Informasi Penyakit

Penyakit Paru Akibat Pekerjaan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Penyakit Paru Akibat Pekerjaan

Penyakit Paru Akibat Pekerjaan

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

(Sumber gambar: www.ishn.com)

Penyakit paru-paru akibat kerja merupakan penyakit paru-paru yang terjadi akibat terhirupnya partikel berbahaya, uap, asap, atau gas saat seseorang bekerja.


Penyebab Penyakit paru akibat pekerjaan

Penyebab

Berbagai partikel yang berbeda bisa masuk ke paru-paru dan menimbulkan gangguan. Partikel yang bersifat organik terbuat dari bahan yang mengandung karbon dan berasal dari organisme hidup, misalnya debu gandum, debu kapas, atau bulu binatang. Partikel yang bersifat anorganik biasanya tidak berasal dari sumber yang hidup, misalnya logam atau mineral.

Orang-orang yang memiliki risiko menderita penyakit paru akibat pekerjaan:

  1. Silikosis
    - penambang timah hitam, tembaga, perak dan emas
    - penambang batubara tertentu (misalnya peledak atap)
    - pekerja pengecoran logam
    - pembuat tembikar
    - pemotong batu pasir atau granit
    - pekerja terowongan
  2. Paru-paru hitam, ditemukan pada pekerja batubara
  3. Beriliosis terjadi pada pekerja ruang angkasa
  4. Pneumokoniosis jinak
    - tukang las
    - penambang besi
    - pekerja barium
    - pekerja timah
  5. Asma akibat pekerjaan terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan gandum, kayu cedar merah dari daerah barat, pewarna, antibiotik, damar, teh, serta enzim-enzim yang digunakan pada pembuatan sabun cuci dan bahan kulit
  6. Bissinosis terjadi pada pekerja yang mengolah kapas, rami, goni, serta tanaman yang menghasilkan serat dan biji-bijian
  7. Penyakit Silo filler ditemukan pada petani.
  8. Asbestosis
    - pekerja yang menambang, menggiling atau mengolah asbes
    - pekerja galangan kapal
    - pekerja bangunan yang memasang atau membuang bahan-bahan yang mengandung asbes

Gejala Penyakit paru akibat pekerjaan

Gejala

Partikel yang berbeda menyebabkan reaksi tubuh yang berbeda, misalnya:

  1. reaksi alergi, misalnya sejenis asma, bisa terjadi akibat paparan bulu binatang
  2. kerusakan sel-sel pada saluran napas dan alveolus di paru-paru
  3. kanker paru, terutama pada orang-orang yang merokok
  4. partikel tertentu, misalnya debu besi, timah, atau barium, tidak menimbulkan reaksi yang berarti di paru-paru

Setiap individu bisa mengalami gejala-gejala yang berbeda. Gejala-gejala yang paling sering terjadi, disamping penyebabnya, antara lain batuk, sesak napas, nyeri dada, dan pola napas yang abnormal.

Gejala-gejala penyakit paru akibat kerja bisa mirip dengan gejala-gejala yang disebabkan oleh masalah medis lainnya. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.


Diagnosis Penyakit paru akibat pekerjaan

Diagnosis

Diagnosis didasarkan pada gejala-gejala yang muncul, serta adanya riwayat paparan terhadap bahan yang berbahaya. Untuk memastikan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya:

  1. foto rontgen dada
  2. tes fungsi paru
  3. pemeriksaan mikroskopik cairan, sel-sel, atau jaringan paru
  4. pemeriksaan darah

Penanganan Penyakit paru akibat pekerjaan

Penanganan

Penanganan yang diberikan tergantung dari berbagai hal, seperti:

  1. usia, kondisi kesehatan secara umum, dan riwayat medis penderita
  2. jenis penyakit paru yang terjadi
  3. tingkat keparahan penyakit
  4. toleransi seseorang terhadap pengobatan atau prosedur terapi tertentu
  5. pilihan atau keputusan penderita

Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan

Cara pencegahan yang paling baik adalah dengan cara menghindari paparan bahan-bahan yang dapat menyebabkan penyakit paru, misalnya :

  1. Menggunakan alat pelindung, seperti masker wajah, saat berada di daerah yang memiliki banyak iritan atau debu di udara.
  2. Tidak merokok. Merokok bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru akibat kerja.
  3. Lakukan pemeriksaan fungsi paru secara berkala.
  4. Analisa risiko terjadinya penyakit paru akibat kerja oleh tenaga ahli kesehatan kerja, sehingga bisa dilakukan pengamanan kerja yang baik.

Referensi

Referensi:

  • - N, Lee S. Overview of Environmental Lung Disease. Merck Manual. 2008.
  • - The Ohio State University. Occupational Lung Disease. Wexner Medical Center.
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa