasarinya.
Komplikasi Sariawan (Stomatitis)
Sariawan jarang menyebabkan menimbulkan komplikasi atau masalah kedepannya, tetapi hal ini tergantung dari penyebab sariawan tersebut.
Komplikasi yang mungkin dapat timbul jika sariawan tidak ditangani dengan baik, adalah:
- Sulit makan dan minum
- Selulitis pada mulut, merupakan akibat infeksi sekunder dari sariawan
- Infeksi pada gigi (Abses gigi)
- Demam
- Kanker mulut
Prognosis Sariawan (Stomatitis)
Umumnya sariawan memiliki prognosis yang baik dan dapat sembuh tanpa pengobatan kurang dari 2 minggu.
Informasi Produk Terkait Sariawan (Stomatitis)
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Sariawan (Stomatitis)
Sariawan bisa sering terjadi, tetapi kita dapat mencoba mengurangi kekambuhannya dengan beberapa cara sebagai berikut:
- Perhatikan apa yang kita makan. Cobalah untuk menghindari makanan yang dapat mengiritasi mulut, seperti makanan yang pedas, asin, asam. Dan hindari makan makanan yang dapat menimbulkan alergi.
- Pilih makanan yang sehat untuk mencegah kekurangan zat gizi tertentu. Perbanyak makan buah-buahan, sayur, dan gandum.
- Hindari mengunyah dan berbicara dalam waktu bersamaan, karena dapat menimbulkan trauma ringan pada mulut.
- Jaga kebersihan mulut. Biasakan untuk menyikat gigi setelah makan dan membersihkan gigi dengan benang mulut sekali sehari dapat membantu mulut tetap bersih. Gunakan sikat gigi yang halus untuk mencegah terjadinya iritasi pada jaringan lunak mulut. Hindari pasta gigi dan obat kumur yang mengandung sodium lauryl sulfat
- Lindungi mulut dari alat gigi yang tajam, seperti kawat gigi atau gigi palsu. Minta dokter gigi Anda untuk menghaluskannya jika terdapat bagian yang tajam.
- Kurangi stress psikis
Referensi
Referensi:
- Mayo Clinic. Canker Sore. 2018.
- Mount Sinai. Mouth Ulcer. 2023
- Very well Health. Stomatitis. 2023
Diperbarui 26 Januari 2024