Informasi Penyakit

Pneumonia Eosinofilik

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Pneumonia Eosinofilik

Pneumonia Eosinofilik

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

(Sumber gambar: www.semanticscholar.org)

Pneumonia Eosinofilik, atau disebut juga Sindroma Infiltrasi Paru oleh Eosinofilia, merupakan sekelompok penyakit paru-paru di mana eosinofil (salah satu jenis sel darah putih yang terlibat dalam terjadinya reaksi alergi) muncul dalam jumlah besar di paru-paru dan biasanya juga di dalam aliran darah.

Eosinofil berperan dalam respon kekebalan di paru-paru. Jumlah eosinofil akan meningkat saat terjadi peradangan dan timbulnya reaksi alergi, termasuk asma, yang seringkali menyertai pneumonia eosinofilik jenis tertentu.


Penyebab Pneumonia eosinofilik

Penyebab

Pneumonia eosinofilik berbeda dengan pneumonia biasanya, dimana pada pneumonia eosinofilik tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi bakteri, virus, atau jamur pada alveolus paru. Namun, alveolus dan seringkali saluran nafas, bahkan pembuluh darah, dipenuhi oleh eosinofil.

Penyebab pasti akumulasi eosinofil pada paru-paru belum diketahui dengan jelas, dan seringkali tidak memungkinkan untuk menentukan zat penyebab terjadinya reaksi alergi. Namun, ada beberapa penyebab pneumonia eosinofilik yang diketahui, antara lain:

  1. obat-obat tertentu, seperti penicillin, carbamazepine, naproxen, isoniazid, chlorpropamide, dan sulfonamide (misalnya trimetoprim-sulfamethoxazole)
  2. uap kimia (nikel yang terhirup dalam bentuk uap)
  3. jamur (Aspergillus fumigatus)
  4. parasit (cacing gelang)

Gejala Pneumonia eosinofilik

Gejala

Gejala-gejala pneumonia eosinofilik bisa ringan atau bisa juga sampai mengancam nyawa.

- Pneumonia eosinofilik simplek (Sindroma Loffler) dan pneumonia sejenisnya (misalnya eosinofilia tropikal, akibat infestasi cacing filaria) bisa menyebabkan terjadinya demam ringan dan gejala-gejala saluran nafas yang ringan, misalnya batuk, mengi (wheeze), dan sesak napas, tetapi biasanya membaik dengan cepat.

- Pneumonia eosinofilik akut bisa menyebabkan penurunan kadar oksigen di dalam darah yang berat, sehingga bisa menimbulkan terjadinya gagal napas dalam waktu beberapa jam atau hari jika tidak diatasi.

- Pneumonia eosinofilik kronis. Gejala berkembang secara perlahan dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan dan bisa memberat. Penderita bisa mengalami sesak napas dan dapat berakibat fatal jika kondisi ini tidak diatasi.  


Diagnosis Pneumonia eosinofilik

Diagnosis

Bukti yang paling meyakinkan dalam mendiagnosa pneumonia eosinofilik adalah adanya gejala-gejala yang muncul dalam waktu relatif singkat setelah mengkonsumsi obat tertentu atau bepergian ke daerah yang memungkinkan terjadinya paparan dengan cacing.

Berbagai pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk membantu memastikan diagnosis:

  1. Pemeriksaan darah, bisa ditemukan adanya eosinofil dalam jumlah besar. Namun, pada pneumonia eosinofilik kronis, jumlah eosinofil di dalam darah mungkin normal.
  2. Foto rontgen dada, bisa didapatkan hasil yang abnormal, tetapi kelainan serupa juga bisa terjadi pada kondisi lainnya.
  3. Pemeriksaan mikroskopik dahak, bisa tampak adanya kelompokan eosinofi.
  4. Pemeriksaan lain, untuk melihat apakah terdapat infeksi jamur atau parasit, misalnya pemeriksaan mikroskopik tinja untuk melihat adanya cacing dan parasit lainnya.

Penanganan Pneumonia eosinofilik

Penanganan

Pneumonia eosinofilik bisa terjadi dalam bentuk yang ringan, dan penderitanya mungkin membaik tanpa terapi. Pada kasus yang akut, biasanya diperlukan pengobatan untuk meredakan reaksi peradangan dan mengatasi gejala-gejala yang ada. Obat-obat yang mungkin menyebabkan timbulnya penyakit biasanya akan dihentikan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

- N, Lee S. Eosinophilic Pneumonia. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa