Informasi Penyakit

Pneumokoniosis (Penyakit Paru-paru Hitam)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Pneumokoniosis (Penyakit Paru-paru Hitam)

Pneumokoniosis (Penyakit Paru-paru Hitam)

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Pneumokoniosis, atau disebut juga sebagai penyakit paru-paru hitam, penyakit pekerja tambang, miner's asthma, anthracosis, atau anthrasilicosis, adalah suatu penyakit pernapasan yang terjadi karena menghirup debu batubara atau grafit untuk waktu yang lama.


Penyebab Pneumokoniosis

Penyebab

Pneumokoniosis terjadi akibat terhirupnya serbuk batubara untuk waktu yang lama.

Meskipun debu batubara tidak memicu timbulnya banyak reaksi dari saluran napas, tetapi debu batubara menyebar ke seluruh paru dan tampak sebagai bintik-bintik kecil pada foto rontgen. Debu batubara ini bisa menyebabkan sumbatan pada saluran napas.

Risiko seseorang terkena pneumokoniosis tergantung dari berapa lama seseorang terpapar debu batubara. Kebanyakan orang yang terkena pneumokoniosis berusia lebih dari 50 tahun. Merokok tidak meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru.

Pneumokoniosis pekerja batubara terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan komplikata. Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal. Meskipun sudah tidak lagi terpapar debu batubara, tetapi pneumokoniosis komplikata bisa semakin memburuk. Terbentuknya jaringan parut bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan dan pembuluh darah paru-paru.


Gejala Pneumokoniosis

Gejala

Pneumokoniosis simplek biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak penderita yang mengalami batuk dan mudah sesak napas karena mereka juga memiliki gangguan pernapasan, misalnya bronkitis. Gangguan ini lebih cenderung terjadi pada orang-orang yang merokok, sehingga orang-orang yang merokok yang terkena pneumokoniosis lebih mungkin untuk mengalami gejala.

Pada pneumokoniosis tahap berat, dimana terbentuk jaringan parut masif pada jaringan paru, penderita menjadi batuk dan seringkali mengalami sesak napas.


Diagnosis Pneumokoniosis

Diagnosis

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan rontgen atau CT scan dada bisa ditemukan adanya bintik-bintik yang khas di daerah paru pada orang dengan riwayat terpapar debu batubara untuk waktu lama, biasanya orang yang telah bekerja di tambang batubara setidaknya selama 10 tahun. Selain itu, bisa dilakukan tes fungsi paru-paru.


Penanganan Pneumokoniosis

Penanganan

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Pengobatan diberikan untuk mengatasi gejala-gejala yang ada dan komplikasinya (misalnya gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru).

Penambang batubara biasanya dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan foto rontgen dada rutin setiap tahun, sehingga penyakit bisa dideteksi pada tahap yang relatif awal. Jika penyakit terdeteksi, maka pekerja harus dipindahkan ke tempat dimana kadar debu batubara rendah, sehingga membantu mencegah terjadinya fibrosis masif yang progresif.

Pekerja batubara yang merokok didorong untuk berhenti merokok. Pekerja bisa diberikan vaksinasi terhadap pneumokokus dan influenza, karena mereka lebih rentan untuk terkena penyakit tersebut.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan

Tindakan pencegahan adalah sangat penting, karena pneumokoniosis tidak dapat disembuhkan. Pneumokoniosis bisa dicegah dengan cara menghindari atau menekan paparan debu batubara di tempat kerja, misalnya dengan menggunakan sistem ventilasi yang baik dan memakai masker wajah yang dapat menyaring udara.


Referensi

Referensi:

  • - H, Denis. Coal Worker's Pneumoconiosis. Medline Plus. 2013.
  • - N, Lee S. Coal Workers' Pneumoconiosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa