Kelainan Pada Bibir, Mulut dan Lidah
Luka dan Pertumbuhan Lain di Mulut
Setiap luka terbuka yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih harus diperiksa oleh dokter gigi atau dokter umum, terutama jika tidak menimbulkan nyeri.
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di bibir atau pipi biasanya memiliki penyebab yang tidak terlalu serius; bisa merupakan sariawan (canker sores) atau merupakan akibat dari tergigitnya bibir atau pipi secara tidak sengaja. Luka terbuka di dalam mulut seringkali berwarna putih, kadang dengan pinggiran yang berwarna merah.
Suatu lesi pada mulut bisa terjadi dari berbagai sebab, seperti:
- Luka terbuka yang disebabkan oleh aspirin yang diletakkan diantara pipi dan gusi sebagai suatu cara (yang salah) untuk mengurangi sakit gigi
- Luka di mulut sebagai pertanda dari sindroma Behcet, yang juga menimbulkan luka pada mata dan alat kelamin
- Luka terbuka berwarna putih yang tidak nyeri (chancre) dan timbul di dalam mulut atau bibir dalam waktu 1-3 minggu setelah penderita menjalani oral sex (hubungan seksual melalui mulut), bisa merupakan stadium awal dari sifilis. Luka ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Satu sampai empat bulan kemudian, suatu bercak putih (bercak berlendir, suatu pertanda lanjut dari sifilis yang tidak diobati) juga bisa terbentuk di bibir atau di dalam mulut. Luka terbuka (chancre) maupun bercak berlendir sangat menular, bahkan bisa ditularkan melalui ciuman.
- Lesi kanker. Dasar mulut merupakan tempat dimana sering ditemukannya kanker, terutama pada peminum alkohol dan perokok usia pertengahan dan usia lanjut.
- Berbagai jenis kista juga bisa terbentuk di dasar mulut. Kista ini seringkali harus diangkat melalui pembedahan karena mengganggu penderita.
- Lepuhan besar yang berisi cairan bisa timbul di bagian manapun dari mulut. Biasanya merupakan akibat dari cedera atau berhubungan dengan suatu penyakit (misalnya pemfigus).
- Beberapa penyakit virus (misalnya campak Jerman) juga bisa menyebabkan kelainan yang bersifat sementara di dalam pipi, terutama pada anak-anak.
- Infeksi yang menyebar dari pembusukan gigi bawah ke dasar mulut merupakan masalah yang serius. Suatu infeksi yang sangat berat disebut angina Ludgwig, bisa menyebabkan pembengkakan hebat di dasar mulut, yang bisa mendorong lidah ke atas sehingga menyumbat saluran pernafasan. Jika hal ini terjadi, diperlukan penanganan darurat untuk membantu pernafasan penderita.
- Kebiasaan sering menggigit bagian pipi sebelah dalam atau bagian dalam mulut sehingga terjadi luka berulang, bisa menyebabkan tumbuhnya suatu fibroma karena iritasi. Benjolan kecil, tegas dan tidak menimbulkan nyeri ini, bisa diangkat melalui pembedahan.
- Kutil bisa menginfeksi mulut jika seseorang mengisap-isap kutil yang tumbuh di jari tangannya. Jenis kutil lainnya (kondiloma akuminata) juga bisa ditularkan melalui oral sex.
Langit-langit Mulut (Palatum)
Sialometaplasia nekrotisasi merupakan suatu luka ulseratif menganga di permukaan langit-langit keras mulut yang timbul secara tiba-tiba dalam 1-2 hari. Kelainan ini sering meluas dan menakutkan, tetapi tidak menimbulkan rasa nyeri. Penyakit ini sering terjadi karena adanya nekrosis / kematian jaringan kelenjar liur kecil setelah daerah tersebut mengalami cedera (misalnya karena intubasi atau prosedur gigi seperti suntikan obat anastesi lokal pada daerah tersebut) dan akan mereda dalam waktu 2 bulan.
Torus merupakan suatu penonjolan tulang yang tumbuh secara lambat (torus) biasanya terjadi di pertengahan langit-langit mulut (Torus palatinus). Pertumbuhan ini sering terjadi dan tidak berbahaya. Muncul selama masa pubertas dan menetap seumur hidup penderita.
Tumor di langit-langit mulut
Tumor di langit-langit mulut (baik ganas maupun jinak), seringkali terjadi pada usia 40-60 tahun. Tumor pada stadium awal hanya memiliki sedikit gejala, seperti adanya pembengkakan di langit-langit mulut atau rasa goyah pada gigi bagian atas. Nyeri baru timbul setelah beberapa waktu kemudian.
Gumma pada sifilis
Pada sifilis stadium lanjut, suatu lubang (gumma) bisa timbul di langi-langit mulut.
PERUBAHAN WARNA DI MULUT
Jika seseorang menderita anemia, lapisan mulut tampak lebih pucat dibandingkan dengan yang normal (berwarna pink kemerahan). Bila anemia teratasi, warnanya akan kembali normal.
Perubahan warna yang baru terjadi di dalam mulut harus diperiksa oleh dokter atau dokter gigi, karena bisa merupakan pertanda dari penyakit kelenjar adrenal atau kanker (melanoma). Daerah keputihan bisa timbul dimanapun di dalam mulut dan seringkali berasal dari sisa makanan yang dapat disingkirkan. Tetapi jika daerah tersebut tampak kasar dan menimbulkan nyeri, serta berdarah jika disentuh, mungkin merupakan suatu infeksi jamur (thrush).
Daerah keputihan dalam mulut juga bisa merupakan penebalan lapisan keratin, daerah ini disebut leukoplakia. Keratin merupakan suatu protein yang kokoh, yang dalam keadaan normal melindungi lapisan kulit paling luar tetapi juga ditemukan dalam jumlah kecil pada lapisan mulut. Kadang keratin dapat terbentuk dalam mulut, terutama pada perokok atau pemakai tembakau sedotan.
Daerah kemerahan dalam mulut (eritroplakia) bisa terjadi jika lapisan mulut menipis dan pembuluh darah terlihat lebih jelas daripada biasanya. Daerah kemerahan maupun daerah keputihan bisa merupakan non-kanker (jinak), prekanker maupun kanker (ganas).
Penderita liken planus di pipi sebelah dalam atau di pinggir lidah, juga bisa memiliki ruam kulit yang terasa gatal. Liken planus bisa menyebabkan luka terbuka yang menimbulkan nyeri.
Bintik-bintik yang menyerupai butir-butir pasir yang kecil, yang dikelilingi oleh cincin kemerahan (bintik Koplik), yang timbul di pipi sebelah dalam yang berhadapan dengan gigi belakang, merupakan pertanda dari campak.
Langit-langit mulut
Perubahan warna pada langit-langit mulut bisa disebabkan oleh iritasi atau infeksi. Langit-langit mulut pada perokok yang mengisap pipa (cangklong), memiliki permukaan kasar yang berwarna putih disertai bintik-bintik merah (langit-langit perokok).
Setelah seseorang melakukan oral sex (hubungan seksual melalui mulut) dengan mitra seksual pria, akan timbul bintik merah kecil sebesar ujung peniti yang berasal dari pecahnya pembuluh darah (petekie) di langit-langit mulut. Bintik-bintik ini akan menghilang dalam beberapa hari.
Petekie juga merupakan pertanda dari kelainan darah atau mononukleosis infeksiosa.
Pertumbuhan berlebih yang berwarna merah di langit-langit mulut paling sering disebabkan oleh gigi palsu yang tidak cocok atau gigi palsu yang terlalu lama dibiarkan di dalam mulut. Sebaiknya semua peralatan gigi yang bisa dibongkar-pasang, harus dilepaskan pada saat tidur, dibersihkan dan direndam dalam secangkir air.
Pada penderita AIDS, bercak keunguan yang disebabkan oleh sarkoma Kaposi bisa timbul di langit-langit mulut.
MASALAH PADA KELENJAR LUDAH
Sepasang kelenjar ludah terbesar terletak tepat di belakang sudut rahang, di depan telinga. Dua pasang kelenjar yang lebih kecil terletak lebih dalam di dasar mulut. Dan kelenjar ludah yang kecil-kecil tersebar di seluruh mulut.
Jika pengaliran ludah tidak mencukupi, mulut akan terasa kering. Ludah memberikan perlindungan alami terhadap pembusukan gigi, sehingga kekurangan ludah bisa menyebabkan terbentuknya kavitas (gigi karies).
Mulut yang kering dapat disebab oleh:
- terlalu sedikit minum
- bernapas lewat mulut
- mengkonsumsi obat tertentu
- penyakit yang mengenai kelenjar ludah (misalnya sindroma Sjogren)
- usia lanjut
Suatu saluran yang mengalirkan ludah bisa tersumbat oleh suatu pengendapan kalsium (batu kalsium). Sumbatan ini menyebabkan ludah tidak dapat dialirkan dan kelenjar ludah mengalami pembengkakan. Pembengkakan kelenjar ludah juga bisa mengalami infeksi karena bakteri.
Jika pembengkakan bertambah buruk sesaat sebelum makan atau jika penderita memakan acar, penyebabnya sudah pasti karena penyumbatan saluran. Rasa asam dari acar merangsang pengaliran ludah, tetapi karena saluran tersumbat, maka saliva tidak dapat dialirkan, sehingga pembengkakan bertambah buruk.
Kadang seorang dokter gigi bisa mendorong batu dengan menekan kedua sisi saluran. Jika tidak berhasil, suatu alat serupa kawat halus bisa digunakan untuk menarik batu keluar. Atau bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat batu.
Suatu cedera pada bibir bawah (misalnya karena tergigit) bisa melukai kelenjar ludah kecil dan menyumbat pengaliran ludah.
Sebagai akibatnya, kelenjar akan membengkak dan membentuk suatu benjolan kecil dan lunak yang berwarna kebiruan (mukokel).
Setelah beberapa minggu, benjolan biasanya akan menghilang dengan sendirinya, atau jika mengganggu atau sering kambuh, bisa diangkat melalui pembedahan gigi.
Mumps (gondongan, infeksi bakteri) dan penyakit lainnya dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah utama.
Pembengkakan juga bisa disebabkan oleh tumor kelenjar ludah baik yang jinak maupun ganas (biasanya lebih padat dibandingkan pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi). Jika tumor bersifat ganas, kelenjar akan teraba keras seperti batu.
Peradangan dan infeksi kelenjar ludah labih sering disebabkan oleh batu yang menyumbat saluran ludah dan lebih sering terjadi dibandingkan tumor.
Setiap pembengkakan kelenjar ludah memerlukan perhatian medis. Untuk menentukan penyebabnya, bisa dilakukan biopsi terhadap jaringan kelenjar ludah.
PERUBAHAN PADA BIBIR
Bibir dapat mengalami perubahan dalam ukuran, warna dan permukaannya. Beberapa dari perubahan ini adalah tidak berbahaya, misalnya bibir akan menipis pada orang tua. Perubahan lainnya bisa menunjukkan suatu kelainan medis.
Ukuran Bibir
Suatu reaksi alergi dapat menyebabkan pembengkakan bibir. Reaksi ini dapat disebabkan oleh kepekaan terhadap makanan tertentu, obat-obatan, kosmetik atau bahan iritan yang terdapat dalam udara.
Beberapa keadaan lainnya yang dapat menyebabkan pembengkakan bibir:
- Angioedema, suatu penyakit keturunan, menyebabkan serangan pembengkakan bibir yang berulang
- Eritema multiformis, luka bakar karena sinar matahari atau cedera
Pembengkakan bibir hebat tertentu bisa dikurangi dengan suntikan kortikosteroid.
Untuk pembengkakan lainnya, jaringan bibir yang berlebihan bisa diangkat melalui pembedahan untuk memperbaiki penampilan.
Sejalan dengan bertambahnya usia, bibir akan menipis. Untuk alasan kosmetik, bibir yang menipis bisa diperlebar dengan menggunakan suntikan kolagen atau suntikan lemak yang berasal dari bagian tubuh lainnya.
Warna dan Permukaan Bibir
Sinar matahari atau cuaca dingin dan kering dapat menyebabkan bibir terkelupas. Demikian juga halnya dengan reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, makanan atau minuman. Setelah penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali normal. Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan.
Matahari juga dapat merusak, menyebabkan bibir menjadi keras dan kering, terutama bibir bawah. Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan risiko terjadinya kanker. Kerusakan akibat sinar matahari ini dapat dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung tabir surya atau dengan menggunakan topi lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari.
Frekels (bintik-bintik kecil berwarna kuning kecoklatan di kulit) dan makula melanotik (daerah kecoklatan yang bentuknya tidak teratur) sering ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama bertahun-tahun.
Tanda ini tidak perlu dirisaukan.
Bintik-bintik kecil berwarna hitam kecoklatan yang tersebar bisa merupakan tanda dari penyakit usus keturunan di mana pada lambung dan usus ditemukan polip (sindroma Peutz-Jeghers).
Sindroma Kawasaki bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah dan lapisan mulut menjadi kemerahan.
Pada peradangan bibir (cheilitis), sudut mulut terasa nyeri, mengalami iritasi, tampak merah, pecah-pecah dan bersisik. Jamur (thrush) bisa tumbuh di sudut mulut dan menimbulkan luka terbuka. Cheilitis bisa merupakan akibat dari kekurangan vitamin B riboflavin dalam makanan.
Lipatan kulit vertikal dan kulit yang teriritasi bisa timbul di sudut mulut jika gigi palsu tidak dapat membuka rahang sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti atau menyesuaikan posisi gigi palsu.
Daerah yang menonjol atau suatu luka terbuka dengan tepian yang keras di bibir, bisa merupakan suatu bentuk dari kanker kulit.
PERUBAHAN PADA LIDAH
Cedera adalah penyebab paling sering dari timbulnya rasa tidak nyaman di lidah. Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk nyeri dan raba dan jauh lebih peka terhadap nyeri dibandingkan bagian tubuh lainnya.
Lidah sering tergigit secara tidak sengaja, tetapi segera membaik. Tambalan atau gigi pecah yang tajam bisa menimbulkan kerusakan pada lidah.
Suatu pertumbuhan berlebih dari jonjot-jonjot normal di lidah bisa menyebabkan gambaran lidah berambut. Rambut ini bisa mengalami perubahan warna jika penderita merokok atau mengunyah tembakau, memakan makanan tertentu atau tumbuh bakteri berwarna pada lidah. Lidah juga akan tampak berambut setelah demam, setelah pengobatan antibiotik atau jika terlalu sering menggunakan obat kumur peroksida
Pangkal lidah bisa terlihat kehitaman jika seseorang menggunakan sediaan bismut untuk sakit maag. Menyikat lidah dengan sikat gigi dapat menghilangkan perubahan warna tersebut.
Suatu selaput putih pada tepi lidah yang bila diusap menimbulkan perdarahan mungkin menunjukkan suatu thrush.
Lidah yang kemerah-merahan bisa merupakan tanda dari anemia pernisiosa atau suatu kekurangan vitamin. Anemia karena kekurangan zat besi juga membuat lidah terlihat pucat dan licin (karena lidah kehilangan jonjot-jonjotnya).
Gejala awal dari demam scarlet bisa merupakan perubahan warna lidah yang normal menjadi seperti strawberi dan raspberi.
Bercak-bercak putih, bisa timbul pada demam, dehidrasi, sifilis stadium 2, trush, liken planus, leukoplakia atau pernapasan melalui mulut.
Lidah licin dan kemerahan disertai nyeri merupakan pertanda dari pellagra, suatu jenis malnutrisi karena kekurangan niasin dalam makanan.
Pada lidah geografis, beberapa daerah lidah tampak putih dan daerah lainnya tampak merah dan licin. Daerah yang mengalami perubahan warna sepertinya berpindah-pindah selama beberapa tahun atau seumur hidup pendeirta. Hal ini biasanya tidak menimbulkan nyeri dan tidak memerlukan pengobatan.
Benjolan kecil di kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, tetapi benjolan pada salah satu sisi lidah bisa bersifat ganas. Daerah kemerahan atau keputihan, luka terbuka atau benjolan di lidah tanpa sebab yang pasti, terutama jika tidak menimbulkan nyeri, merupakan pertanda dari kanker dan harus diperiksa. Sebagian besar kanker mulut tumbuh di tepi lidah atau di dasar mulut. Kanker hampir tidak pernah tumbuh di pangkal lidah.
Luka terbuka di lidah bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks, tuberkulosis, infeksi bakteri atau sifilis stadium dini.
Luka terbuka juga bisa disebabkan oleh alergi atau penyakit sistem kekebalan.
Glossitis adalah suatu peradangan pada lidah (kemerahan, pembengkakan dan nyeri).
Glossodinia adalah suatu perasaan terbakar atau perasaan nyeri di lidah. Biasanya tidak memiliki penampakan yang khusus atau penyebab yang jelas; tetapi mungkin disebabkan oleh tekanan pada gigi oleh lidah, reaksi alergi atau bahan iritan (misalnya alkohol, bumbu dapur atau tembakau).
Mengganti pasta gigi, obat kumur atau mengunyah permen karet dapat menghilangkan rasa nyeri. Glosodinia kadang-kadang merupakan pertanda dari gangguan emosional atau penyakit mental. Bisa diberikan obat anti cemas dosis rendah. Tanpa memandang penyebabnya, keadaan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya.
Kapan harus ke dokter?
Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika anda mempunyai keluhan atau perubahan pada bibir dan mulut yang menetap dan tak kunjung sembuh.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.